Kenali Jenis Terapi untuk Meredakan Gejala Neuritis

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Desember 2022

“Untuk meredakan gejala neuritis, dokter biasanya merekomendasikan beberapa terapi. Termasuk stimulasi saraf listrik dan terapi fisik.”

Kenali Jenis Terapi untuk Meredakan Gejala NeuritisKenali Jenis Terapi untuk Meredakan Gejala Neuritis

Halodoc, Jakarta – Neuritis adalah istilah luas untuk menggambarkan saraf perifer yang meradang. Saraf perifer adalah saraf yang ada di luar otak dan sumsum tulang belakang. Mereka membawa sinyal dari berbagai bagian tubuh ke otak. Ketika mengalami peradangan, saraf ini mulai tidak berfungsi.

Neuritis dapat memengaruhi saraf tunggal, tapi juga sekelompok saraf lokal di berbagai bagian tubuh. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan mati rasa, serta kelemahan otot. Dalam kasus yang parah, ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan.

Terapi untuk Meredakan Gejala Neuritis

Ada beberapa jenis neuritis tergantung pada daerah yang terkena. Saraf yang sering terkena adalah saraf yang menghantarkan sinyal dari sumsum tulang belakang ke tangan, lengan, dan bahu. Namun, saraf mata dan telinga juga bisa terpengaruh.

Untuk mengatasi gejala neuritis, dokter dapat merekomendasikan terapi medis. Seperti meresepkan obat penghilang rasa sakit, obat antikejang dan antidepresan, serta perawatan topikal untuk membantu memperbaiki gejala.

Terapi dengan obat-obatan ini juga dapat menghentikan saraf yang terkena mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Pada beberapa kasus, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan steroid.

Selain terapi dengan obat-obatan, dokter juga dapat menyarankan sejumlah terapi lain, seperti:

  • Stimulasi saraf listrik. 
  • Akupunktur. 
  • Terapi fisik. 

Dokter akan memilih opsi perawatan terbaik untuk masing-masing pengidap berdasarkan tingkat keparahan kondisi dan preferensi.

Pilihan pengobatan lainnya untuk neuritis adalah:

  • Suplemen Vitamin B. Jika kondisi ini terjadi karena kekurangan vitamin B.
  • Pembedahan. Pengidap yang memiliki tumor yang menekan saraf yang terkena perlu menjalani pembedahan.

Selain itu, pengidap neuritis juga perlu melakukan perawatan rumahan untuk mencegah kondisi berulang setelah pengobatan berhasil. Termasuk mengubah pola makan yang lebih sehat, dan mengobati penyebab yang mendasarinya. 

Pengidap neuritis juga perlu menghindari stres, merokok, dan minum terlalu banyak alkohol. Dokter juga dapat menyarankan pengidap untuk menggunakan teknik relaksasi.

Ketahui Penyebabnya

Pada kebanyakan pasien dengan neuritis, penyebab pastinya biasanya masih belum pasti. Neuritis lebih sering terjadi pada usia lanjut (55 tahun ke atas) dan pada wanita.

Penyakit yang memengaruhi suplai darah ke saraf dan kekurangan nutrisi tertentu menonjol di antara faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangan neuritis.

Berbagai penyebab neuritis meliputi:

1. Cedera

Cedera pada saraf menyebabkan peradangan dan selanjutnya timbul gejala neuritis. Ada berbagai jenis cedera yang umumnya terlokalisir dan mememengaruhi saraf tunggal.

Berbagai hal yang menyebabkan cedera pada saraf adalah:

  • Cedera Fisik. Kompresi saraf atau cedera langsung dapat menyebabkan peradangan. Carpal tunnel syndrome adalah contohnya. Ini dapat menyebabkan nyeri dan mati rasa pada ibu jari dan jari telunjuk. Penggunaan sepatu hak tinggi juga dapat menyebabkan cedera kompresi. Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan mati rasa pada jari kaki yang terkena.
  • Cedera Kimia. Cedera ini dapat timbul akibat kerusakan struktur yang berdekatan dan dapat mengakibatkan pelepasan zat berbahaya yang menyebabkan neuritis kimiawi. Pemberian beberapa obat melalui suntikan dapat menyebabkan cedera kimiawi pada saraf yang terletak di dekat tempat suntikan. 
  • Cedera Radiasi. Cedera saraf radiasi dapat berkembang setelah radioterapi untuk berbagai jenis kanker. Brachial neuritis atau plexopathy adalah komplikasi dari radioterapi pada area dada bagian atas.

2. Kekurangan Gizi

Neuritis juga bisa terkait dengan berbagai kekurangan gizi. Kekurangan vitamin B seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6 (piridoksin) atau B12 (sianokobalamin) sering dikaitkan dengan neuritis perifer.

3. Infeksi

Berbagai infeksi dapat menyebabkan neuritis, seperti:

  • Kusta
  • Penyakit Lyme
  • Sipilis
  • Penyakit cakaran kucing
  • Difteri
  • Cacar air
  • Infeksi herpes simpleks

4. Penyakit Predisposisi

Beberapa kondisi penyakit dapat menyebabkan neuritis, termasuk:

  • Diabetes mellitus
  • Hipotiroidisme
  • Porfiria
  • Penyakit autoimun seperti multiple sclerosis, sarcoidosis dan lupus eritematosis sistemik
  • Beri-beri (disebabkan oleh defisiensi tiamin)
  • Anemia pernisiosa
  • asidosis kronis
  • Jenis kanker tertentu

5. Genetik

Beberapa jenis neuritis ditularkan secara genetik termasuk:

  • Neuropati optik herediter Leber (LHON)
  • Polineuropati amiloid
  • Penyakit Charcot-Marie-Tooth

6. Racun dan Obat

Neuritis dapat berkembang sebagai akibat toksisitas polutan lingkungan tertentu, logam, obat-obatan, dan bahan kimia lainnya. Insektisida, merkuri, timbal, arsenik, metanol, alkoholisme kronis, dan etambutol (antibiotik) adalah beberapa zat yang dapat menyebabkan neuritis akibat efek toksiknya. 

Itulah pembahasan mengenai jenis terapi untuk neuritis dan penyebabnya yang perlu kamu waspadai. Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai penyakit ini, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat.

Referensi:
DocDoc. Diakses pada 2022. What is Neuritis: Causes, Symptoms, Diagnosis, and Treatment.
Health Hype. Diakses pada 2022. Neuritis (Nerve Inflammation), Types, Causes and Symptoms.
Lone Star Neurology. Diakses pada 2022. What is Neuritis?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan