Halodoc, Jakarta – Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana alam yang cukup besar. Hal ini dikarenakan Indonesia dilewati oleh cincin api pasifik yang dapat mengakibatkan macam-macam bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami sehingga tidak jarang bencana alam tersebut memberikan dampak yang cukup fatal kepada para korban.

Salah satu dampak yang dapat terlihat yaitu dampak psikologis yang biasa disebut dengan PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder. PTSD ini tidak hanya terjadi pada korban bencana alam saja, tetapi juga dapat dialami oleh orang yang menyaksikan atau mengalami kecelakaan lalu lintas, tindak kejahatan seperti perampokan atau para tentara yang baru pulang dari medan perang.

PTSD ini biasanya terjadi karena seseorang pernah mengalami kejadian traumatis dari peristiwa menakutkan baik mengalaminya atau menyaksikannya. Gejalanya mungkin termasuk kilas balik, mimpi buruk dan kecemasan parah, serta pikiran tidak terkendali terkait peristiwa tersebut. Akibatnya ia memiliki pikiran negatif terhadap diri sendiri serta lingkungan di sekitarnya. Pengidap PTSD sering mengalami mimpi buruk, memiliki perasaan bersalah, sulit konsentrasi, bahkan mengalami gangguan tidur.

Cara Mengatasinya PTSD

Apabila kamu atau orang terdekatmu mengalami PTSD ini, kamu perlu mengenalnya dengan mengidentifikasi perilaku yang mulai berbeda sehingga membuat kamu kewalahan bahkan merasa frustasi. Hal terpenting bagi mereka adalah dukungan dari orang-orang terdekatnya sehingga dibutuhkan rasa kasih sayang agar ia dapat melawan segala macam trauma yang sedang dihadapi. Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi PTSD:

1. Menebarkan Hal-hal Positif 

Pengidap PTSD biasanya mulai mengisolasi diri dari lingkungan sosialnya sehingga sebisa mungkin tidak memaksa mereka untuk berbicara dengan orang.

Perlu memastikan pengidap PTSD ini menceritakan masalahnya kepada seseorang yang dapat dipercaya. Apabila kamu menjadi orang kepercayaannya, jangan memaksanya untuk berubah. 

Dukung dan sebarkan hal-hal positif kepada mereka agar tetap sabar dan tenang menghadapi hari-harinya. Selain itu, coba untuk banyak mencari tahu informasi terkait PTSD agar kamu mengetahui langkah yang tepat. 

Terakhir, cobalah menjadi pendengar yang baik, dan kamu tidak perlu memberikan saran. Coba untuk mendengarkan tanpa menghakimi atau berekspektasi, dengan mendengarkan segala ceritanya setidaknya kamu dapat membantunya untuk perlahan pulih.

2. Rutin untuk Terapi dan Mengonsumsi Obat

Gejala PTSD biasanya muncul membuat pengidapnya merasa kelelahan sehingga waktu istirahat berkurang dan hal ini mengganggu aktivitas pengidapnya. 

Cara yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan menjalankan terapi, baik terapi kejiwaan maupun konsumsi obat seperti anti-depresan dan obat tidur. Hal ini mungkin saja tidak menghasilkan efek yang cepat, namun terapi sangat dianjurkan untuk membantu menghadapi trauma dengan kondisi pikiran yang lebih jernih. Coba iringi terapi dengan mengurangi sumber stres agar pemulihan PTSD berjalan dengan efektif.

3. Mencari Kesibukan Baru

Mencari kesibukan lain dapat membantu pengidap PTSD mengalihkan perhatiannya. Terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan seperti rutin berolahraga, mencoba untuk mengikuti kelas seni, atau bisa juga menjadi relawan. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk mengalihkan pikiran dari ingatan dan emosi yang tidak diinginkan. 

Meskipun tidak langsung menghilangkan gejala PTSD, tetapi hal ini dapat meminimalisir dampak buruk saat mengingat trauma yang dialami dan membantu menyeimbangkan kehidupannya. Pengalihan perhatian ini penting untuk dilakukan agar ingatan traumanya tidak datang kembali.

Jika kamu masih bingung bagaimana cara mengatasi PTSD, kini kamu bisa konsultasi langsung ke rumah sakit terdekat. Selain itu, jika kamu atau orang terdekatmu memerlukan perawatan lebih intens bisa langsung membuat janji rumah sakit untuk penanganan yang ekstra. Untuk info lebih lengkapnya dapat diakses melalui aplikasi Halodoc, jangan lupa untuk download Halodoc.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Post-traumatic stress disorder (PTSD).

Healthline. Diakses pada 2022. PTSD Causes: Why People Experience PTSD.