Halodoc, Jakarta – Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, komplikasi histrionic personality disorder bisa mengintai. Ini adalah gangguan psikologis di mana seseorang memiliki pola emosi yang ekstrem dan suka mencari perhatian. Namanya berasal dari kata  histrionik, yang berarti “dramatis atau teatrikal”.

Selain menunjukkan perilaku mencari perhatian, pengidap masalah kesehatan mental ini juga sering memiliki emosi yang dangkal dan perilaku manipulatif. Ini umumnya terjadi sejak masa dewasa awal yakni ketika kepribadian mulai terbentuk dan kemudian akan terlihat jelas dalam situasi yang berbeda.

Komplikasi Histrionic Personality Disorder

Orang dengan histrionic personality disorder biasanya dapat menjalani aktivitas seperti biasa. Namun, mereka akan menunjukkan perilaku mencari perhatian, seperti:

• Bertingkah atau terlihat terlalu menggoda.
• Terlalu dramatis dan emosional.
• Menjadi terlalu sensitif terhadap kritik atau ketidaksetujuan.
• Percaya bahwa hubungan lebih intim daripada yang sebenarnya.
• Menyalahkan kegagalan atau kekecewaan pada orang lain.
• Terus-menerus mencari kepastian atau persetujuan.
• Memiliki toleransi yang rendah terhadap frustrasi atau kepuasan yang tertunda.
• Selalu ingin jadi pusat perhatian (mementingkan diri sendiri).

Jika gejala-gejala tersebut berlanjut, komplikasi yang bisa terjadi pada pengidap histrionic personality disorder adalah:

• Kesulitan mempertahankan hubungan dengan dengan orang lain karena perilakunya. 
• Berisiko tinggi mengalami kecanduan internet.
• Menunjukkan perilaku intimidasi pada orang lain.

Orang dengan gangguan kepribadian ini tidak selalu mengenali efek dari perilaku mereka terhadap orang lain. Hal ini dapat menyebabkan kesusahan di berbagai bidang kehidupan mereka di luar hubungan mereka. Termasuk berdampak negatif bagi mereka secara sosial maupun di tempat kerja.

Namun, tidak semua efek histrionic personality disorder bersifat negatif. Pria dengan gangguan ini dapat mengalami efek menguntungkan seperti tingkat kesepian dan kecemasan sosial yang lebih rendah. 

Pilihan Perawatan yang Tersedia

Karena komplikasi histrionic personality disorder bisa berdampak buruk bagi pengidapnya, penting untuk mengetahui pilihan perawatan yang tersedia. Meski begitu, obat untuk menyembuhkan gangguan ini belum ada. 

Namun, beberapa perawatan yang bisa pengidap jalani untuk meredakan gejala adalah:

1. Psikoterapi

Psikoterapi bisa efektif dalam mengobati histrionic personality disorder. Terapi ini dapat membantu mengurangi gejala yang terjadi pada pengidap gangguan ini, dan memperbaiki proses hubungan mereka.

Terapi kelompok dan terapi keluarga umumnya tidak direkomendasikan untuk orang dengan gangguan kepribadian ini. Pasalnya, beberapa gejalanya dapat dipicu atau diperparah dalam suasana kelompok. Seperti mencari perhatian dan perilaku yang dilebih-lebihkan.

2. Obat-obatan

Hingga kini, belum ada obat yang bisa benar-benar menyembuhkan gejala dan komplikasi histrionic personality disorder. Meskipun demikian, beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati disregulasi afektif yang dapat menyertai gangguan ini. 

Termasuk gejala seperti perubahan suasana hati, kemarahan, menangis dengan dramatis, kecemasan, dan depresi. Obat yang dokter resepkan akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang pengidap alami, dan berbagai faktor lainnya. 

3. Terapi Alternatif

Beberapa terapi alternatif juga bisa membantu mengurangi gejalanya. Misalnya teknik mindfulness seperti yoga, tai chi, dan biofeedback, ini semua dapat membantu orang dengan gangguan kepribadian. 

Berbagai terapi alternatif ini dapat membuat pengidap lebih mudah untuk mengendalikan perasaan batin mereka. Dis sisi lain, ini juga memberikan efek positif untuk impulsif dan reaktivitas emosional. 

Itulah pembahasan mengenai komplikasi histrionic personality disorder dan pilihan perawatan yang tersedia. Jika kamu atau orang terdekat mengalaminya, download Halodoc saja untuk berbicara pada psikolog melalui chat. 

Referensi:

Mount Sinai. Diakses pada 2022. Histrionic Personality Disorder.

Very Well Mind. Diakses pada 2022. What Is Histrionic Personality Disorder (HPD)?