Membuatkan Akun Sosial Media untuk Anak, Perlukah?
“Perkembangan teknologi membuat informasi semakin mudah didapat melalui media sosial. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua ketika anak mengakses media sosial.”

Halodoc, Jakarta – Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat pertukaran informasi menjadi semakin mudah dilakukan. Sekarang, sudah banyak aplikasi digital yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, mencari informasi, hingga membayar tagihan. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak dan remaja juga bisa menikmati semua kemudahan tersebut.
Tentunya, beberapa platform sosial media membutuhkan akun supaya bisa digunakan lebih mudah. Tak jarang orangtua lantas membuatkan akun media sosial untuk anak agar lebih praktis. Tidak hanya itu, beberapa orangtua juga membuat akun anak untuk berbagi foto maupun video sang buah hati. Namun, perlukah hal itu dilakukan?
Membuat Akun Sosmed untuk Anak, Pertimbangkan Hal Ini
Anak-anak kerap meminta orangtua untuk membuatkan akun media sosial pribadi mereka. Namun, sebelum ayah dan ibu memutuskan untuk melakukannya, sebaiknya pertimbangkan dulu hal ini:
- Tunggu Hingga Anak Siap
Secara teknis, situs web dan aplikasi komersial melarang anak untuk membuat akun pribadi tanpa persetujuan orangtua melalui beberapa hal, seperti verifikasi ke nomor ponsel orangtua atau menjawab beberapa pertanyaan. Namun, ternyata anak sudah cukup mahir untuk mengantisipasi hal ini. Bahkan, beberapa telah mendapat persetujuan orangtua untuk membuat akun sendiri.
Jadi, sebaiknya ibu dan ayah menunggu hingga anak siap untuk memiliki akun sosial medianya sendiri. Bahkan, di beberapa negara memiliki aturan mengenai kepemilikan akun media sosial pada anak-anak. Di negara-negara tertentu sosial media secara legal dapat dimiliki anak dengan izin orangtuanya ketika usianya menginjak 13. Namun, ibu bisa memutuskan untuk membuatnya menunggu lebih lama, atau bertanya pada anak apakah bisa memanfaatkan media sosial dengan cara yang tepat.
- Tetapkan Aturan
Selanjutnya, tetapkan aturan dan batasan penggunaan media sosial pada anak. Ketika pertama kali mencoba mengakses medsos dengan akun pribadi, berikan arahan dan pendampingan pada anak. Apabila memang diperlukan, ibu bisa turut menggunakan aplikasi tersebut dan mempelajari dengan baik bagaimana sistem keamanan platform tersebut. Pelajari pula mengenai apa saja konten yang ditampilkan.
Selain itu, ibu juga harus memiliki akses penuh pada akun anak dengan mengetahui nama pengguna dan kata sandi yang dibuatnya. Periksa akun lain yang berinteraksi dengannya secara berkala. Tujuannya untuk mengetahui apakah anak berteman dengan orang asing atau tidak.
Selain itu, aturan ini juga berlaku untuk batas waktu anak berinteraksi dengan sosial media. Jangan sampai anak menjadi antisosial atau tidak produktif karena terlalu lama bermain ponsel. Setidaknya, berikan waktu maksimal dua jam setiap hari untuk anak menggunakan ponsel atau berinteraksi dengan internet selain untuk belajar.
- Ajari Bagaimana Bermedsos dengan Tepat
Antusiasme anak saat bermain media sosial terkadang tidak sebanding dengan pemahamannya akan konten yang dipamerkan. Jadi, pastikan ibu mengajari anak bagaimana bermedsos dengan tepat. Beritahukan pada anak foto atau video seperti apa yang bisa dibagikan atau sebaiknya tidak dipamerkan kepada orang lain.
Perlukah Membuatkan Akun Medsos untuk Anak?
Semua kembali pada bagaimana kebijakan setiap orangtua. Namun, sebaiknya ibu tidak melakukannya hingga anak siap. Biarkan ia membuat sendiri akun pribadinya, tentunya dengan berbagai pertimbangan seperti paparan sebelumnya.
Pastikan saja ibu mengenali adanya tanda anak sudah kecanduan gawai, seperti menunjukkan perubahan pola tidur, pola makan, dan perilaku. Segera lakukan penanganan sehingga tidak memberikan dampak serius terhadap kondisi kesehatan mental anak. Jika membutuhkan bantuan medis, ibu bisa memanfaatkan fitur Janji Medis yang ada di aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc melalui Play Store dan App Store!


