Lebaran Tiba, Pilih Nasi atau Ketupat ya?
Halodoc, Jakarta – Rendang, opor ayam, sumur daging, merupakan menu yang banyak digemari orang di hari lebaran. Biasanya ketiga makanan itu disertai dengan menu pendamping, seperti lontong sayur. Namun, ada juga sebagian orang yang lebih memilih nasi, meskipun katanya enggak senikmat lontong sayur. Lalu, lebih baik nasi atau ketupat ya?
Tinggi Kalori dan Kolesterol
Sepiring ketupat sayur komplit dengan lauk-pauknya ternyata mengandung tinggi kalori. Kuah ketupat sayur ini biasanya mengandung santan dan lemak jenuh dalam jumlah besar. Menurut data dari Fatsecret, sepiring lontong atau ketupat sayur mengandung 357 kalori, 21 persen lemak, 66 persen karbohidrat, dan 12 persen protein. Yang perlu diketahui, 90 persen dari total lemaknya adalah lemak jenuh.
Yang mesti diingat, kandungan sebanyak 357 kalori dalam sepiring lontong sayur ini enggak termasuk makanan pendampingnya, seperti rendang atau opor ayam. Satu hidangan dalam sepiring rendang mengandung 195 kalori dan lebih dari setengahnya adalah lemak. Lengkapnya rendang mengandung lemak jenuh sebanyak 6,5 g, kolesterol 29 mg, serat 1,7 g, karbohidrat 4,49 g, dan protein 19,68 g.
(Baca juga: Bahaya di Balik Menu Buka Puasa Bersantan)
Nah, meski menu ketupat dan lauk pelengkapnya tinggi kalori dan kolesterol, kamu tetap bisa kok makan makanan tersebut tanpa khawatir. Caranya, tentu dengan membatasi jumlah konsumsiny, ya, Dan yang tak kalah penting, kamu mesti mengimbangi dengan berbagai makanan yang bisa melambatkan penyerapan kolesterol pada tubuh. Enggak cuma itu, jangan lupa juga untuk rutin berolahraga selama dan sesudah lebaran secara konsisten.
Lalu, Bagaimana dengan Nasi?
Kata ahli, sebenarnya kandungan gizi dari ketupat lebih rendah jika dibandingkan nasi. Contohnya, dalam 100 g nasi mengandung 180 kalori energi, 3 g protein, 0,3 g lemak, dan 39,8 g karbohidrat. Nah, di dalam jumlah yang sama, ketupat hanya mengandung 144 kalori, 2,7 g protein, 0,28 g lemak, dan 31,5 g karbohidrat.
Lebih Sehat dengan Beras Merah
Menurut ahli gizi, makanan khas lebaran yang didominasi dengan hidangan bersantan, merupakan kombinasi yang “sempurna” untuk meningkatkan berat badan. Enggak cuma itu, makanan tersebut pun juga bisa menimbun kolesterol jahat dan lemak di dalam tubuh. Sebenarnya ada acara sederhana untuk menyiasati hal ini. Misalnya, dengan mengganti ketupat beras putih dengan beras merah.
(Baca juga: Rahasia Turunkan Berat Badan dengan Beras Merah)
Pada dasarnya, enggak jauh berbeda kok dengan mengganti konsumsi nasi putih dengan nasi merah. Kata ahli gizi, beras merah ini kaya kandungan serat ketimbang nasi putih. Nah, serat yang tinggi inilah yang membuat kamu merasa kenyang lebih cepat dan tidak mudah lapar. Menariknya lagi, ketika nasi merah ini dikombinasikan dengan opor ayam atau sayur labu santan, serat dari ketupat ini bisa membantu mengikat kelebihan lemak dalam tubuh, dan membantu mengeluarkannya lewat pencernaan. Belum lagi, beras merah juga banyak mengandung B1, B6, dan B12. Ketiga vitamin ini merupakan kunci untuk pembentukan energi bagi tubuh kamu.
Selain itu, serat dalam beras merah juga berperan penting untuk melambatkan proses pencernaan dan masuknya glukosa ke dalam darah. Oleh sebab itu, lonjakan gula darah setelah kamu mengasup nasi merah, enggak akan setinggi lonjakan setelah mengonsumsi nasi putih. Bagi pengidap diabetes, hal ini amat membantu. Pasalnya, mereka tentunya harus menjaga kadar gula darah guna menekan risiko diabetes.
Nah, sekrang pilihan ada ditangan kamu. Mau pilih nasi, ketupat, atau ketupat beras merah sebagai menu pelengkap lebaran nanti?
(Baca juga: 4 Tips Mempertahankan Pola Makan Sehat Saat Lebaran)
Bagi kamu yang ingin mengetahui menu menyehatkan yang bisa kamu cicipi saat lebaran nanti, bisa kok bertanya langsung pada doker melalui Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan