Kolesterol LDL, Pembunuh Misterius Penyebab Serangan Jantung

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Juli 2023
Kolesterol LDL, Pembunuh Misterius Penyebab Serangan JantungKolesterol LDL, Pembunuh Misterius Penyebab Serangan Jantung

Halodoc, Jakarta - Meski dibutuhkan tubuh, kadar kolesterol yang terlalu tinggi bisa membahayakan kesehatan, terutama kolesterol LDL (low-density lipoprotein), yang dikenal dengan sebutan “kolesterol jahat”. Jika kadarnya terlalu tinggi, kolesterol LDL dapat memicu berbagai penyakit, salah satunya serangan jantung.

Jadi, penting untuk mengenal apa saja faktor risiko yang meningkatkan kadar kolesterol LDL dan bagaimana mengatasinya. Perlu diketahui bahwa tubuh kita membutuhkan kolesterol untuk membuat hormon, vitamin D, dan zat yang membantu mencerna makanan. Tubuh kita dapat membuat semua kolesterol yang dibutuhkannya. Selain itu, kolesterol juga terdapat pada makanan yang bersumber dari hewan, seperti kuning telur, daging, dan keju.


Risiko Serangan Jantung Jika Kolesterol LDL Tinggi

Kadar kolesterol LDL yang terlampau tinggi dapat mengendap di dinding pembuluh darah arteri untuk kemudian membentuk plak yang bernama aterosklerosis di berbagai bagian tubuh. Plak tersebut bisa membuat pembuluh darah tersumbat dan aliran darah terhambat. Kondisi ini memicu penyakit, terutama penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung.

Serangan jantung utamanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK) yang terjadi karena terhambatnya pasokan darah ke otot jantung. Padahal, sama seperti organ lainnya, jantung membutuhkan pasokan darah yang kaya oksigen. Jika tidak, otot-otot jantung akan rusak, dan akhirnya organ vital ini tidak dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Serangan jantung yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner dapat meningkat risikonya karena berbagai faktor, seperti:

  • Merokok.
  • Mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Tingginya kadar kolesterol.
  • Tingginya kadar lipoprotein (a).
  • Tidak berolahraga secara teratur.
  • Mengidap diabetes.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Memiliki riwayat keluarga yang terkena penyakit jantung koroner.


Bagaimana Pengobatan untuk Serangan Jantung?

Serangan jantung dapat membuat jaringan otot jantung kehilangan oksigen, lalu akhirnya rusak dan mati. Tindakan pengobatan yang bisa dilakukan adalah mencegah berlanjutnya kerusakan jantung, dengan mengembalikan aliran darah secepatnya dengan obat-obatan ataupun tindakan operasi.

Obat-obatan yang mungkin diberikan oleh dokter untuk mengobati serangan jantung:

  • Aspirin: Mengurangi pembekuan darah, sehingga membantu menjaga aliran darah melalui arteri yang menyempit.
  • Trombolitik: Membantu melarutkan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke jantung. Semakin awal menerima obat trombolitik setelah serangan jantung, semakin besar peluang untuk bertahan hidup dan kerusakan jantung berkurang.
  • Obat antiplatelet: Membantu mencegah penggumpalan baru dan menjaga agar gumpalan yang ada tidak membesar.
  • Obat pengencer darah lainnya seperti heparin.
  • Pereda nyeri: Dokter mungkin memberikan pereda nyeri, seperti morfin.
  • Nitrogliserin: Digunakan untuk mengobati nyeri dada (angina), dapat membantu meningkatkan aliran darah ke jantung dengan melebarkan pembuluh darah.
  • Penghambat beta: Membantu merelaksasi otot jantung, memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah. Membuat pekerjaan jantung menjadi lebih mudah.
  • Penghambat ACE: Menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres pada jantung.
  • Statin: Jenis obat-obatan ini membantu mengontrol kolesterol darah.

Dalam memberikan obat-obatan tersebut, tentunya dokter akan melihat kondisi dan tingkat keparahan yang dialami pasien. Jika ada yang belum jelas, kamu juga bisa tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc.

Selain pemberian obat-obatan, dokter juga dapat melakukan prosedur operasi, seperti coronary angioplasty, pemasangan ring jantung (stenting), operasi bypass jantung atau coronary artery bypass surgery.




Referensi:
National Institute of Health. U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. LDL: The "Bad" Cholesterol. Diakses pada 21 Desember 2020.
National Institute of Health. U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Cholesterol. Diakses pada 21 Desember 2020.
American Heart Association. About Heart Attacks. Diakses pada 21 Desember 2020.
NHS Choices UK. Health A-Z. Heart Attack. Diakses pada 21 Desember 2020.
NHS Choices UK. Health A-Z. Coronary Heart Disease. Causes. Diakses pada 21 Desember 2020.
Mayo Clinic. Diseases and Conditions. Heart Attack. Diakses pada 21 Desember 2020.


Artikel ini disponsori oleh:

PT. Pfizer Indonesia

World Trade Center 3, 28th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav 29-31

Jakarta 12920 - Indonesia




*GCMA Code No.: PP-LIP-IDN-0085-DEC-2020

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan