Makanan Yang Dikonsumsi Anak Menentukan Karakternya Kelak?
“Makanan tentu berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan pemenuhan gizi anak. Namun, makanan yang dikonsumsi anak dipercaya juga dapat menentukan karakter anak kelak. Karena seperti kata pepatah “you are what you eat”. Ada sedikit penelitian mengenai hal tersebut, tapi tampaknya masih belum cukup membuktikan.”

Halodoc, Jakarta – Ada pepatah yang mengatakan bahwa “you are what you eat”. Namun, sejauh ini belum ada penelitian yang menemukan adanya hubungan langsung antara pemilihan jenis makanan dengan karakter dan perilaku seseorang. Begitu juga pada anak-anak. Meski demikian banyak orang tua yang meyakini bahwa memberi makan anak dengan makanan terbaik, dapat membentuk anak menjadi orang yang baik pula.
Masa kanak-kanak memang merupakan waktu yang paling tepat untuk membentuk dan membangun karakter dan sifat anak. Hal tersebut dapat terwujud dengan pola asuh anak yang tepat.
Di samping itu perlu diketahui juga, ada 4 faktor yang secara langsung menentukan karakteristik anak, yaitu:
- Faktor genetik, faktor ini biasanya diwariskan dari orang tua kepada anak.
- Pola asuh dan cara orang tua mendidik anak.
- Faktor lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang.
- Kreativitas dan faktor dari dalam diri anak.
Hubungan Makanan yang Dikonsumsi dengan Karakter Anak
Meski belum dapat dibuktikan secara ilmiah, bukan berarti kebiasaan makan tak memiliki kaitan sama sekali dengan pembentukan karakteristik. Sebab kebiasan orang tua dalam menyajikan makanan tentu berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan pemenuhan gizi anak. Dan hal ini adalah salah satu komponen yang dapat membentuk seseorang.
Melansir Frontiers in Psychology, anak usia dini merupakan waktu yang penting untuk menetapkan preferensi makanan dan kebiasaan makan. Sementara itu, terdapat penelitian yang meneliti ciri kepribadian anak dalam konsumsi makanan. Sampel penelitian yaitu anak-anak Norwegia berusia 6-12 tahun, berjumlah 327 anak (170 anak laki-laki, 158 anak perempuan). Penelitian tersebut diterbitkan di PubMed Central.
Dari penelitian tersebut, para ibu dari anak-anak diminta untuk melaporkan perkembangan anak. Dilaporkan bahwa anak laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter kurang dermawan cenderung mengonsumsi lebih banyak minuman manis, dan anak perempuan yang kurang teliti dan lebih neurotik mengonsumsi lebih banyak minuman manis.
Sementara itu, anak laki-laki dan perempuan yang lebih baik hati dan imajinatif mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran. Sementara itu anak laki-laki yang lebih ekstrovert, lebih teliti, dan kurang neurotik juga mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Namun, mengenai hubungan makanan yang dikonsumsi dengan karakter anak masih memerlukan penelitian yang lebih banyak dan mendalam. Meskipun begitu, tidak ada salahnya orang tua memperhatikan hal tersebut kaitannya dengan anak.
Kebiasaan Makan Anak Juga Berpengaruh pada Karakter Anak
Nyatanya hubungan antara kebiasaan makan seseorang tak bisa dipisahkan dengan kepribadiannya. Seorang psikolog menyebut karakter seseorang bisa ditebak dari gaya makan yang diterapkan. Mau tahu seperti apa?
- Makan dengan Lambat
Seseorang yang makan dengan lambat biasanya mencerminkan sikap yang lebih memperhatikan kualitas daripada kecepatan. Karena orang yang makan dengan lambat biasanya menunjukkan bahwa ia menikmati setiap kualitas dari santapan.
- Makan Cepat
Terbiasa makan dengan cepat adalah ciri dari seseorang yang biasanya bisa mengerjakan banyak hal sekaligus alias multitasking. Biasanya orang dengan kebiasaan makan seperti ini pintar dalam memecah konsentrasi dan menyelesaikan setiap tugas tepat pada waktu yang sudah ditentukan.
Sayangnya kebiasaan makan cepat sering pula diidentikkan dengan seseorang yang suka menyendiri. Ia pun lebih suka mempersilakan orang lain melakukan hal lebih dulu agar dia memiliki waktu untuk sendiri.
- Makan dengan Aktif
Aktif yang dimaksud adalah perasaan tak ragu untuk memilih jenis makanan apa pun yang terhidang di meja. Orang yang memiliki kebiasaan makan seperti ini disebut memiliki hasrat yang tinggi untuk berpetualang. Mereka pun biasanya tidak mengenal rasa takut dalam menyampaikan pendapat serta berani mengambil risiko.
- Pemilih
Suka berada di zona nyaman dan tidak berani menghadapi hal baru adalah ciri dari orang yang biasa memilih-milih makanan. Meski demikian, rasa ingin tahu yang tinggi adalah hal yang patut dibanggakan dari orang dengan gaya makan ini. Hal itu membentuk mereka lebih aktif bertanya dan memiliki pengetahuan yang luas.
- Membagi Makanan di Piring
Pernah liat orang yang biasa memisahkan dan membagi tempat untuk makanan di piring mereka? Yaitu memisahkan tempat antara nasi, sayuran dan lauk pauk karena tak suka jika makanan tersebut saling bercampur. Kebiasaan ini merupakan tanda orang yang cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan serta suka mengerjakan pekerjaan sesuai petunjuk.
- Mencampur Makanan
Bagi pecinta kuliner, ada istilah “dicampur” atau “dipisah”. Hal ini merujuk pada cara penyajian dan menikmati makanan. Seperti makan bubur diaduk, atau makan soto dan nasi di dalam satu mangkuk yang sama. Orang-orang yang punya kebiasaan makan dicampur memiliki kepribadian yang ramah, mudah bergaul, santai serta bisa bertanggung jawab pada banyak masalah.
Itulah yang perlu diketahui mengenai hubungan makanan dan karakter anak. Jika ayah dan ibu khawatir dengan karakter tertentu pada anak, bisa tanyakan pada psikolog anak melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!