Masih Ceriwis, Ini Cara Debat Sehat dengan Si Kecil
Halodoc, Jakarta – Seiring pertambahan usia, keingintahuan Si Kecil akan semakin besar. Itu mengapa saat Si Kecil mulai bisa berkomunikasi, ia akan mempertanyakan hal-hal sederhana yang ada di sekitarnya, termasuk kegiatannya sehari-hari. Misalnya, “Kenapa harus cuci tangan?”, “Kenapa harus tidur siang?”, dan “Kenapa sehabis main harus dirapihkan kembali?”.
Proses tanya jawab inilah yang enggak jarang menimbulkan “perdebatan”. Terlebih jika Si Kecil belum menemukan jawaban yang tepat dari pertanyaannya. Karena itu, debat sehat perlu dilakukan untuk menciptakan suasana yang tetap tenang untuk berdiskusi tanpa diakhiri dengan ketegangan.
Meskipun ini enggak mudah, banyak studi yang mengatakan bahwa anak yang sering berdiskusi dengan orangtuanya akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan berani untuk mengungkapkan pendapat. Selain itu, debat sehat dengan anak juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif dan emosi anak, asalkan ibu dan anak bersikap terbuka.
Sayangnya, masih banyak orangtua yang belum tahu bagaimana cara memulai debat sehat dengan anak, sehingga perdebatan seringkali berujung pada ketegangan. Jadi, agar ibu lebih tahu, intip lima cara debat sehat dengan anak berikut ini, yuk!
1. Pahami Ketidaktahuannya
Si Kecil bertanya karena ia tidak tahu. Jadi, pahami ketidaktahuan Si Kecil dan bersabarlah dalam menanggapi rentetan pertanyaan darinya. Berikan Si Kecil kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat. Baru setelah Si Kecil selesai bicara, ibu dapat mengungkapkan pendapat.
2. Gunakan Bahasa yang Sederhana
Saat ibu menyampaikan pendapat kepada Si Kecil, gunakanlah bahasa sederhana yang mudah dipahaminya. Karena bahasa yang terlalu ilmiah dan berbelit-belit akan membuat Si Kecil semakin bingung. Tunjukkan pula bahasa tubuh yang baik saat bicara dengan Si Kecil agar ia merasa didengar dan dihargai pendapatnya.
3. Jangan Mendominasi
Saat melakukan debat sehat dengan Si Kecil, tempatkan diri ibu sebagai pendengar dan hindari mendominasi perdebatan, termasuk memotong pembicaraan Si Kecil. Selain membuat Si Kecil nyaman, ini akan membuat diskusi berjalan dengan baik dan kelak ia tidak akan ragu untuk bertanya lagi.
4. Jangan Emosi
Apapun yang terjadi dalam perdebatan ibu dengan Si Kecil, jangan sampai ibu mengeluarkan kata-kata, tindakan, atau penilaian negatif yang bisa melukai hati Si Kecil. Bersikaplah terbuka dan utamakan akal sehat dalam berdiskusi dengan Si Kecil.
5. Pastikan Si Kecil Paham
Di akhir debat sehat, pastikan Si Kecil paham dengan apa yang didiskusikan. Tanyakan pada Si Kecil, apakah ia sudah paham atau belum dengan kesepatan akhir diskusi. Ini dilakukan untuk menilai sejauh mana Si Kecil bertanggung jawab atas perilakunya.
Selain untuk mencari kesepakatan, debat sehat juga dapat mengajarkan Si Kecil tentang cara menerima perbedaan pendapat. Dengan melakukan ini, ibu dapat melatih Si Kecil berpikir kritis dengan mempertanyakan sebab-akibat dari setiap pendapat. Sehingga secara tak langsung, ibu bisa membantunya menemukan solusi yang tepat.
Nah, selama Si Kecil berada di fase pertumbuhan dan perkembangan, jangan lupa juga untuk perhatikan kondisi kesehatan Si Kecil ya, bu. Jika Si Kecil sakit, sekarang ibu enggak perlu lagi repot ke luar rumah untuk membelikan Si Kecil obat/vitamin. Ibu hanya tinggal memesan obat/vitamin yang dibutuhkan Si Kecil melalui aplikasi Halodoc dan pesanan ibu akan diantar dalam satu jam. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan