Advertisement

Medula Spinalis: Fungsi Penting dan Gangguan Umum

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   10 Desember 2025

Medula spinalis berfungsi menghubungkan otak dengan tubuh dan penting untuk gerakan, rasa, serta refleks.

Medula Spinalis: Fungsi Penting dan Gangguan UmumMedula Spinalis: Fungsi Penting dan Gangguan Umum

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Medula Spinalis?
  2. Anatomi Medula Spinalis
  3. Fungsi Medula Spinalis
  4. Gangguan pada Medula Spinalis
  5. Diagnosis Gangguan Medula Spinalis
  6. Penanganan Gangguan Medula Spinalis
  7. Pencegahan Gangguan Medula Spinalis
  8. Kapan Harus ke Dokter?
  9. Kesimpulan
  10. FAQ

Medula spinalis adalah salah satu bagian tubuh yang sering kali jarang dipikirkan, padahal perannya sangat vital bagi kehidupan sehari-hari.

Organ ini menjadi jalur utama yang menghubungkan otak dengan seluruh tubuh, sehingga setiap gerakan, rasa, bahkan refleks sederhana bergantung padanya.

Gangguan sedikit saja pada medula spinalis bisa berdampak besar, mulai dari nyeri punggung hingga hilangnya fungsi motorik.

Karena itu, memahami struktur, fungsi, serta risiko gangguan pada medula spinalis sangat penting untuk menjaga kesehatan saraf secara menyeluruh.

Apa Itu Medula Spinalis?

Medula spinalis adalah bagian dari sistem saraf pusat yang berbentuk tabung panjang dan terletak di dalam kanal vertebral tulang belakang.

Membentang dari dasar otak hingga tulang pinggul, medula spinalis berfungsi sebagai penghubung utama antara otak dan saraf perifer di seluruh tubuh.

Ia berperan penting dalam transmisi impuls sensorik dan motorik, serta koordinasi refleks.

Anatomi Medula Spinalis

Medula spinalis memiliki struktur yang kompleks dan terorganisir dengan baik. Secara anatomi, medula spinalis terdiri dari:

  • Materi Abu-abu (Substansia Grisea): Terletak di bagian tengah medula spinalis dan berbentuk seperti kupu-kupu. Materi abu-abu mengandung badan sel saraf (neuron), dendrit, dan akson yang tidak bermielin. Bagian ini berperan dalam memproses informasi sensorik dan motorik.
  • Materi Putih (Substansia Alba): Mengelilingi materi abu-abu dan terdiri dari akson saraf yang bermielin. Mielin adalah lapisan lemak yang melindungi akson dan mempercepat transmisi impuls saraf. Materi putih terbagi menjadi kolom-kolom yang membawa informasi sensorik ke otak dan perintah motorik dari otak ke otot.
  • Meninges: Tiga lapisan membran pelindung yang menutupi dan melindungi medula spinalis:
  • Dura Mater: Lapisan terluar yang kuat dan tebal.
  • Arachnoid Mater: Lapisan tengah yang tipis dan berongga.
  • Pia Mater: Lapisan terdalam yang menempel langsung pada permukaan medula spinalis.
  • Saraf Spinal: 31 pasang saraf spinal keluar dari medula spinalis melalui celah antar tulang belakang. Setiap saraf spinal membawa informasi sensorik dan motorik ke dan dari area tubuh tertentu.

Fungsi Medula Spinalis

Medula spinalis menjalankan beberapa fungsi vital dalam tubuh, termasuk:

  1. Transmisi Impuls Sensorik: Menerima informasi sensorik dari kulit, otot, sendi, dan organ internal, kemudian mengirimkannya ke otak untuk diproses.
  2. Transmisi Impuls Motorik: Menerima perintah motorik dari otak dan mengirimkannya ke otot untuk menghasilkan gerakan.
  3. Koordinasi Refleks: Memungkinkan terjadinya refleks cepat dan otomatis sebagai respons terhadap rangsangan tertentu, tanpa melibatkan otak secara langsung. Contohnya adalah refleks menarik tangan saat menyentuh benda panas.
  4. Pengaturan Fungsi Otonom: Mempengaruhi fungsi otonom seperti detak jantung, tekanan darah, pernapasan, dan fungsi pencernaan.

Gangguan pada Medula Spinalis

Berbagai gangguan dapat memengaruhi fungsi medula spinalis, antara lain:

  • Cedera Medula Spinalis: Kerusakan pada medula spinalis akibat trauma fisik, seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau kekerasan. Cedera dapat menyebabkan hilangnya fungsi sensorik dan motorik di bawah tingkat cedera.
  • Infeksi: Infeksi virus atau bakteri, seperti meningitis atau polio, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada medula spinalis.
  • Tumor: Pertumbuhan abnormal di dalam atau di sekitar medula spinalis dapat menekan dan merusak jaringan saraf.
  • Penyakit Degeneratif: Kondisi seperti multiple sclerosis (MS) dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS) dapat menyebabkan kerusakan progresif pada medula spinalis.
  • Spinal Stenosis: Penyempitan kanal tulang belakang dapat menekan medula spinalis dan menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kelemahan.
  • Siringomielia: Pembentukan kista berisi cairan di dalam medula spinalis yang dapat merusak jaringan saraf.
  • Mielopati: Istilah umum untuk gangguan yang memengaruhi medula spinalis.

Gejala gangguan medula spinalis bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan kerusakan. Gejala umum meliputi:

  • Nyeri punggung atau leher
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan, kaki, atau tubuh
  • Kelemahan otot
  • Hilangnya kontrol kandung kemih atau usus
  • Kesulitan berjalan
  • Spasme otot

Jika mengalami gejala penyakit saraf, Ini Rekomendasi Dokter Saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi.

Diagnosis Gangguan Medula Spinalis

Diagnosis gangguan medula spinalis melibatkan evaluasi neurologis dan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa kekuatan otot, refleks, sensasi, dan koordinasi.
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging): Pemindaian yang menggunakan gelombang radio dan magnet untuk menghasilkan gambar detail medula spinalis dan jaringan sekitarnya.
  • CT Scan (Computed Tomography): Pemindaian yang menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar penampang medula spinalis.
  • EMG (Electromyography): Tes yang mengukur aktivitas listrik otot dan saraf.
  • Studi Konduksi Saraf: Tes yang mengukur kecepatan transmisi impuls saraf.

Penanganan Gangguan Medula Spinalis

Penanganan gangguan medula spinalis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Pilihan penanganan meliputi:

  • Obat-obatan: Obat pereda nyeri, anti-inflamasi, pelemas otot, dan antibiotik (untuk infeksi).
  • Terapi Fisik: Latihan untuk memperkuat otot, meningkatkan rentang gerak, dan memperbaiki koordinasi.
  • Terapi Okupasi: Membantu pasien beradaptasi dengan keterbatasan fisik dan melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Pembedahan: Mungkin diperlukan untuk menghilangkan tekanan pada medula spinalis akibat tumor, stenosis spinal, atau cedera.
  • Rehabilitasi: Program komprehensif untuk membantu pasien memulihkan fungsi dan meningkatkan kualitas hidup.

Pencegahan Gangguan Medula Spinalis

Beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko gangguan medula spinalis, antara lain:

  • Praktikkan keselamatan berkendara: Selalu kenakan sabuk pengaman dan hindari mengemudi dalam keadaan mabuk atau terganggu.
  • Cegah jatuh: Gunakan alas kaki yang tepat, singkirkan bahaya tersandung di rumah, dan gunakan alat bantu jalan jika diperlukan.
  • Praktikkan teknik mengangkat yang benar: Tekuk lutut dan jaga punggung tetap lurus saat mengangkat benda berat.
  • Jaga berat badan yang sehat: Obesitas dapat meningkatkan risiko stenosis spinal.
  • Berhenti merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko masalah tulang belakang.
  • Lakukan vaksinasi: Vaksin dapat melindungi dari infeksi yang dapat memengaruhi medula spinalis, seperti polio.
  • Rutin berolahraga: Olahraga teratur dapat membantu memperkuat otot punggung dan meningkatkan fleksibilitas.

Jika butuh informasi lengkap soal saraf, simak Saraf – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikuti ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami gejala gangguan medula spinalis, seperti:

  • Nyeri punggung atau leher yang parah
  • Mati rasa atau kesemutan yang tiba-tiba
  • Kelemahan otot yang progresif
  • Hilangnya kontrol kandung kemih atau usus
  • Kesulitan berjalan

Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius dan meningkatkan peluang pemulihan.

Kesimpulan

Medula spinalis adalah struktur penting dalam sistem saraf pusat yang berperan dalam transmisi informasi sensorik dan motorik, serta koordinasi refleks.

Gangguan pada medula spinalis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.

Penting untuk menjaga kesehatan medula spinalis dengan mempraktikkan gaya hidup sehat dan mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.

Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatan medula spinalis kamu, hubungi dokter spesialis saraf di Halodoc saja.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Spinal Cord: Anatomy, Function & Structure.
Repository UGM. Diakses pada 2025. Struktur Histologis Medulla Spinalis Cicak (Hemidactylus platyurus (Schneider, 1792)) dan Tokek (Gekko gecko (Linnaeus, 1758)).
Department of Anatomy Hasanuddin University. Diakses pada 2025. Medulla Spinalis.

FAQ

1. Apakah medulla spinalis bisa berubah panjangnya sepanjang hari?

Ya. Medulla spinalis tampak sedikit “memendek” saat kamu banyak berdiri karena tekanan gravitasi pada tulang belakang.

2. Benarkah medulla spinalis tidak mencapai seluruh panjang tulang belakang?

Betul. Medulla spinalis hanya memanjang sampai sekitar tulang punggung bawah (L1–L2), sementara sisanya diisi kumpulan saraf bernama cauda equina.

3. Apakah medulla spinalis memiliki ritme aktivitas listrik seperti detak jantung?

Ya. Medulla spinalis menghasilkan pola impuls listrik berirama untuk koordinasi gerak, dan ritme ini bisa berubah sesuai emosi atau stres.

4. Bisakah medulla spinalis memproses informasi tanpa perintah dari otak?

Bisa. Banyak refleks cepat seperti menarik tangan dari panas dikendalikan langsung oleh medulla spinalis tanpa menunggu respons otak.

5. Apakah medulla spinalis sensitif terhadap perubahan suhu tubuh kecil?

Ya. Perubahan suhu internal yang sangat kecil dapat memengaruhi kecepatan hantaran saraf di medulla spinalis, meski ini tidak disadari oleh kebanyakan orang.