Advertisement

Mengapa Kita Bermimpi? Ini Proses, Jenis, dan Manfaat Mimpi dalam Tidur

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Desember 2024

“Mimpi merupakan salah satu fenomena yang terjadi selama proses tidur dan bisa berhubungan dengan kondisi psikologis seseorang.”

Mengapa Kita Bermimpi? Ini Proses, Jenis, dan Manfaat Mimpi dalam TidurMengapa Kita Bermimpi? Ini Proses, Jenis, dan Manfaat Mimpi dalam Tidur

DAFTAR ISI


Sudah tahu kan kalau mimpi bukan hanya sekadar bunga tidur saja? Mimpi merupakan gambaran, pikiran, dan emosi yang dialami seseorang selama dirinya tertidur. Selain itu, mimpi dapat dijadikan cerminan dari keadaan mental dan emosional.

Nah, mau tahu bagaimana proses terjadinya mimpi beserta artinya? Berikut ulasan selengkapnya!

Bagaimana dan Mengapa Mimpi Terjadi?

Ada beberapa teori yang bisa menjelaskan mengenai alasan mimpi terjadi beserta prosesnya, baik dari perspektif biologis maupun psikologis. Berikut ulasannya:

1. Proses biologis

Mimpi terjadi selama fase tidur yang disebut rapid eye movement (REM). Selama fase ini, otak menjadi sangat aktif. Pada momen aktif otak, mimpi terjadi paling jelas dan intens. 

Aktivitas otak selama fase REM mirip dengan momen saat kita sedang sadar. Fase ini bisa terjadi sekitar 90 menit setelah tidur dan bisa terjadi berulang beberapa kali sepanjang malam.

Alami mimpi orang yang sudah meninggal? Baca makna selengkapnya di artikel berikut: Ini 5 Arti Mimpi Orang Meninggal, Tidak Melulu Berarti Buruk. 

2. Teori psikoanalitik

Dari perspektif psikologi, mimpi memiliki makna yang dalam dan sering kali berhubungan dengan alam bawah sadar manusia. Teori ini dipelopori oleh Sigmund Freud yang menyatakan bahwa mimpi adalah cara bagi pikiran bawah sadar untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, dan konflik yang terpendam. \

Freud juga memaparkan bahwa mimpi memiliki dua level: 

  • Level manifest: Apa yang kita ingat atau lihat dalam mimpi. 
  • Level laten: Makna tersembunyi yang berhubungan dengan hasrat bawah sadar. 

Mimpi bisa menjadi cara bagi tubuh dan alam bawah sadar untuk “berbicara” dengan bagian diri yang tertekan atau tidak sadar. 

3. Teori kognitif

Teori kognitif tentang mimpi berpendapat bahwa mimpi terjadi sebagai cara otak memproses informasi yang diterima selama hari tersebut. Dalam teori ini, mimpi adalah cara otak mengatur, menyimpan, dan mengingat informasi. 

Mimpi memiliki fungsi untuk mengorganisasi dan memelihara memori serta memecahkan masalah yang belum terselesaikan. Oleh sebab itu saat mimpi otak menyingkirkan informasi yang tidak relevan dan mengingat memori jangka panjang. 

Ibu harus tahu bahwa anak-anak bisa mengalami mimpi termasuk mimpi buruk. Ini Ciri-Ciri Anak yang Alami Mimpi Buruk. 

4. Teori evolusioner

Teori evolusioner memaparkan bahwa mimpi adalah mekanisme bertahan hidup yang membantu kita berlatih menghadapi ancaman atau situasi berbahaya. Menurut teori ini, mimpi seakan memberikan kesempatan untuk mensimulasikan skenario berisiko tinggi yang mungkin dihadapi di kehidupan nyata. 

Mengenal Jenis-Jenis Mimpi

Mimpi terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan karakteristiknya. Berikut adalah beberapa jenis mimpi yang umum terjadi: 

1. Lucid dream (mimpi sadar)

Jenis ini mungkin yang paling umum kamu dengar. Lucid dream adalah mimpi di mana seseorang sadar bahwa mereka sedang bermimpi dan sering kali orang yang mengalami lucid dream bisa mengontrol jalannya mimpi tersebut. 

Lucid dream biasanya terjadi selama fase tidur REM dan lebih sering dialami oleh individu yang berlatih untuk meningkatkan kesadaran selama ia tidur. 

2. Mimpi REM

Mimpi REM adalah jenis mimpi yang terjadi selama fase tidur REM, yang merupakan salah satu dari empat tahap tidur dalam siklus tidur manusia. Sekitar 25% dari total waktu tidur manusia dihabiskan dalam fase REM, dan pada waktu ini biasanya mimpi terjadi secara lebih jelas. 

3. Mimpi non REM

Mimpi non REM terjadi selama fase tidur non REM. Pada fase ini mimpi biasanya terjadi secara tidak jelas dan lebih tidak terorganisir dibandingkan dengan mimpi pada fase REM.

4. Mimpi buruk 

Mimpi buruk adalah mimpi yang dapat menghasilkan perasaan ketakutan, kecemasan,atau trauma. Mimpi buruk sering melibatkan skenario yang mengancam, seperti dikejar, terjatuh, atau terjebak dalam situasi berbahaya. Mimpi buruk bisa memengaruhi kualitas tidur seseorang. 

Apa yang Dirasakan Seseorang saat Mengalami Mimpi Buruk? 

Beberapa Arti Mimpi

Mimpi bisa memberikan beberapa arti yang berhubungan dengan pengalaman dan kehidupan pribadi seseorang. Berikut adalah beberapa arti mimpi: 

  • Simbolisme mimpi. Mimpi ini biasanya berisi penglihatan terhadap simbol atau gambar yang bisa memiliki arti tertentu dalam kehidupan pribadi seseorang. 
  • Mimpi alam bawah sadar. Mimpi ini bertujuan untuk menjelaskan antara mimpi dan proses mental bawah sadar. Seperti misalnya perasaan yang belum disadari atau konflik internal. 
  • Kesehatan emosional. Mimpi juga bisa menjadi cerminan keadaan emosional seseorang seperti perasaan cemas, stres, atau trauma. 
  • Kreativitas. Mimpi bisa berfungsi sebagai sumber inspirasi pada beberapa orang seperti seniman, penulis, ilmuwan, bahkan inovator. 

Apa Kata Studi Terkait Manfaat Mimpi bagi Kesehatan?

Sebuah studi berjudul Experimental Research on Dreaming: State of the Art and Neuropsychoanalytic Perspective (2011) memaparkan studi menarik terkait mimpi. 

Menurut para peneliti, mimpi dapat berfungsi sebagai alat untuk mengatasi trauma atau stres. Tak hanya itu, mimpi juga berperan dalam menjaga kesehatan emosional dengan memberikan kesempatan bagi otak untuk “membersihkan” dan mengatur emosi yang tidak terselesaikan. 

Dalam studi ini juga disebutkan bahwa secara biologis, mimpi membantu otak mengonsolidasikan memori jangka panjang, dan mempersiapkan seseorang menghadapi tantangan yang mungkin terjadi di masa depan. 

Itulah penjelasan terkait mimpi dan bagaimana mimpi bisa terjadi kepada seseorang. Jika kamu memiliki pengalaman mimpi yang buruk dan berpengaruh terhadap kesehatan mentalmu, segera konsultasikan dengan psikolog di Halodoc untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Referensi:
American Psychological Association. Diakses pada 2024 The Scientific Study of Dreams: Neural Mechanisms and Processes.
American Journal of Psychiatry. Diakses pada 2024. The Brain as A Dream State Generator: An Activation-Synthesis Hypothesis of the Dream Process. 
Journal of Sleep Research. Diakses pada 2024. The Frequency of Recurrent Dreams and Their Relationship to Nightmares and Sleep Quality. 
Journal of Social and Personal Relationship. Diakses pada 2024. Pleasant Dreams: A Review of the Psychological and Social Functions of Dreaming. 
Neurologic Clinics. Diakses pada 2024. Sleep and the Sleep-Wake Cycle. 
New York: Basic Books. Diakses pada 2024. The Interpretations of Dreams. 
Sleep Medicine Review. Diakses pada 2024. The Role of Sleep in Memory Consolidation. 
Psychological Bulletin. Diakses pada 2024. A Review of the Ganzfeld Experiment in Parapsychology.