Kesepian Tanpa Kakak Adik, Ini Dampak Psikologi ke Anak Tunggal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 September 2018
Kesepian Tanpa Kakak Adik, Ini Dampak Psikologi ke Anak TunggalKesepian Tanpa Kakak Adik, Ini Dampak Psikologi ke Anak Tunggal

Halodoc, Jakarta – Walaupun psikologi anak sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan dan pola asuh orangtuanya, tetapi secara alami ada beberapa kondisi psikologi anak tunggal yang umum terjadi. Seperti merasa kesepian tanpa kakak adik ataupun sedikit egois.

Anak tunggal cenderung memiliki pembawaan yang egois, sebab anak tunggal tidak memiliki saingan ataupun perbandingan sehingga terbiasa menjadi pusat perhatian orangtuanya. Kecenderungan anak tunggal juga enggan untuk berbagi perhatian dengan yang lain. Umumnya ketika berhadapan dengan lingkungan luar, anak tunggal akan mengalami kesulitan untuk bekerjasama dan menerima perbedaan.

Hal ini terjadi karena anak tunggal tidak punya pengalaman berunding ataupun sharing untuk menurunkan ego dan mengalah ke orang-orang lain. Walaupun begitu, anak tunggal memiliki fleksibilitas yang tinggi serta tingkat kecerdasan yang mumpuni. Pasalnya, anak tunggal lebih punya banyak waktu untuk perhatian penuh, ditambah lagi perhatian orangtua yang terfokus hanya ke satu anak membuat anak bisa lebih berkreasi dan berimajinasi.

Meskipun begitu, hal ini tidak mutlak karena pada akhirnya semua tergantung dari bagaimana pola asuh yang diterapkan orangtua kepada anaknya. Orangtua yang bisa menggantikan rasa kehilangan ataupun kesepian sebagai anak tunggal, bisa membuat anak tunggal menjadi lebih mandiri dan punya kemampuan bekerjasama dengan lingkungannya.

Ada beberapa hal yang bisa orangtua lakukan kepada anak agar tidak terlalu merasa kesepian dan kehilangan sehingga berdampak psikologi terhadap posisinya sebagai anak tunggal:

  1. Memberikan Waktu kepada Anak untuk Bermain di Luar Rumah

Jangan mengekang anak hanya bisa bermain di dalam rumah. Justru anak-anak harus dibebaskan bergaul dengan tetangga di sekitar rumah supaya tidak kesepian. Bermain dengan anak-anak seusianya juga bisa menjadi bahan pembelajaran untuk membangun tenggang rasa dan sifat mengalah. Hal ini penting untuk ditumbuhkan mengingat anak tunggal tidak memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan kebiasaan mengalah di lingkungan keluarganya.

  1. Menanamkan Nilai-nilai Berbagi kepada Anak

Tidak memiliki kakak dan adik membuat anak tunggal kerap tidak memiliki keinginan untuk berbagi. Hal ini akan sangat berbahaya untuk perkembangan psikologisnya karena tanpa disadari akan mengembangkan sifat egois. Penting untuk orangtua menanamkan nilai-nilai berbagi, seperti jangan egois, kepedulian kepada sesama, serta pentingnya mengalah kepada teman-teman.

  1. Memberikan Perhatian, tetapi Tetap Tegas

Penting untuk orangtua tetap tegas kepada anak tunggal supaya tidak tumbuh menjadi anak yang manja. Tegas dalam arti tidak memanjakan, berkata iya dan tidak di tempatnya. Seringkali anak tunggal menjadi manja karena orangtua terlalu mengiyakan segala sesuatunya sehingga anak tumbuh menjadi egois dan tidak punya rasa kepedulian kepada sesama.

  1. Aktif Mengajak Anak ke Public Area

Ada baiknya mengenalkan anak ke dunia luar dengan cara mengajak anak ke public area, seperti ke taman bermain, taman umum, ke pasar, acara seni, transportasi umum, ataupun tempat-tempat lainnya yang membuka kesempatan anak berinteraksi dengan orang-orang lain.

Punya pertanyaan lain seputar pola asuh anak ataupun pertanyaan lebih dalam mengenai dampak psikologi anak tunggal yang merasa kesepian karena tidak punya kakak dan adik, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ibu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:





 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan