Kenali GHD, Gangguan Hormon yang Pernah Dialami Messi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Desember 2022

“Growth Hormone Deficiency (GHD) adalah kondisi yang bisa memicu gangguan pertumbuhan pada anak. Selain anak-anak, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa.”

Kenali GHD, Gangguan Hormon yang Pernah Dialami MessiKenali GHD, Gangguan Hormon yang Pernah Dialami Messi

Halodoc, Jakarta – Pesta Bola Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar baru saja berakhir. Pertandingan sepak bola ini dimenangkan oleh tim Argentina dengan salah satu bintang lapangan yang paling terkenal, yaitu Lionel Messi. Bahkan, ia menyandang julukan Greatest of All Time (GOAT). 

Namun, perjuangannya tentu tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan, saat ia kecil, Messi pernah mengalami gangguan hormon yang dikenal dengan Growth Hormone Deficiency (GHD). Yuk, kenali lebih banyak mengenai penyakit ini dan berbagai pengobatannya berikut ini!

Apa Itu Growth Hormone Deficiency?

Growth hormone deficiency adalah gangguan kesehatan yang langka akibat kelenjar hipofisis tidak mampu melepaskan cukup hormon pertumbuhan. Kondisi ini cukup sering dialami oleh bayi hingga anak-anak. Namun, bukan tidak mungkin orang dewasa juga mengalami penyakit ini.

Seseorang yang mengidap penyakit ini akan berisiko mengalami kekurangan beberapa hormon dalam tubuh, seperti:

  • Hormon antidiuretik (ADH).
  • Hormon perangsang folikel.
  • Hormon luteinisasi.
  • Hormon perangsang tiroid (TSH).
  • Hormon adrenokortikotropik (ACTH).

Beberapa hormon tersebut sangat penting untuk proses tumbuh kembang anak karena dapat memengaruhi pertumbuhan normal, kekuatan otot, pertumbuhan tulang, serta distribusi lemak dalam tubuh.

Pada orang dewasa, hormon ini juga membantu mempertahankan struktur dan metabolisme tubuh normal. Hal ini termasuk menjaga kadar gula darah dalam tingkat yang normal.

Lantas, apa yang akan terjadi saat seseorang kekurangan hormon pertumbuhan ini? Pada anak-anak, pertumbuhan anak tidak akan sesuai dengan usianya. Sedangkan, pada orang dewasa, growth hormone deficiency dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak dan kadar gula dalam darah.

Waspada Gejala dari GHD

Penyakit ini menjadi salah satu jenis penyakit yang langka. Satu dari sekitar 4000-10000 anak mengidap GHD. Sedangkan, satu dari setiap 10000 orang dewasa berisiko mengidap penyakit ini.

Namun, tidak ada salahnya kamu mengetahui berbagai gejala yang dapat terjadi pada pengidap GHD agar kamu dapat melakukan pengobatan atau perawatan lebih dini.

Gejala yang paling utama dari penyakit GHD pada anak adalah pertumbuhan yang sangat buruk. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya, seperti:

  • Wajah yang tampak lebih muda dari usianya.
  • Pertumbuhan rambut dan kuku yang terganggu.
  • Pertumbuhan gigi yang tertunda.
  • Pubertas yang tertunda.
  • Kadar gula yang rendah pada bayi dan balita.
  • Pada bayi laki-laki mengidap mikropenis saat lahir.

Sedangkan, ada beberapa gejala yang akan terjadi pada orang dewasa saat mengidap growth hormone deficiency, seperti:

  • Kondisi tubuh yang tidak nyaman.
  • Sering mengalami gangguan cemas dan depresi.
  • Mengalami penurunan tingkat energi.
  • Peningkatan lemak pada tubuh, khususnya bagian perut.
  • Penurunan tonus otot.
  • Penurunan kepadatan tulang.
  • Mengalami resistensi insulin yang memicu diabetes tipe 2.
  • Peningkatan kadar kolesterol LDL.

Itulah berbagai gejala yang dapat terjadi pada pengidap GHD. Penyakit ini bisa terjadi akibat hasil dari mutasi genetik yang terkait dengan masalah struktur otak. 

Selain itu, GHD juga bisa terjadi akibat adanya tumor otak. Bahkan kondisi lain, seperti cedera kepala, infeksi, hingga perawatan radiasi untuk pengobatan tertentu juga bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini. 

Pengobatan GHD

Perawatan dan pengobatan untuk GHD dengan memberikan suntikan hormon sintetik yang sesuai dengan anjuran dokter pada anak maupun dewasa. Perawatan hormon ini bersifat jangka panjang, sehingga memerlukan pengobatan selama beberapa tahun.

Namun, orang tua perlu waspada terhadap efek samping yang mungkin terjadi saat anak mendapatkan pengobatan suntik hormon sintetik, seperti sakit kepala, nyeri sendi, bengkak pada kaki, hingga peradangan pada pankreas.

Segera tanyakan langsung pada dokter menggunakan Halodoc ketika anak mengalami efek samping. Penyesuaian dosis obat bisa dilakukan untuk menghindari efek yang lebih buruk. Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Growth Hormone Deficiency (GHD).
Healthline. Diakses pada 2022. Growth Hormone Deficiency (GHD).