Halodoc, Jakarta – Malabsorbsi makanan adalah kondisi yang menyebabkan makanan yang dikonsumsi tidak mampu diserap nutrisinya. Hal ini bisa disebabkan adanya kelainan pada pencernaan, sehingga dapat berdampak buruk pada pengidapnya.

Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan segera, sebab dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, salah satunya malnutrisi. Jika terjadi pada anak-anak, tumbuh-kembangnya bisa jadi terganggu.

Apa Itu Malabsorbsi Makanan?

Malabsorbsi makanan adalah gangguan pada tubuh yang memengaruhi kemampuan dalam menyerap nutrisi dari makanan. Pada beberapa kasus, gangguan ini disebabkan tubuh tidak dapat menyerap nutrisi tertentu.

Proses pencernaan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu memecah makanan menjadi bagian-bagian kecil yang dapat dicerna. Setelah itu, menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Akhirnya, mengeluarkan limbah sisa saat nutrisi sudah diserap.

Seseorang dengan gangguan malabsorbsi makanan mengalami masalah di tahap kedua. Hal ini bisa disebabkan oleh intoleransi makanan tertentu akibat kekurangan enzim atau penyakit pada saluran pencernaan yang berdampak buruk pada sistem yang ada.

Gejala dari Malabsorbsi Makanan

Seseorang yang mengalami kondisi ini dapat merasakan beberapa gejala. Sindrom malabsorbis makanan pada awalnya dapat terlihat seperti gangguan pencernaan, gejala yang dapat dirasakan, seperti:

• Sakit dan/atau distensi perut.
• Kembung atau merasakan gas pada perut.
• Mual dan muntah.
• Diare.
• Tinja berlemak (steatorrhea).

Selain itu, gejala lainnya tergantung pada nutrisi yang tidak dapat menyerap dengan sempurna. Nah, berikut beberapa gejala saat tubuh tidak dapat menyerap beberapa nutrisi penting pada tubuh:

• Lemak: Tinja yang dihasilkan berwarna terang dan berbau busuk serta berukuran besar. Kotoran ini sulit disiram dan kemungkinan mengapung atau menempel di sisi lubang toilet.
• Protein: Rambut menjadi kering dan mudah rontok. Bisa juga mengalami retensi cairan, sehingga tubuh seperti mengalami pembengkakan.
• Kandungan gula tertentu: Mengalami kembung, gas, atau diare yang parah.
• Vitamin tertentu: Mengalami anemia, malnutrisi, tekanan darah rendah, penurunan berat badan, atau pengecilan pada otot.

Malabsorbsi makanan dapat memengaruhi seseorang dengan cara yang berbeda-beda. Contohnya, wanita bisa jadi berhenti mengalami menstruasi. Pada anak-anak, masalah ini bisa menyebabkan masalah pertumbuhan, serta tingkat kenaikan berat badan yang tidak signifikan dibandingkan seusianya.

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter?

Saat seseorang mengalami gejala yang telah disebutkan, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan. Nah, beberapa tanda lainnya yang perlu menemui dokter, antara lain:

• Perut kembung terus-menerus.
• Mengalami kelelahan secara terus-menerus.
• Diare yang terlalu sering.
• Penurunan berat badan.

Dari berbagai gejala yang dirasakan, dokter akan membantu mengevaluasi serta melakukan diagnosis. Dengan begitu, tindakan penanganan segera bisa dilakukan agar masalah penyerapan nutrisi ini bisa diatasi.

Nah, itulah pembahasan mengenai malabsorbsi disertai berbagai gejalanya. Maka dari itu, jika kamu mengalami salah satu gejala yang sudah kami sebut, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan.

Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan terkait kondisi ini, fitur janji medis dari Halodoc bisa menghubungkan kamu dengan berbagai rumah sakit ternama. Dengan download aplikasi Halodoc, berbagai kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone yang dimiliki. Unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!

Baca Juga: Malnutrisi Bisa Sebabkan Delirium, Mitos atau Fakta?

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Malabsorption.

Healthline. Diakses pada 2022. Malabsorption Syndrome.