Advertisement

Mengenal Limfosit: Jenis dan Kondisi yang Memengaruhi Kadarnya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   09 Desember 2025

Limfosit berperan sebagai garda terdepan tubuh untuk melawan berbagai ancaman, seperti virus dan bakteri.

Mengenal Limfosit: Jenis dan Kondisi yang Memengaruhi KadarnyaMengenal Limfosit: Jenis dan Kondisi yang Memengaruhi Kadarnya

DAFTAR ISI


Limfosit adalah jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai garda terdepan dalam pertahanan tubuh manusia.

Sel yang diproduksi oleh sumsum tulang ini bertugas mengenali dan melawan berbagai ancaman, mulai dari virus hingga sel kanker. 

Mari ketahui lebih dalam tentang fungsi utama limfosit sebagai agen pertahanan tubuh berikut ini!

Apa Itu Limfosit?

Tugas utama limfosit adalah memproduksi antibodi. Antibodi ini diibaratkan seperti peluru yang mampu melumpuhkan dan menghancurkan penjajah asing yang masuk ke tubuh.

Selain itu, limfosit juga berperan dalam mengaktifkan sel-sel kekebalan lainnya untuk ikut serta dalam pertempuran melawan infeksi.

Limfosit bekerja dengan berpatroli ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik. Jumlah limfosit yang tidak normal bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius. 

Jenis-Jenis Limfosit

Limfosit terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sel T dan sel B. Berikut perbedaan antara keduanya:

1. Sel T

Sel T adalah seperti komando pasukan dalam sistem kekebalan tubuh. Mereka mengatur dan mengarahkan serangan terhadap musuh. Ada beberapa jenis sel T, di antaranya:

  • Sel T pembunuh: Bertindak langsung dengan membunuh sel yang terinfeksi.
  • Sel T pembantu: Membantu sel-sel kekebalan lainnya untuk bekerja lebih efektif.
  • Sel T pengatur: Bertugas untuk menghentikan respon imun setelah ancaman berhasil diatasi.

2. Sel B

Sel B adalah pabrik antibodi. Ketika tubuh terpapar antigen (zat asing), sel B akan memproduksi antibodi spesifik untuk melawan antigen tersebut. 

Selain itu, sel B juga memiliki sel memori yang berfungsi untuk mengingat antigen yang pernah menyerang tubuh, sehingga pada serangan berikutnya tubuh dapat merespon lebih cepat. 

Selain limfosit, mari pahami lebih dalam seputar Mikrobiologi – Pengertian dan Manfaatnya untuk Manusia berikut ini.

Jumlah Limfosit Normal

Jumlah limfosit normal bervariasi tergantung pada usia dan laboratorium yang melakukan pengujian. Secara umum, rentang normal limfosit adalah antara 1.000 hingga 4.800 limfosit per mikroliter darah. Jumlah di luar rentang ini dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk interpretasi yang tepat dari hasil tes darah dan mengetahui apakah jumlah limfosit berada dalam rentang normal.

Apa yang Menyebabkan Perubahan Jumlah Limfosit?

Jumlah limfosit dalam darah merupakan indikator penting kesehatan sistem kekebalan tubuh. 

Naik atau turunnya jumlah limfosit di luar rentang normal bisa menandakan adanya kondisi medis tertentu.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan perubahan jumlah limfosit:

1. Infeksi

Infeksi virus, bakteri, atau parasit yang sedang berlangsung umumnya memicu peningkatan jumlah limfosit secara signifikan.

Tubuh meningkatkan produksi limfosit sebagai respons terhadap ancaman untuk melawan patogen penyebab infeksi.

Selain itu, infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, seperti tuberkulosis atau HIV/AIDS, dapat menyebabkan penurunan jumlah limfosit karena sistem kekebalan tubuh menjadi melemah.

2. Kehamilan

Perubahan hormon selama kehamilan dapat memengaruhi produksi dan fungsi sel darah putih, termasuk limfosit.

Sistem kekebalan tubuh ibu hamil bekerja lebih keras untuk melindungi janin dan ibu dari infeksi, yang dapat menyebabkan penyesuaian jumlah berbagai jenis sel darah putih, termasuk limfosit.

3. Malnutrisi

Protein merupakan komponen penting dalam pembentukan sel darah. Kekurangan protein dapat menghambat produksi limfosit di sumsum tulang.

Vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin B12, folat, dan zat besi, sangat penting untuk proses pembentukan sel darah. Kekurangan nutrisi-nutrisi ini juga dapat menyebabkan anemia dan penurunan jumlah limfosit.

4. Kanker

Leukemia adalah kanker menyerang sel darah putih, termasuk limfosit. Jumlah limfosit dapat meningkat secara drastis atau menurun tergantung pada jenis leukemia.

Ada juga kanker limfoma yang berasal dari jaringan limfatik. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening serta perubahan jumlah limfosit.

Beberapa jenis kanker lainnya, seperti multiple myeloma, juga dapat memengaruhi produksi dan fungsi limfosit. Ini Pilihan Pengobatan Mengatasi Kadar Limfosit yang Rendah untuk kamu ketahui.

5. Gangguan autoimun

Penyakit lupus menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk sel darah. Ada juga rheumatoid arthritis yang jjuga dapat memengaruhi jumlah limfosit.

Skleroderma yang merupakan penyakit jaringan ikat autoimun ini juga dapat menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh, termasuk jumlah limfosit.

6. Obat-obatan

Obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker seringkali memiliki efek samping yang dapat menekan sumsum tulang dan mengurangi produksi sel darah, termasuk limfosit.

Imunosupresan yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh, misalnya pada pasien transplantasi organ bisa menyebabkan penurunan jumlah limfosit.

Definisi Limfosit Tinggi (Limfositosis)

Limfosit tinggi artinya ada peningkatan jumlah limfosit di dalam darah.

Kondisi ini disebut juga dengan limfositosis dan tidak didefinisikan sebagai penyakit.

Ini adalah indikator adanya kondisi medis yang mendasarinya. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu penyebab mengapa jumlah limfosit meningkat agar penanganan yang tepat dapat diberikan.

Gejala Limfosit Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Pada banyak kasus, limfosit tinggi tidak menimbulkan gejala yang spesifik, terutama jika peningkatannya tidak terlalu signifikan.

Kondisi ini seringkali terdeteksi secara tidak sengaja saat pemeriksaan darah rutin.

Namun, jika peningkatan limfosit cukup tinggi atau disebabkan oleh kondisi medis tertentu, beberapa gejala berikut mungkin muncul:

  • Demam
  • Kelelahan kronis
  • Keringat malam
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan
  • Infeksi yang sering terjadi atau sulit sembuh
  • Ruam kulit
  • Nyeri sendi

Perlu diingat bahwa gejala-gejala di atas tidak selalu berarti seseorang mengalami limfosit tinggi.

Gejala tersebut juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lain.

Ada juga beberapa gejala limfositopenia atau kondisi saat kadar limfosit rendah, antara lain:

  • Infeksi yang sering terjadi atau sulit sembuh.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Penurunan berat badan.
  • Ruam kulit.

Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Diagnosis dan Pengobatan

Jika dokter mencurigai adanya perubahan kadar limfosit, beberapa pemeriksaan mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis dan mencari tahu penyebabnya.

Proses diagnosis biasanya meliputi:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda infeksi, pembengkakan kelenjar getah bening, atau masalah kesehatan lainnya.
  • Tes darah lengkap (CBC): Tes ini mengukur jumlah sel darah yang berbeda, termasuk limfosit. Jika jumlah limfosit tinggi, tes lebih lanjut mungkin diperlukan.
  • Apusan darah tepi: Sampel darah diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat bentuk dan ukuran limfosit. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi jenis limfositosis dan kemungkinan penyebabnya.
  • Tes imunofenotipe: Tes ini mengidentifikasi jenis protein tertentu pada permukaan limfosit. Tes ini membantu membedakan antara limfositosis reaktif dan kanker darah.
  • Biopsi sumsum tulang: Jika dicurigai adanya kanker darah, biopsi sumsum tulang mungkin diperlukan untuk memeriksa sel-sel di dalam sumsum tulang.
  • Tes pencitraan: Tes seperti rontgen, CT scan, atau MRI dapat membantu mendeteksi infeksi atau masalah lain di dalam tubuh yang dapat menyebabkan limfositosis.

Pencegahan Masalah Limfosit

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu menjaga kesehatan limfosit meliputi:

  • Vaksinasi: Mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan dapat melindungi dari berbagai infeksi virus dan bakteri yang dapat menyebabkan limfositosis.
  • Menjaga kebersihan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah beraktivitas di tempat umum atau sebelum makan.
  • Hindari kontak dekat dengan orang sakit: Jika ada orang di sekitar yang sakit, usahakan untuk menjaga jarak dan hindari berbagi peralatan pribadi.
  • Pola hidup sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang, tidur yang cukup, dan olahraga teratur untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
  • Kelola stres: Temukan cara yang sehat untuk mengatasi stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi, kelelahan yang berlebihan, pembengkakan kelenjar getah bening, atau infeksi yang sering terjadi.

Pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi dan mengobati masalah limfosit dengan lebih efektif.

Itulah penjelasan seputar limfosit yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami gejala kondisi-kondisi di atas, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja. 

Mereka bisa memberikan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Lymphocytes.
Medical News Today. Diakses pada 2025. What are healthy lymphocyte levels, and what is their function?

FAQ

1. Apa arti limfosit tinggi pada hasil tes darah?

Limfosit tinggi berarti jumlah limfosit dalam darah lebih tinggi dari normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, peradangan, atau kanker.

2. Apakah limfosit tinggi selalu berbahaya?

Tidak selalu. Limfosit tinggi seringkali merupakan respons normal terhadap infeksi dan akan kembali normal setelah infeksi sembuh.

Namun, pada beberapa kasus, limfosit tinggi dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

3. Bagaimana cara menurunkan limfosit tinggi?

Cara menurunkan limfosit tinggi tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi, pengobatan infeksi akan membantu menurunkan jumlah limfosit. Pada kasus lain, pengobatan mungkin melibatkan obat-obatan atau terapi lain.

4. Apakah limfosit tinggi bisa dicegah?

Beberapa penyebab limfosit tinggi dapat dicegah dengan vaksinasi, menjaga kebersihan, dan menerapkan pola hidup sehat.