Mengenal Lebih Dekat Kebotakan Berpola pada Perempuan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 September 2020
Mengenal Lebih Dekat Kebotakan Berpola pada PerempuanMengenal Lebih Dekat Kebotakan Berpola pada Perempuan

Halodoc, Jakarta - Selain masalah kulit wajah, kerusakan rambut adalah masalah kecantikan yang sering kali membuat kaum hawa jadi senewen. Umumnya, kebanyakan wanita ingin memiliki rambut yang sehat, kuat, tebal, dan hitam berkilau. 

Nah, sayangnya tidak semua beruntung mendapatkan rambut idaman tersebut. Beberapa wanita mesti berhadapan dengan masalah rambut, contohnya rambut rontok atau kebotakan. Hmm, kalau sudah begini kepala bisa kehilangan mahkota indahnya. 

Lantas, apa penyebab kebotakan pada wanita? Sebenarnya ada beragam kondisi yang bisa menyebabkannya, salah satunya adalah androgenic alopecia atau kebotakan berpola. 

Baca juga: Inilah 7 Hal yang Bisa Menyebabkan Kebotakan

Kenali Gejala Androgenic Alopecia 

Kebotakan berpola pada wanita atau androgenic alopecia adalah salah satu jenis kerontokan rambut yang dapat menyerang wanita. Sebenarnya, kerontokan rambut pada wanita merupakan hal yang normal, apalagi bila usia makin bertambah. Menurut para ahli, sekitar dua pertiga wanita mengalami kerontokan rambut setelah menopause. 

Wanita yang mengalami androgenic alopecia mengalami fase pertumbuhan rambut yang melambat. Kondisi ini juga membuat folikel rambut menyusut, sehingga rambut yang tumbuh menjadi lebih tipis dan halus. Nah, hal ini yang mengakibatkan rambut mudah patah. 

Seperti penjelasan di atas, sebenarnya kehilangan 50 hingga 100 helai rambut tiap harinya merupakan hal yang wajar. Namun, kebotakan berpola pada wanita bisa membuat jumlah kerontokan rambut meningkat drastis. 

Baca juga: Fakta Tentang Rambut Rontok yang Harus Diketahui

Gegara Faktor Genetik sampai Model Rambut

Kerontokan rambut umumnya diturunkan dari orangtua kepada anak-anak mereka. Nah, kita dapat mewarisi gen ini dari salah satu orang tua. Singkat kata, seorang wanita lebih berisiko mengalami androgenic alopecia bila orangtua atau kerabat dekatnya memiliki riwayat androgenic alopecia.

Selain genetik, kebotakan berpola pada wanita juga dipengaruhi oleh faktor usia. Pasalnya, androgenic alopecia ini lebih sering terjadi ketika wanita memasuki usia 40-an, 50-an, dan seterusnya. Walau begitu, dalam beberapa kasus androgenic alopecia juga bisa terjadi lebih.

Pada beberapa kasus, kebotakan pada wanita juga bisa dipicu menopause atau perubahan hormon (khususnya androgen), dan kebiasaan merokok. 

Selain hal-hal di atas, kebotakan pada wanita juga bisa dipicu oleh:

  • Penyakit autoimun: alopecia areata adalah kelainan autoimun langka yang menyebabkan sistem imun menyerang folikel rambut sehingga menyebabkan rambut rontok.
  • Pengobatan: efek samping obat-obatan tertentu seperti yang digunakan untuk mengobati kanker, dapat menyebabkan rambut rontok. Namun, biasanya rambut akan tumbuh kembali setelah pasien berhenti mengonsumsi obat.
  • Penyakit: rambut rontok dapat terjadi akibat penyakit atau kondisi seperti infeksi parah, demam tinggi, atau pembedahan.
  • Traksi alopecia: Rambut rontok yang terjadi ketika seseorang sering memakai gaya atau model rambut dengan menarik rambut terlalu kencang.

Baca juga: Kebotakan Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan

Mau tahu lebih jauh mengenai kebotakan pada wanita? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. Female pattern baldness: Treatment and genetics
Healthline. Diakses pada 2020. Female Pattern Baldness (Androgenic Alopecia): What You Should Know
Harvard Health Publishing - Harvard Medical School. Diakses pada 2020. Treating female pattern hair loss

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan