Masa Pubertas Dipengaruhi Oleh Hormon, Benarkah?
Hormon adalah zat kimia penting yang mengatur berbagai fungsi tubuh, dan ketidakseimbangannya dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Pubertas?
- Tanda Pubertas pada Anak Perempuan
- Tanda Pubertas pada Anak Laki-Laki
- Jenis-Jenis Hormon
- Fungsi Hormon dalam Tubuh
- Hormon pada Masa Pubertas
- Gangguan Hormonal dan Dampaknya
- Kapan Harus ke Dokter?
- Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mengalami Gangguan Hormonal
- Cara Menjaga Keseimbangan Hormon
- Kesimpulan
Hormon adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dan dilepaskan ke dalam aliran darah.
Senyawa ini berperan sebagai pembawa pesan kimiawi yang memengaruhi berbagai fungsi tubuh, mulai dari pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, hingga suasana hati dan fungsi reproduksi.
Hormon bekerja dengan berinteraksi dengan reseptor spesifik pada sel target, sehingga memicu respons fisiologis tertentu.
Apa Itu Pubertas?
Pubertas adalah proses biologis kompleks yang melibatkan serangkaian perubahan fisik dan hormonal yang mengarah pada kematangan seksual dan kemampuan reproduksi. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pubertas umumnya terjadi antara usia 8 hingga 13 tahun pada anak perempuan dan 9 hingga 14 tahun pada anak laki-laki.
Masa pubertas ditandai dengan pertumbuhan yang cepat, perkembangan karakteristik seks sekunder, dan perubahan emosional serta psikologis. Proses ini diatur oleh interaksi kompleks antara otak, kelenjar pituitari, dan kelenjar seks (ovarium pada perempuan dan testis pada laki-laki).
Tanda Pubertas pada Anak Perempuan
Tanda-tanda pubertas pada anak perempuan umumnya meliputi:
- Pertumbuhan payudara.
- Pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak.
- Menstruasi pertama (menarche).
- Perubahan bentuk tubuh (pinggul membesar).
- Pertumbuhan tinggi badan yang cepat.
- Munculnya jerawat.
Tanda Pubertas pada Anak Laki-Laki
Tanda-tanda pubertas pada anak laki-laki umumnya meliputi:
- Pembesaran testis dan penis.
- Pertumbuhan rambut kemaluan, ketiak, dan wajah.
- Perubahan suara (menjadi lebih berat).
- Pertumbuhan otot.
- Pertumbuhan tinggi badan yang cepat.
- Munculnya jerawat
- .Ejakulasi pertama
Jenis-Jenis Hormon
Terdapat berbagai jenis hormon dalam tubuh manusia, masing-masing dengan fungsi spesifik. Beberapa jenis hormon utama meliputi:
- Hormon steroid: Diproduksi dari kolesterol, contohnya adalah kortisol, estrogen, dan testosteron.
- Hormon peptida: Terdiri dari rantai asam amino, contohnya adalah insulin, hormon pertumbuhan, dan prolaktin.
- Hormon amina: Berasal dari asam amino tunggal, contohnya adalah tiroksin, epinefrin, dan melatonin.
Simak informasi lain tentang Apa itu Hormon? – Ini Jenis, Fungsi, dan Gangguan yang bisa Terjadi berikut ini.
Fungsi Hormon dalam Tubuh
Hormon menjalankan berbagai fungsi penting dalam tubuh, antara lain:
- Mengatur pertumbuhan dan perkembangan: Hormon pertumbuhan (GH) penting untuk pertumbuhan tulang dan otot, terutama pada masa kanak-kanak dan remaja.
- Mengendalikan metabolisme: Insulin mengatur kadar gula darah, sedangkan hormon tiroid memengaruhi laju metabolisme tubuh.
- Memengaruhi suasana hati dan perilaku: Serotonin dan dopamin berperan dalam mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.
- Mengatur fungsi reproduksi: Estrogen dan progesteron berperan dalam siklus menstruasi dan kehamilan pada wanita, sedangkan testosteron penting untuk perkembangan karakteristik seksual pria.
- Mempertahankan homeostasis: Hormon membantu menjaga keseimbangan internal tubuh, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan kadar elektrolit.
Hormon pada Masa Pubertas
Masa pubertas adalah periode penting dalam kehidupan yang ditandai dengan perubahan fisik dan emosional yang signifikan.
Perubahan ini terutama dipicu oleh peningkatan produksi hormon seks, yaitu estrogen pada wanita dan testosteron pada pria. Berikut peran hormon pada masa pubertas:
- Estrogen: Pada wanita, estrogen memicu perkembangan karakteristik seksual sekunder seperti pertumbuhan payudara, pelebaran pinggul, dan dimulainya siklus menstruasi. Hormon ini juga berperan penting dalam pertumbuhan tulang dan perkembangan kognitif.
- Testosteron: Pada pria, testosteron memicu pertumbuhan massa otot, pendalaman suara, pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, serta perkembangan organ reproduksi. Testosteron juga berperan dalam meningkatkan libido dan agresivitas.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, pubertas umumnya dimulai antara usia 8 hingga 13 tahun pada anak perempuan dan antara usia 9 hingga 14 tahun pada anak laki-laki.
Perbedaan waktu dimulainya pubertas dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan.
Gangguan Hormonal dan Dampaknya
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa contoh gangguan hormonal meliputi:
- Diabetes: Kekurangan insulin atau resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah tinggi.
- Hipotiroidisme: Kekurangan hormon tiroid menyebabkan metabolisme melambat, kelelahan, dan penambahan berat badan.
- Hipertiroidisme: Kelebihan hormon tiroid menyebabkan metabolisme meningkat, penurunan berat badan, dan kecemasan.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS): Ketidakseimbangan hormon reproduksi pada wanita yang dapat menyebabkan masalah menstruasi, infertilitas, dan jerawat.
Nah, Ini 7 Cara Menyeimbangkan Hormon di Dalam Tubuh Secara Alami supaya terhindar dari gangguan di atas.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala yang mengindikasikan adanya gangguan hormonal, seperti:
- Perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kelelahan kronis
- Perubahan suasana hati yang signifikan
- Gangguan tidur
- Masalah menstruasi atau infertilitas
- Pertumbuhan rambut berlebihan atau kerontokan rambut
- Jerawat parah
Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mengalami Gangguan Hormonal
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala hormonal, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam Halodoc.
Mereka telah berpengalaman lebih dari 14 tahun, sehingga mereka bisa memberikan saran pengobatan yang tepat
Dokter-dokter ini juga mendapat ulasan positif dari pasien-pasien yang telah ditangani.
Berikut ini daftar rekomendasinya:
1. dr. Siska Damayanti Sp.PD

Kamu bisa segera menghubungi dr. Siska Damayanti Sp.PD, yang merupakan seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun 2010 dan 2018.
Saat ini, dr. Siska Damayanti Sp.PD berpraktik di Gresik, Jawa Timur serta aktif tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.
Berbekal pengalaman 15 tahun sebagai dokter spesialis penyakit dalam, dr. Siska Damayanti Sp.PD mampu memberikan saran pengobatan yang tepat.
Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan dr. Siska Damayanti Sp.PD Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
2. dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD

Dokter spesialis penyakit dalam selanjutnya yang bisa kamu hubungi ketika mengalami asam urat adalah dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD.
Ia memperoleh gelar dokternya dari Universitas Andalas pada 2010 dan kemudian dokter spesialis penyakit dalam pada 2020.
Saat ini, ia membuka praktik di Agam, Sumatera Barat dan terdaftar sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 1321401320109704.
Berbekal pengalaman selama 15 tahun, dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD dapat memberikan saran pengobatan terkait gangguan hormonal melalui Halodoc.
Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!
Cara Menjaga Keseimbangan Hormon
Meskipun beberapa gangguan hormonal memerlukan pengobatan medis, ada beberapa langkah yang dapat kamulakukan untuk membantu menjaga keseimbangan hormon secara alami:
- Konsumsi makanan sehat: Pilih makanan yang kaya nutrisi, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan olahan, gula, dan lemak jenuh.
- Olahraga teratur: Aktivitas fisik membantu mengatur kadar hormon dan meningkatkan sensitivitas insulin.
- Tidur yang cukup: Kurang tidur dapat mengganggu produksi hormon. Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.
- Kelola stres: Stres kronis dapat memengaruhi keseimbangan hormon. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu di alam.
- Hindari paparan bahan kimia berbahaya: Beberapa bahan kimia dalam produk rumah tangga dan kosmetik dapat mengganggu sistem endokrin. Pilih produk yang alami dan bebas bahan kimia berbahaya.
Kesimpulan
Hormon memainkan peran vital dalam mengatur berbagai fungsi tubuh. Memahami jenis, fungsi, dan pengaruh hormon terhadap kesehatan sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Jika kamu mengalami gejala yang mengindikasikan adanya gangguan hormonal, segera hubungi dengan dokter spesialis penyakit dalam – endokrinologi di Halodoc.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Selain itu, temukan juga beragam obat, suplemen, dan produk perawatan kulit lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!


