“Daddy Issues adalah gangguan yang disebabkan masalah hubungan dengan ayahnya di masa kecil. Jika masalah ini dibiarkan dapat menyebabkan masalah pada kesehatan mental.”
Halodoc, Jakarta – Daddy issues merupakan ungkapan yang populer tentang seseorang yang memiliki masalah hubungan dengan ayahnya, bahkan tidak merasakan kehadiran sosoknya. Bahkan, bisa jadi orang ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ayahnya.
Masalah ini dapat memengaruhi seseorang sehingga dirinya dewasa, terutama jika ayahnya tidak stabil secara emosional atau bahkan tidak memiliki sama sekali. Bisa jadi, hal ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental seseorang.
Masalah Mental Akibat Daddy Issues
1. Gangguan Kecemasan
Seseorang yang memiliki masalah ini lebih mudah untuk cemburu, terutama pada pasangannya. Pengidapnya kerap khawatir jika orang yang dikencaninya mungkin selingkuh di belakangnya. Bahkan membayangkan jika ada seseorang yang menggoda kekasihnya tersebut.
Perasaan cemburu dapat berkembang menjadi cemas, akhirnya menyebabkan gangguan kecemasan. Hal ini dapat membuat pasangannya tidak bisa melakukan aktivitas hariannya, sebab selalu dicurigai melakukan sesuatu yang sesuai bayangannya.
2. Gangguan Kepribadian Dependen
Seseorang yang memiliki daddy issues memiliki perasaan takut untuk ditinggalkan. Pengidapnya membutuhkan kasih sayang, perhatian, atau bahkan persetujuan yang terus-menerus. Dirinya benar-benar menginginkan ikatan yang dalam dengan pasangannya, bisa jadi dengan cara yang salah.
Nah, hal ini membuat seseorang mengalami gangguan kepribadian dependen. Artinya, ia memiliki ketergantungan pada orang lain, dalam hal ini pasangannya. Perasaan takut ditinggalkan ini bisa jadi masalah tersendiri dalam hubungan.
3. Perasaan Takut Sendiri
Daddy issues dapat menyebabkan seseorang takut untuk sendirian dalam hubungan romansa. Saat satu hubungannya berakhir, ia segera mencari yang baru bagaimanapun caranya.
Seseorang dengan masalah ini kerap memiliki hubungan yang bermasalah dan terus terjadi. Padahal, gangguan ini bisa diatasi dengan terapi, guna berdamai dengan pengalaman masa kecil yang menyedihkan.
4. Perilaku Seksual Kompulsif
Seseorang yang memiliki daddy issues bisa jadi memiliki ketergantungan seksual. Bahkan, bisa jadi ia memperbolehkan pasangannya untuk melakukan apa pun yang berbau seksual, termasuk juga tidak menggunakan kondom.
Saat terbiasa akan hal ini, bisa menyebabkan terjadinya perilaku seksual kompulsif, atau disebut juga hiperseksual. Dirinya selalu membutuhkan pasangan untuk memenuhi hasratnya.
Bahkan, bisa jadi seks untuk meningkatkan harga diri, sehingga menghambat bentuk keintiman lainnya dalam hubungan. Bisa juga menyebabkan pengidapnya mengesampingkan keinginan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain.
Bukan hanya gangguan kesehatan mental, masalah ini juga dapat menyebabkan seseorang alami hubungan abusif dan pelecehan di masa depan. Orang ini mungkin memilih pasangan yang kasar, sebab ia memilih sesuatu yang terasa akrab, sehingga merasa aman. Tentunya ini bukan suatu hal yang baik.
Nah, itulah pembahasan mengenai dampak daddy issues terhadap kesehatan mental. Apabila mengalami masalah ini, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke psikolog agar dapat diatasi.
Jika merasa membutuhkan pemeriksaan dari psikolog atau psikiater, fitur janji medis dari Halodoc bisa digunakan untuk melakukan pemesanan tersebut. Cukup download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone, kapan dan dimana saja. Makanya, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2022. Is There Real Psychology Behind Daddy Issues?
Very Well Mind. Diakses pada 2022. Daddy Issues: History, Impact, and How to Cope.
Psych Central. Diakses pada 2022. ‘Daddy Issues’ and Their Impact on Adult Relationships.
