Advertisement

Kerap Jadi Perdebatan, Apakah Penyakit GERD Bisa Disembuhkan Total?

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   15 September 2025

Pada sebagian besar kasus gastroesophageal reflux disease (GERD), gejalanya bisa terkontrol dengan melibatkan perubahan pola makan dan gaya hidup. Namun, bisakah GERD disembuhkan secara total?

Kerap Jadi Perdebatan, Apakah Penyakit GERD Bisa Disembuhkan Total?Kerap Jadi Perdebatan, Apakah Penyakit GERD Bisa Disembuhkan Total?

DAFTAR ISI


Rasa panas di dada, perut kembung, sampai asam lambung yang naik ke tenggorokan, itulah gejala GERD atau penyakit asam lambung yang sering bikin penderitanya resah. 

Tak heran, muncul pertanyaan besar: apakah asam lambung bisa sembuh total, atau hanya bisa dikendalikan seumur hidup? 

Apa Itu GERD? 

GERD adalah kondisi kronis di mana asam lambung sering naik kembali ke kerongkongan. Refluks asam ini dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan menyebabkan berbagai gejala.

GERD terjadi ketika katup antara lambung dan kerongkongan (sfingter esofagus bagian bawah) melemah atau tidak berfungsi dengan baik. Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Jika katup ini tidak menutup rapat, asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan.

Jika GERD kambuh secara tiba-tiba, Inilah 3 Penanganan untuk Bantu Meredakan GERD. 

Apa yang Dirasakan Pengidap GERD? 

Pengidap Gastroesophageal Reflux Disease dapat mengalami beberapa gejala yang mengganggu. Beberapa gejala yang umum yang pengidapnya rasakan dapat meliputi: 

1. Perasaan panas di dada (heartburn)

Ini adalah gejala paling umum yang pengidap GERD rasakan. Sensasi terbakar ini seringkali muncul pada belakang tulang dada dan dapat menjalar ke leher atau tenggorokan.

2. Regurgitasi

Pengidap GERD mungkin mengalami regurgitasi, yaitu sensasi asam atau makanan yang naik kembali ke kerongkongan atau mulut. Kondisi ini terjadi akibat asam lambung yang mencapai kerongkongan.

3. Sering bersendawa

Pengidap GERD seringkali merasakan kebutuhan untuk bersendawa yang berlebihan setelah makan. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan gas pada perut akibat gangguan pencernaan.

4. Rasa pahit atau asam dalam mulut

Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan rasa pahit atau asam yang terasa di mulut, terutama setelah makan atau saat berbaring.

5. Sakit atau ketidaknyamanan dada

Beberapa penderita GERD dapat merasakan nyeri atau ketidaknyamanan dada yang sering kali berkaitan dengan sensasi terbakar.

6. Kesulitan menelan (disfagia)

Pada beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan kesulitan atau nyeri saat menelan makanan atau minuman.

7. Batuk atau suara serak

Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Kondisi ini membuat pengidap GERD sering mengalami batuk kronis atau suara serak.

Penting untuk kamu ingat bahwa gejala GERD dapat bervariasi antara individu, dan tidak semua pengidapnya akan mengalami gejala yang sama. 

Baca juga selengkapnya, GERD bisa sebabkan sakit tenggorokan, di artikel ini. 

Pengobatan GERD Hanya untuk Menghilangkan Gejala

Sembuh total artinya menyembuhkan atau memulihkan kesehatan menjadi sedia kala. Pengobatan GERD bertujuan untuk mengelola atau menghilangkan gejala atau rasa sakit. Saat penyakit sembuh, gejala tidak kembali setelah pengobatan. Menyembuhkan penyakit bisa terjadi saat penyebabnya teratasi. 

Hal ini tidak bisa dilakukan dengan menggunakan obat untuk GERD. Ketika pengidap GERD berhenti minum obat atau tidak lagi menjalankan gaya hidup sehat, maka gejala dan rasa sakitnya pun akan kembali. 

Sering kali kondisi menjadi lebih buruk dibanding sebelum pengidap melakukan pengobatan. 

Hingga saat ini belum diketahui apakah asam lambung bisa sembuh total ataupun mekanisme bagaimana GERD bisa disembuhkan secara total. 

Beberapa Fakta Terkait GERD

Untuk memahami kondisi ini lebih mendalam, kamu perlu mengetahui beberapa fakta tentang penyakit ini, yaitu:

1. Fakta 1: Kadar asam lambung umumnya menurun seiring bertambah usia

Produksi asam lambung cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Lebih dari 30 persen pria dan wanita yang berusia di atas 60 tahun mengalami kondisi gastritis atrofi, di mana terjadi penurunan atau bahkan tidak adanya sekresi asam lambung. 

Sebuah studi juga menunjukkan bahwa sekitar 40 persen wanita yang berusia di atas 80 tahun tidak menghasilkan asam lambung sama sekali.

Jika asam lambung naik secara tiba-tiba, Ini 7 Rekomendasi Obat Asam Lambung yang Ampuh di Apotek. 

2. Fakta 2: Gejala mulas dan GERD meningkat seiring bertambah usia

Risiko terjadinya kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia. Kelebihan asam dalam kerongkongan dapat menjadi penyebab masalah GERD. Kondisi ini terjadi karena lapisan kerongkongan yang lebih halus tidak memiliki perlindungan yang sama dengan lapisan lambung terhadap asam. 

Oleh karena itu, seseorang tidak harus memiliki kadar asam berlebih di perut untuk mengalami gejala mulas. Selain itu, mengurangi gejala kondisi ini tidak berarti bahwa penyebab utama masalah tersebut sedang ditangani. 

Terlalu sering, obat pereduksi asam hanya fokus pada meredakan gejala tanpa memperhatikan faktor pemicu gejala awalnya.

Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup Saja Tidak Cukup

Pada beberapa kasus, tergantung pada tingkat keparahan GERD, beberapa pengidap juga dokter resepkan obat untuk mengontrol episode refluks. Namun, ketika ada masalah struktural pada kerongkongan, misalnya, prosedur pembedahan yang memperbaiki sfingter esofagus mungkin pengidapnya perlukan. 

Prosedur ini mengatasi penyebab struktural penyakit ini, sehingga membantu menyembuhkan gejalanya. Baca lebih lanjut mengenai penanganan GERD pada artikel: 3 Penanganan untuk Bantu Meredakan GERD

Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan GERD

Beberapa faktor yang memengaruhi potensi penyembuhan GERD meliputi:

  • Tingkat keparahan GERD: GERD ringan mungkin lebih mudah dikelola dan berpotensi untuk mencapai remisi dibandingkan dengan kasus yang parah.
  • Kepatuhan terhadap pengobatan: Mengikuti rencana pengobatan yang direkomendasikan dokter sangat penting untuk mengendalikan gejala dan mencegah komplikasi.
  • Perubahan gaya hidup: Menerapkan perubahan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, menghindari makanan pemicu, dan berhenti merokok, dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengelolaan GERD.
  • Kondisi medis lain: Adanya kondisi medis lain, seperti diabetes atau penyakit autoimun, dapat memengaruhi respons terhadap pengobatan GERD.

Kapan Harus ke Dokter? 

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala GERD yang parah atau tidak membaik dengan pengobatan rumahan, seperti:

  • Nyeri dada yang parah. 
  • Kesulitan menelan. 
  • Muntah darah. 
  • Tinja berwarna hitam atau seperti tar. 
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala GERD yang parah atau tidak membaik dengan pengobatan rumahan, seperti:

  • Nyeri dada yang parah.
  • Kesulitan menelan. 
  • Muntah darah.
  • Tinja berwarna hitam atau seperti tar. 
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Jika kamu merasakan beberapa gejala kondisi ini, segeralah periksakan kondisimu ke dokter spesialis penyakit dalam. Perawatan yang tepat tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi serius. 

Kesimpulan

Dengan perubahan gaya hidup yang tepat, pengobatan yang sesuai, dan pemantauan medis teratur, individu dengan GERD dapat menikmati kualitas hidup yang baik dan meminimalkan gejala. 

Konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan informasi terkait apakah asam lambung bisa sembuh, serta diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang dipersonalisasi.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam. 

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. GERD.
Gem Hospital. Diakses pada 2025. Is there a Cure for GERD?