Advertisement

Kenali Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Bisa Menyertainya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   10 September 2025

Fungsi utama epididimis adalah tempat pematangan sperma.

Kenali Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Bisa MenyertainyaKenali Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Bisa Menyertainya

Daftar Isi:

  1. Apa Itu Epididimis?
  2. Fungsi Epididimis dalam Sistem Reproduksi Pria
  3. Proses Pematangan Sperma di Epididimis
  4. Penyakit yang Dapat Menyerang Epididimis
  5. Gejala Penyakit pada Epididimis yang Perlu Diwaspadai
  6. Pencegahan Penyakit pada Epididimis
  7. Kapan Harus ke Dokter?
  8. Kesimpulan

Epididimis adalah organ pada saluran reproduksi laki-laki yang memiliki fungsi sebagai transportasi sperma, konsentrasi, perlindungan, dan penyimpanan sperma.  Epididimis juga bisa disebut sebagai tabung panjang melingkar yang menyimpan sperma dan mengangkutnya dari testis.

Karena perannya dalam transportasi dan pematangan sperma, masalah fungsional dan struktural pada epididimis dapat dikaitkan dengan infertilitas atau penurunan kesuburan. Informasi selengkapnya mengenai fungsi epididimis dan penyakit yang bisa menyertainya bisa dibaca di sini!

Apa Itu Epididimis?

Epididimis adalah organ reproduksi pria berbentuk saluran panjang dan berkelok-kelok yang terletak di belakang testis. Organ ini berperan penting dalam sistem reproduksi pria, terutama dalam proses pematangan dan penyimpanan sperma. Sering kali disebut sebagai rumah bagi sperma sebelum dikeluarkan saat ejakulasi.

Secara sederhana, organ reproduksi pria yang berfungsi dalam mematangkan sperma adalah epididimis. Tanpa fungsi epididimis yang optimal, proses reproduksi pria dapat terganggu.

Fungsi Epididimis dalam Sistem Reproduksi Pria

Epididimis memiliki beberapa fungsi vital dalam sistem reproduksi pria, antara lain:

  • Pematangan Sperma: Sperma yang dihasilkan di testis belum matang dan belum mampu membuahi sel telur. Epididimis menyediakan lingkungan yang mendukung pematangan sperma, di mana sperma mengembangkan kemampuan untuk bergerak (motilitas) dan menembus sel telur.
  • Penyimpanan Sperma: Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma yang matang sebelum dikeluarkan saat ejakulasi. Sperma dapat disimpan di epididimis selama beberapa minggu.
  • Transportasi Sperma: Epididimis membantu mengangkut sperma dari testis ke vas deferens, saluran yang membawa sperma ke uretra untuk dikeluarkan saat ejakulasi.
  • Konsentrasi Sperma: Epididimis membantu memekatkan sperma dengan menyerap cairan, sehingga meningkatkan peluang pembuahan.

Apa saja ciri sperma yang sehat? Baca di sini: Bukan Cuma Kental, Ini Ciri-Ciri Sperma Sehat yang Harus Diketahui

Proses Pematangan Sperma di Epididimis

Organ reproduksi pria yang berfungsi dalam mematangkan sperma adalah epididimis. Proses pematangan sperma di epididimis adalah proses kompleks yang melibatkan berbagai perubahan biokimia dan fisiologis. Selama proses ini, sperma:

  • Mengembangkan motilitas (kemampuan bergerak).
  • Mengalami perubahan pada membran selnya yang memungkinkan sperma untuk berinteraksi dengan sel telur.
  • Meningkatkan kemampuannya untuk menembus lapisan pelindung sel telur.

Proses pematangan ini sangat penting agar sperma dapat berhasil membuahi sel telur dan menghasilkan kehamilan.

Penyakit yang Dapat Menyerang Epididimis

Meskipun kecil, epididimis rentan terhadap berbagai penyakit dan kondisi yang dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan pria secara keseluruhan. Beberapa penyakit yang umum menyerang epididimis meliputi:

  • Epididimitis: Peradangan pada epididimis, seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia atau gonore. Baca juga artikel lainnya di sini: Ini Bahaya Epididimitis untuk Pria
  • Orkitis: Peradangan pada testis, yang seringkali terjadi bersamaan dengan epididimitis (epididimo-orkitis).
  • Kista Epididimis (Spermatocele): Kantung berisi cairan yang berkembang di epididimis dan biasanya tidak berbahaya.

Gejala Penyakit pada Epididimis yang Perlu Diwaspadai

Gejala penyakit pada epididimis dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Nyeri dan pembengkakan pada skrotum.
  • Nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi.
  • Demam.
  • Keluarnya cairan dari penis.
  • Benjolan pada skrotum.

Jika mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Pencegahan Penyakit pada Epididimis

Beberapa langkah dapat diambil untuk membantu mencegah penyakit pada epididimis, termasuk:

  • Melakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom untuk mengurangi risiko IMS.
  • Mendapatkan vaksinasi gondong (mumps) untuk mencegah orkitis akibat gondong.
  • Menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan cedera pada skrotum.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menjaga kebersihan diri dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan reproduksi pria.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri skrotum yang parah atau tiba-tiba.
  • Pembengkakan atau kemerahan pada skrotum.
  • Demam tinggi.
  • Keluarnya cairan dari penis yang tidak normal.
  • Kesulitan buang air kecil.

Penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan reproduksi Anda.

Kesimpulan

Epididimis adalah organ penting dalam sistem reproduksi pria yang berfungsi dalam pematangan dan penyimpanan sperma. Menjaga kesehatan epididimis adalah bagian penting dari menjaga kesehatan reproduksi pria secara keseluruhan.

Bila mengalami gejala penyakit ini, konsultasikan saja pada dokter spesialis andrologi di Halodoc! Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu. 

Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Epididymitis.
Healthline. Diakses pada 2025. Epididymis.
Very Well Health. Diakses pada 2025. The Anatomy of the Epididymis