Ketahui 4 Fase Spermatogenesis Sebelum Berhubungan Intim

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Agustus 2022

“Terkait fase pembentukannya, proses spermatogenesis secara biologi dibagi menjadi beberapa fase. Mulai dari spermatositogenesis, spermatidogenesis, spermiogenesis, dan spermiasi.”

Ketahui 4 Fase Spermatogenesis Sebelum Berhubungan IntimKetahui 4 Fase Spermatogenesis Sebelum Berhubungan Intim

Halodoc, Jakarta – Bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan dengan pasangan, salah satu faktor penentu keberhasilannya adalah kualitas sperma pria. Nah, sperma sendiri merupakan sel reproduksi pria yang diproduksi pada testis dan dikeluarkan dalam tubuh. Sel tersebut diketahui mengalami proses pembentukan yang cukup kompleks pada testis, sebelum bisa keluar sebagai sperma yang matang. 

Nah, proses tersebut disebut sebagai spermatogenesis, di mana spermatogenesis terbagi menjadi beberapa fase atau tahapan. Perlu diketahui bahwa proses ini dimulai selama masa pubertas dan berakhir hanya ketika seseorang meninggal. 

Lantas, kira-kira apa saja fase spermatogenesis? Yuk, ketahui penjelasannya di sini! 

Fase Spermatogenesis yang Perlu Diketahui

Perlu diketahui bahwa pria akan menghasilkan sperma setiap harinya. Namun, siklus spermatogenesis membutuhkan durasi sekitar 64 hari. Di mana spermatogenesis merupakan siklus lengkap produksi dan pematangan sperma. 

Selama proses spermatogenesis berlangsung, testis akan menghasilkan beberapa juta sperma per hari. Pria dapat melepaskan 20 hingga 300 juta sel sperma dalam satu mililiter air mani. Tubuh akan terus mempertahankan surplus untuk memastikan pasokan sperma  untuk pembuahan.

Terkait fase pembentukannya, proses spermatogenesis secara biologi dibagi menjadi beberapa fase. Mulai dari spermatositogenesis, spermatidogenesis, spermiogenesis,  dan spermiasi. Nah, berikut adalah penjelasan mengenai beberapa fase tersebut: 

1. Spermatositogenesis

Spermatositogenesis merupakan fase paling pertama dari proses spermatogenesis. Pada proses ini, spermatogonia yang terdapat pada lamina basal tubulus seminiferus akan membelah berulang kali dengan proses mitosis. Nantinya, pembelahan tersebut akan menghasilkan spermatogonia identik. 

Kemudian, sisa spermatogonia lainnya akan pindah ke kompartemen adluminal dari tubulus seminiferus mengalami pembelahan (meiosis) pertama sebagai spermatosit primer. Nantinya, baik spermatogonia dan spermatosit primer akan berada pada kondisi diploid. 

2. Spermatidogenesis 

Tahapan spermatogenesis selanjutnya adalah spermatidogenesis. Di mana pada fase ini, meiosis atau pembelahan sel yang terdiri dari dua pembelahan berturut–turut akan terjadi. Fase ini akan terjadi di tubulus seminiferus pada manusia. 

Secara spesifik, pada fase ini, spermatosis primer dengan DNA duplikatnya akan memasuki pembelahan (meiosis) pertama untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder haploid. Sementara itu, spermatosit sekunder akan segera mengalami meiosis kedua untuk menghasilkan empat spermatoid haploid yang secara genetik tidak identik. 

3. Spermiogenesis 

Selanjutnya, fase spermatogeneis akan berlanjut pada tahapan spermiogenesis. Pada fase ini, spermatid menjadi spermatozoa matang. Nah, spermiogenesis sendiri terbagi menjadi empat fase, yaitu fase golgi, fase tutup, fase ekor, dan fase pematangan. Namun, pada fase ini, spermatozoa masih belum berfungsi penuh. Meskipun sel tersebut sudah memiliki fitur penting yang berguna untuk pembuahan sel telur, karena belum memiliki motilitas (kemampuan berenang). 

4. Spermiasis 

Setelah fase spermiogenesis, spermatozoa non motil yang sebelumnya terbentuk, akan meninggalkan tubulus seminiferus untuk berpindah ke beberapa tempat. Dimulai dari rete testis di mediastinum testis, ke saluran eferen, dan akhirnya berakhir di epididimis. Nah, migrasi spermatozoa non motil ke epididimis ini disebut sebagai spermiasi. Mengingat spermatozoa belum bergerak di fase ini, maka sel-sel sartoli pada tubuh akan melepaskan cairan testis untuk membantu mereka bergerak. 

Itulah penjelasan mengenai fase atau tahapan spermatogenesis. Fase spermatogenesis dimulai dari fase spermatosigenesis, yang kemudian diakhiri dengan fase spermiasis. 

Selain fasenya, perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang dapat memengaruhi proses spermatogenesis. Mulai dari perubahan suhu tubuh, pola makan, kebiasaan konsumsi alkohol, perubahan hormon, penyakit tertentu, hingga konsumsi obat-obatan tertentu. 

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar spermatogenesis, atau memiliki keluhan kesehatan, segeralah hubungi dokter. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi atau saran medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2022. How Is Sperm Produced?
Biology Online. Diakses pada 2022. Spermatogenesis. 
Halodoc. Diakses pada 2022. Ini Penjelasan tentang Spermatogenesis dalam Reproduksi.