Mengenal Koas dan Tahapan dalam Sekolah Kedokteran Lainnya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Januari 2023

“Biasanya, sebelum koas (ko-asisten), mahasiswa kedokteran akan menjalani studi praklinis. Program kaos dapat membantu mahasiswa dokter untuk lebih memahami kondisi pasien, dan belajar melakukan diagnosis secara langsung, tidak hanya teori.”

Mengenal Koas dan Tahapan dalam Sekolah Kedokteran LainnyaMengenal Koas dan Tahapan dalam Sekolah Kedokteran Lainnya

Halodoc, Jakarta –  Setelah menyelesaikan kuliah kedokteran dan sebelum akhirnya menjalani praktik dokter, ada tahapan yang harus diselesaikan oleh mahasiswa kedokteran, yaitu menjalani koas. 

Kuliah kedokteran membutuhkan fase belajar dan berlatih untuk mendapatkan pengalaman nyata. Lewat program koas, mahasiswa kedokteran akan dirotasi ke beberapa departemen, termasuk spesialis, untuk bisa menguasai ataupun setidaknya berpengalaman pada lingkup rumah sakit dan segala bentuk aktivitasnya. Baca selengkapnya mengenai koas dan tahapannya di sini!

Sebelum Koas ada Tahapan Praklinis

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, koas dibutuhkan untuk mempersiapkan mahasiswa kedokteran menjalani praktik dokter yang sebenarnya. Sejatinya, sekolah kedokteran terbagi atas dua tahap yaitu praklinis dan klinis (koas). 

Pada tahap praklinis, calon dokter akan mempelajari mengenai tubuh manusia dan bagaimana suatu penyakit bisa berpengaruh terhadap kesehatan. Sedangkan tahap koas sebagai fase terakhir adalah masa di mana dokter muda akan merawat pasien, menggunakan diagnosis yang dipelajari di kelas dan meresepkan obat. 

Rotasi klinis adalah waktu yang dihabiskan mahasiswa kedokteran sebagai anggota tim medis, sehingga mereka dapat mempelajari apa yang terkait dengan setiap spesialisasi medis.

Ketika menjalani koas, mahasiswa kedokteran akan dirotasi pada beberapa departemen ataupun spesialisasi, yaitu:

1. Obstetri dan ginekologi.

2. Penyakit dalam.

3. Dokter umum.

4. Pediatri.

5. Psikiatri.

6. Neurologi.

7. Operasi.

Biasanya, mahasiswa kedokteran akan menghabiskan empat sampai delapan minggu pada setiap rotasi koas. Dokter residen akan membantu mengevaluasi status klinis pasien dan menentukan perubahan yang sesuai pada rencana medis setiap harinya.

Dengan koas, mahasiswa kedokteran akan belajar mengenali dan mengatasi penyakit, sesuai dengan kondisi di lapangan, berdasarkan teori yang dipelajari sebelumnya. Ketika berhadapan dengan pasien, mahasiswa kedokteran akan mendapatkan pengalaman langsung. 

Manfaat Koas dalam Sekolah Kedokteran

Selanjutnya, bagaimana koas dapat memberikan peranan penting dalam proses persiapan memasuki praktik dokter yang sebenarnya? Berikut adalah penjelasannya!

1. Mengenal istilah medis secara nyata

Umumnya, pada rotasi tahun pertama di koas, mahasiswa kedokteran akan mempelajari istilah medis ataupun akronim bagan medis, melalui interaksi langsung dengan pasien. 

Selain akronim dan istilah-istilah medis, mahasiswa kedokteran akan mempelajari diagnosis yang jarang dibahas di kelas, tes diagnostik, serta istilah lain yang digunakan oleh dokter. Istilah tersebut mungkin saja belum pernah didengar sebelumnya selama proses pembelajaran di bangku kuliah.

2. Belajar manajemen waktu

Profesi dokter tidak hanya membutuhkan pembelajaran teori dan praktik, melainkan manajemen waktu. Bagaimana keterlibatan di rumah sakit beserta kesibukannya tidak membuat orang yang menjalani koas berada dalam kondisi stres, dan tetap bisa menangani pasien dengan baik. 

3. Interaksi sesama rekan medis 

Koas menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran mahasiswa kedokteran, tidak hanya praktik dengan pasien langsung, melainkan interaksi dengan sesama rekan yang menjalani koas dan dokter residen. Interaksi ini sedikit banyak akan membantu dalam pengembangan dan praktik pengetahuan medis mahasiswa kedokteran tersebut. 

4. Mengenali pasien dan kebutuhannya secara mendalam

Lewat praktik di kaos, mahasiswa kedokteran dapat mengenali kebutuhan pasien, sehingga bisa melakukan diagnosis medis. Interaksi langsung dapat membuat mahasiswa kedokteran dapat secara langsung mengenal gejala, riwayat kesehatannya, serta kondisi tambahan lain dari pasien

5. Belajar bekerja sama dengan rekan medis lain 

Mahasiswa kedokteran juga belajar bagaimana cara bekerja sama dengan rekan medis untuk menyelesaikan kasus atau kondisi sakit pada pasien. Ada banyak hal yang bisa dibahas, mulai dari berbagi saran atau pendapat terkait gejala pasien, penanganan yang tepat seperti apa, dan lain sebagainya. 

Itulah informasi mengenai koas. Kalau kamu butuh informasi seputar isu kesehatan lainnya, bisa didapatkan dengan download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
American University of the Caribbean School of Medicine. Diakses pada 2023. What are Clinical Rotations in Medical School?
Wolters Kluwer. Diakses pada 2023. What are clinical rotations?
Medical University of the Americas. Diakses pada 2023. Mua’s Tips on Studying During The Clinical Years.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan