Ketahui Cara Diet OCD yang Tepat agar Hasilnya Lebih Efektif

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Oktober 2020
Ketahui Cara Diet OCD yang Tepat agar Hasilnya Lebih EfektifKetahui Cara Diet OCD yang Tepat agar Hasilnya Lebih Efektif

Halodoc, Jakarta – Beberapa tahun lalu diet OCD sangat populer karena banyak orang mengakui kalau diet ini sangat efektif menurunkan berat badan. Sebenarnya diet OCD yang diperkenalkan oleh Deddy Corbuzier ini sedikit banyak mengadopsi konsep intermittent fasting. 

Intermittent fasting adalah pengaturan pola makan, yang di dalamnya terdapat waktu untuk tidak makan dan ada waktu untuk makan. Durasinya bisa sampai 16 jam untuk tidak makan sama sekali. Metode ini dinilai lebih efektif ketimbang makan 3-4 kali atau lebih per hari meskipun dalam pengaturan porsi. 

Baca juga: Pemenang Oscar Renee Zellweger Ungkap Tips Fit di Usia 50-an

Cara Efektif Melakukan Diet OCD

Nah, lantas bagaimana menerapkan diet OCD supaya hasilnya lebih efektif? Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Tentukan Jendela Makanmu

Jendela makan adalah periode waktu di mana kamu bisa mengonsumsi makanan. Ada 4 jendela makan 8 jam, 6 jam, 4 jam, dan 24 jam. 8 jam berarti kamu hanya bisa mengonsumsi makan dalam periode 8 jam. Misalnya kamu makan jam 7 pagi, waktu terakhit untuk bisa makan adalah 3 sore. Begitu juga dengan jendela 6 jam dan 4 jam. Sedangkan jendela 24 jam itu artinya kamu hanya bisa sekali makan dan baru bisa makan lagi 24 jam dari terakhir kali makan. 

Baca juga: Menurunkan Berat Badan dengan Diet Makro

Supaya diet OCD berhasil, kamu disarankan untuk mengombinasikan sistem jendela makan ini. Misalnya dalam seminggu pertama kamu menerapkan jendela 8 jam, baru masuk minggu kedua kamu kombinasikan dengan jendela 6 jam. Di minggu ketiga kombinasikan lagi dengan jendela 4 jam, baru di minggu keempat masuk ke jendela 24 jam.

2. Jangan Makan Berlebihan

Makanlah secukupnya di periode jendela makanmu. Makan berlebihan hanya akan membuat perut begah dan kepenuhan. Karena sebenarnya kamu tidak butuh mengisi perut banyak-banyak sebagai persiapan periode tidak makan. Pada akhirnya, tubuh akan terbiasa dengan “keterbatasan” makan yang kamu terapkan.

3. Tetap Olahraga dan Konsumsi Air Putih

Tetap aktif akan membuat kamu tidak terlalu fokus pada periode makan yang membuatmu selalu menunggu jam makan tiba. Olahraga juga akan membantu tubuh tetap sehat dan meningkatkan kebugaran. Jadi, kamu tetap harus berolahraga dan jangan lupa untuk konsumsi air putih supaya terhindar dari dehidrasi.

Kalau kamu punya pertanyaan mengenai diet OCD ataupun pola makan yang sesuai, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Konsep yang Sudah Ada Sejak Lama

Ternyata konsep berpuasa alias tidak makan dalam durasi lama ini sudah dilakukan manusia sejak lama, sepanjang evolusi. Manusia purba zaman dulu terbiasa untuk tidak makan dalam waktu lama ketika mereka tidak berhasil menemukan apapun untuk dimakan. 

Metode OCD ataupun yang mirip dengan intermittent fasting ini akan membatasi waktu makan harian menjadi beberapa jam saja. Misalnya, kamu hanya bisa makan di antara jam 1 siang sampai 3 sore saja. Selebihnya kamu tidak bisa makan apapun kecuali minum air putih. 

Tidak hanya efektif membakar kalori dan lemak berlebihan, diet ini juga baik untuk kesehatan. Beberapa perubahan yang dinilai positif untuk kesehatan saat menerapkan diet ini adalah:

1. Kadar hormon pertumbuhan yang meningkat sebanyak 5 kali lipat. Peningkatan ini dapat menurunkan kadar lemak dan meningkatkan massa otot. 

2. Sensitivitas insulin meningkat dan kadar insulin turun drastis. Tingkat insulin yang lebih rendah membuat lemak tubuh yang tersimpan lebih mudah diakses.

3. Saat berpuasa, sel memulai proses perbaikan seluler. Ini termasuk autophagy, yaitu saat sel mencerna dan menghilangkan protein tua dan disfungsional yang menumpuk di dalam sel.

4. Terjadi perubahan fungsi gen yang berkaitan dengan umur panjang dan perlindungan terhadap penyakit 

Ingin menurunkan berat badan adalah alasan paling umum bagi mereka yang ingin mencoba diet OCD. Dengan membatasi durasi makan, diet OCD dapat menyebabkan pengurangan asupan kalori secara otomatis.

Baca juga: Kenalan dengan Diet Weight Watchers untuk Turunkan Berat Badan 

Diet OCT mengubah kadar hormon untuk memfasilitasi penurunan berat badan. Selain menurunkan insulin dan meningkatkan kadar hormon pertumbuhan, ini meningkatkan pelepasan hormon pembakar lemak norepinefrin (noradrenalin).

Karena perubahan hormon inilah, jeda tidak makan dapat meningkatkan metabolisme. Pola makan yang diterapkan pada diet OCD dapat menyebabkan penurunan berat badan 3-8 persen selama 3-24 minggu.

Orang yang menjalankan diet ini juga kehilangan 4–7 persen lingkar pinggangnya, yang menunjukkan hilangnya lemak perut berbahaya yang menumpuk di sekitar organ dan memicu penyakit. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. 6 Popular Ways to Do Intermittent Fasting.
Healthline. Diakses pada 2020. Intermittent Fasting 101 — The Ultimate Beginner’s Guide.

 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan