Mengenal Gamet, Sel yang Dibentuk untuk Reproduksi
“Gamet adalah sel yang terlibat dalam reproduksi makhluk hidup.Gamet juga disebut sebagai sel kelamin yang membawa satu salinan dari setiap kromosom.”

DAFTAR ISI
- Apa Itu Gamet?
- Proses Pembentukan Gamet (Gametogenesis)
- Jenis-jenis Sel Gamet
- Seperti Apa Contoh Gamet?
- Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
- Peleburan Gamet (Fertilisasi)
- Apa yang Terjadi Setelah Fertilisasi?
- Faktor yang Memengaruhi Kualitas Gamet
Gamet adalah sel reproduksi organisme, yang juga disebut sebagai sel kelamin. Gamet betina disebut ovum atau sel telur, sedangkan gamet jantan disebut sperma. Gamet adalah sel haploid, dan setiap sel hanya membawa satu salinan dari setiap kromosom.
Sel-sel reproduksi ini diproduksi melalui jenis pembelahan sel yang disebut meiosis. Selama meiosis, sel induk diploid, yang memiliki dua salinan dari setiap kromosom, mengalami satu putaran replikasi DNA diikuti oleh dua siklus pembelahan inti yang terpisah.
Hal tersebut untuk menghasilkan empat sel haploid. Kemudian, sel-sel tersebut berkembang menjadi sperma atau ovum.
Apa Itu Gamet?
Gamet adalah sel reproduksi atau sel kelamin yang berperan penting dalam proses reproduksi seksual. Pada manusia, gamet jantan disebut sperma, sementara gamet betina dikenal sebagai sel telur (ovum).
Tugas utama gamet adalah membawa materi genetik dari masing-masing orang tua untuk diwariskan kepada generasi berikutnya. Dengan kata lain, gamet adalah “pembawa warisan” yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Proses Pembentukan Gamet (Gametogenesis)
Gametogenesis adalah proses di mana gamet terbentuk melalui mekanisme pembelahan sel yang disebut meiosis.
Meiosis ini penting untuk membagi jumlah kromosom menjadi setengah, sehingga saat terjadi pembuahan (fertilisasi), jumlah kromosom bisa kembali normal.
Proses ini menjadi dasar dari keberlangsungan hidup makhluk hidup melalui reproduksi seksual.
Jenis-jenis Sel Gamet
Perlu dipahami, ovum matang di ovarium wanita, sedangkan sperma berkembang di testis pria. Setiap sel sperma (spermatozoa) berukuran kecil dan motil (memiliki kemampuan bergerak). Sperma memiliki flagel, yang merupakan struktur berbentuk ekor yang memungkinkan sel untuk bergerak.
Sebaliknya, setiap sel telur atau ovum, berukuran relatif besar dan tidak bergerak. Selama pembuahan, spermatozoa dan ovum bersatu untuk membentuk organisme diploid baru.
Gamet terlibat dalam reproduksi atau pembuahan, bisa serupa (isogami) atau dua gamet mungkin berbeda (anisogami).
- Isogami: Gamet dengan morfologi yang sama yaitu ukuran dan bentuk. Kondisi ini juga dikenal sebagai ‘heterogami’. Jenis gamet ini tidak dikategorikan sebagai “jantan” atau “betina”. Gamet ini direpresentasikan sebagai “+” atau “-”. Contohnya, gamet alga uniseluler, Chlamydomonas reinhardtii, dan carteria palmata.
- Anisogami: Gamet dengan morfologi yang berbeda, yaitu ukuran dan bentuk. Jenis gamet ini dikategorikan sebagai “betina” dan “jantan”. Gamet yang berukuran lebih kecil dikenal sebagai sperma (jantan), sedangkan gamet dengan ukuran lebih besar dikenal sebagai ovum (betina). Selain itu, gamet ini bisa motil maupun non-motil.
Dalam kasus pada ganggang merah Polysiphonia, kedua gamet tidak bergerak. Sperma non-motil bergabung dengan sel telur non-motil untuk membentuk zigot. Gamet jantan atau sperma yang tidak bergerak dikenal sebagai spermatia.
Hal tersebut juga terlihat pada tanaman berbunga tertentu di mana kedua gamet tidak bergerak, dan ada dalam gametofit. Gamet jantan non-motil pada tumbuhan juga dikenal sebagai serbuk sari.
- Oogami: Pada manusia dan mamalia, gamet jantan (sperma) bersifat motil, sedangkan gamet betina (ovum/sel telur) bersifat non-motil. Kondisi ini dikenal sebagai oogami, di mana telur non-motil besar dibuahi atau akan menyatu dengan sperma kecil dan motil, untuk membentuk zigot.
Seperti Apa Contoh Gamet?
Gamet jantan dan betina dibentuk oleh proses yang dikenal sebagai gametogenesis, di organ reproduksi masing-masing. Selama proses gametogenesis, sel diploid (2n) mengalami meiosis untuk menghasilkan empat sel haploid (n).
Secara umum, proses gametogenesis biasanya dimulai dengan gametogonia, yang berasal dari sel germinal primordial (PGC). Sel-sel germinal ini berkembang biak dengan proses mitosis. Pada tahap embrio akhir, sel-sel ini dipindahkan ke gondad, di mana mereka dikenal sebagai gametogonia.
Setelah gametogonia berkembang, gametogenesis lebih lanjut akan menghasilkan sel telur atau sperma, tergantung pada jenis kelamin individu.
Proses gametogenesis pada pria dan wanita sangat berbeda. Gametogenesis yang menghasilkan pembentukan sperma dikenal sebagai “spermatogenesis”, sedangkan proses pembentukan sel telur atau ovum dikenal sebagai “oogenesis”.
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
Walaupun sama-sama bagian dari gametogenesis, ada perbedaan mendasar antara spermatogenesis dan oogenesis yang perlu kamu tahu:
1. Spermatogenesis
Proses ini terjadi di testis pria. Spermatogenesis dimulai saat pria memasuki masa pubertas dan berlangsung seumur hidup.
Setiap satu sel germinal akan menghasilkan empat sperma fungsional, dan prosesnya berlangsung terus-menerus tanpa henti.
2. Oogenesis
Berbeda dengan pria, pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi di ovarium wanita dan sudah dimulai sejak masa janin dalam kandungan.
Setiap satu sel germinal hanya menghasilkan satu sel telur fungsional dan beberapa badan polar. Oogenesis bersifat siklik mengikuti siklus menstruasi dan akan berhenti total saat wanita mencapai menopause.
Peleburan Gamet (Fertilisasi)
Fertilisasi adalah momen penting di mana sperma dan sel telur bertemu dan bergabung. Ini adalah inti dari reproduksi seksual yang akan menghasilkan awal dari kehidupan baru. Prosesnya melibatkan beberapa tahap:
- Pendekatan Sperma: Sperma berenang melalui saluran tuba falopi menuju sel telur.
- Penetrasi: Dengan bantuan enzim pada bagian kepala sperma (akrosom), sperma mampu menembus lapisan pelindung sel telur (zona pellucida).
- Fusi Membran: Membran sperma dan sel telur kemudian menyatu menjadi satu kesatuan.
- Penggabungan Materi Genetik: Inti dari sperma yang membawa kromosom ayah akan bergabung dengan inti sel telur yang membawa kromosom ibu.
- Pembentukan Zigot: Hasil dari penyatuan ini adalah zigot, yaitu sel baru yang memiliki jumlah kromosom lengkap dari kedua orang tua. Zigot inilah yang akan berkembang menjadi embrio dan nantinya menjadi janin.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, keberhasilan proses fertilisasi sangat bergantung pada kualitas sperma dan sel telur. Sperma yang sehat memiliki motilitas (kemampuan bergerak) yang baik serta bentuk yang normal.
Apa yang Terjadi Setelah Fertilisasi?
Begitu zigot terbentuk, ia langsung memulai pembelahan sel yang cepat dalam proses yang disebut mitosis.
Sambil membelah, zigot bergerak menuju rahim. Setelah beberapa hari, zigot akan berkembang menjadi blastokista, bola sel berisi rongga yang kemudian akan menempel atau berimplantasi di dinding rahim (endometrium). Implantasi ini menjadi tanda dimulainya kehamilan.
Faktor yang Memengaruhi Kualitas Gamet
Kualitas gamet sangat menentukan keberhasilan pembuahan dan perkembangan kehamilan yang sehat. Ada beberapa faktor penting yang dapat memengaruhi kualitas sperma dan sel telur, di antaranya:
1. Usia
Pada wanita, kualitas sel telur cenderung menurun setelah usia 35 tahun. Sementara pada pria, meskipun lebih lambat, kualitas sperma juga bisa menurun seiring bertambahnya usia.
2. Gaya Hidup
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba dapat menurunkan kualitas gamet secara signifikan.
3. Kesehatan Umum
Kondisi seperti obesitas, diabetes, dan infeksi tertentu dapat mengganggu pembentukan dan fungsi gamet.
4. Paparan Lingkungan
Terpapar bahan kimia beracun, polusi, atau radiasi bisa merusak struktur dan fungsi gamet.
5. Nutrisi
Kekurangan nutrisi penting seperti asam folat, zinc, dan vitamin E juga bisa menurunkan kualitas sperma dan sel telur.
Menurut laporan dari WHO, menjaga pola hidup sehat dengan konsumsi gizi seimbang, olahraga teratur, serta menghindari paparan zat berbahaya dapat membantu menjaga dan meningkatkan kualitas gamet.
Itulah yang perlu diketahui tentang gamet, sel yang dibentuk untuk reproduksi. Jika kamu ingin tahu tentang informasi kesehatan lainnya, tanyakan pada dokter di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!