Halodoc, Jakarta – Ereksi terus-menerus atau priapismus dapat menyebabkan komplikasi yang serius jika tidak tertangani. Berbeda dengan ereksi normal, kondisi dapat terjadi berjam-jam, tanpa ada rangsangan seksual apapun.

Ini berkembang ketika darah di penis terperangkap dan tidak dapat mengalir. Semua laki-laki dapat mengalaminya, baik yang dewasa, anak-anak, dan bahkan bayi baru lahir. 

Risiko Komplikasi Priapismus

Ereksi biasanya terjadi sebagai respons terhadap rangsangan fisik atau psikologis. Stimulasi ini menyebabkan otot polos tertentu menjadi rileks, meningkatkan aliran darah ke jaringan spons di penis. 

Kemudian, penis yang berisi darah menjadi ereksi. Setelah rangsangan berakhir, darah akan mengalir keluar dan penis kembali ke keadaan tidak kaku (lembek).

Nah, priapismus terjadi ketika beberapa bagian dari sistem ini (darah, pembuluh darah, otot polos atau saraf) mengubah aliran darah normal, dan ereksi tetap ada. Penyebab priapismus seringkali tidak jelas, tetapi beberapa kondisi mungkin berperan.

Penting bagi seseorang yang mengalami ereksi selama 4 jam atau lebih, untuk segera mencari perawatan darurat. Darah yang terperangkap di penis tidak memiliki oksigen. Ini berarti jaringan penis kekurangan oksigen dan bisa rusak atau bahkan hancur.

Tanpa pengobatan segera, komplikasi priapismus cukup fatal, yaitu kerusakan saraf permanen dan disfungsi ereksi. Kerusakan jaringan dapat dimulai 4 hingga 6 jam setelah serangan. 

Oleh karena itu, penting untuk menghindari keterlambatan dalam mendapatkan bantuan medis darurat. Setiap kerusakan pada jaringan penis yang sensitif bersifat permanen dan tidak dapat kembali pulih.

Waspadai Gejalanya

Untuk menghindari komplikasi priapismus, kamu perlu mewaspadai gejala kondisi ini. Gejala priapismus bervariasi tergantung pada jenisnya, yaitu:

1. Priapismus Iskemik

Priapismus iskemik atau priapismus aliran rendah, adalah hasil dari darah yang tidak dapat keluar dari penis. Darah terperangkap di dalam penis karena tidak bisa mengalir keluar dari pembuluh darah di penis, atau ada masalah dengan kontraksi otot polos di dalam jaringan ereksi penis. 

Kondisi ini adalah jenis yang lebih umum terjadi. Ini membutuhkan perawatan medis segera untuk mencegah komplikasi yang disebabkan oleh tidak mendapatkan oksigen yang cukup ke jaringan penis.

Tanda dan gejalanya meliputi:

• Ereksi berlangsung lebih dari empat jam atau tidak terkait dengan minat atau rangsangan seksual.
• Batang penis kaku, tapi ujung penis (glans) lunak.
• Nyeri penis yang semakin memburuk.

Priapismus gagap (priapismus berulang atau intermiten) adalah bentuk priapismus iskemik. Kondisi yang tidak biasa ini memiliki gejala berupa ereksi berkepanjangan yang berulang dan sering kali termasuk episode priapismus iskemik. 

Ini terjadi lebih sering pada pria yang memiliki kelainan bawaan berupa sel darah merah berbentuk tidak normal (penyakit anemia sel sabit). Sel sabit dapat menyumbat pembuluh darah di penis. 

Dalam beberapa kasus, kondisi ini bermula dengan ereksi tiba-tiba yang menyakitkan dalam waktu singkat. Ini dapat berkembang seiring waktu menjadi ereksi yang lebih sering dan lebih lama. 

2. Priapismus Non-Iskemik

Priapismus non-iskemik atau priapismus aliran tinggi, terjadi ketika aliran darah melalui arteri penis tidak berfungsi dengan baik. Namun, jaringan penis terus menerima aliran darah dan oksigen. Kondisi ini sering terjadi akibat trauma.

Tanda dan gejalanya meliputi:

• Ereksi berlangsung lebih dari empat jam atau tidak terkait dengan minat atau rangsangan seksual.
• Batang penis tegak tetapi tidak sepenuhnya kaku.
• Biasanya tidak menyakitkan.

Itulah pembahasan mengenai komplikasi priapismus dan gejalanya yang perlu kamu waspadai. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi ini, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat.

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Priapism.

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Priapism.

Medical News Today. Diakses pada 2023. What To Know About Priapism.