Mengenal Sekolah Waldorf, Alternatif Sistem Pendidikan untuk Anak
“Sekolah Waldorf adalah salah satu alternatif pendidikan anak usia dini yang bisa Ibu pertimbangkan untuk anak. Sistem ini berusaha untuk mengembangkan kapasitas intelektual, emosional, fisik, dan spiritual anak untuk menjadi individu yang mengetahui jalan mereka untuk melayani dunia. Sayangnya di Indonesia, sekolah jenis ini masih terbatas untuk tingkatan taman kanak-kanak saja.”

Halodoc, Jakarta – Seperti gaya pengasuhan anak yang banyak jenisnya, sistem pendidikan juga demikian. Salah satu yang cukup unik adalah sekolah Waldorf yang didasarkan pada ajaran dan wawasan Rudolf Steiner yang populer sejak awal abad ke-20.
Saat orang tua mengunjungi sekolah Waldorf, mereka sering sekali kagum dengan lingkungannya yang menyenangkan dan nyaman serta guru yang reflektif dan tenang. Mereka akan melihat anak-anak bernyanyi saat melakukan kegiatan sehingga bertanya-tanya bagaimana bisa sekolah yang menghindari pola dasar pendidikan prasekolah, seperti ruang kelas yang penuh warna, lembar kerja, dan teknologi tetap bisa membuat siswa muda bahagia dan puas.
Jika ibu sedang memikirkan sekolah Waldorf untuk pendidikan anak-anak, maka ibu harus baca fakta lengkapnya berikut ini!
Lebih Jauh Tentang Sekolah Waldorf
Pertama-tama, ibu harus paham bahwa sistem pendidikan yang diilhami Waldorf ini bukanlah gerakan misterius, mereka adalah sistem pembelajaran yang memiliki tradisi dan ide yang membedakannya dari program lain. Prinsip-prinsip pendidikan Waldorf didasarkan pada perkembangan manusia dan kebutuhan anak-anak yang berubah. Siswa Waldorf mengembangkan kapasitas intelektual, emosional, fisik, dan spiritual mereka untuk menjadi individu yang mengetahui jalannya sendiri untuk melayani dunia.
Sistem pendidikan ini mengajarkan pembelajaran sosial-emosional melalui lima kompetensi inti, yakni kesadaran dan manajemen diri, kesadaran sosial, serta keterampilan menjalin hubungan. Kesejahteraan anak-anak secara keseluruhan didukung di ruang kelas Waldorf dengan membuat mereka merasa nyaman dengan pembelajaran. Ibu bisa melihat penggunaan nada sekunder, serat alami, dan mainan kayu, dan cahaya alami digunakan. Dengan ruang kelas khusus anak usia dini yang aman dan nyaman bagi anak-anak, maka pembelajaran diyakini bisa lebih terfokus.
Berikut ini beberapa elemen yang penting untuk penerapan sekolah Waldorf:
- Ruang kelas dipenuhi dengan cahaya alami.
- Dinding didekorasi dengan polos atau dengan warna-warna hangat untuk menciptakan suasana santai.
- Ada area terbuka yang luas untuk membangun dan berbagai kegiatan pendidikan dan rekreasi.
- Furnitur, perlengkapan, dan peralatan berkualitas tinggi dan dibuat khusus memenuhi ruangan.
- Lantai dibiarkan terbuka untuk mobilitas dan aktivitas pergerakan.
- Ada berbagai pilihan pembelajaran.
- Meja dan kursi ergonomis.
- Ruangannya fleksibel, sehingga guru dapat mengkonfigurasi ulang kelas kapan saja.
Prasekolah atau penitipan anak yang menerapkan sistem ini dapat membangkitkan perasaan hangat, sederhana, dan nyaman. Anak-anak kecil diyakini bisa merasa fokus pada hal yang paling penting pada tahap usia mereka, yakni permainan imajinatif dengan teman sebaya dan waktu bersama guru mereka.
Lantas, Bisakah Model Pendidikan Ini Membawa Manfaat?
Orang tua akan bertanya-tanya, apakah pendidikan awal yang kurang formal bagi anak-anak mereka seperti sekolah Waldorf ini bisa mengajari mereka hal-hal yang penting untuk bekal masuk ke sekolah formal? Jangan khawatir, karena mengutip Survei Lulusan Waldorf Tahap II (2007) dari Research Institute for Waldorf Education membagikan bukti yang cukup menarik sebagai berikut:
- 94% lulusan sekolah Waldorf berhasil masuk universitas.
- 88% berhasil meraih gelar sarjana.
- 42% memilih jurusan sains dan teknologi saat kuliah.
- 47% memilih jurusan sosial humaniora saat kuliah.
- 51% telah belajar di luar tingkat sarjana, seperti profesi, magister, bahkan doktoral.
- 91% aktif dalam pendidikan seumur hidup.
Dari data di atas, sekolah ini jelas sangat layak di antara gaya prasekolah berkualitas lainnya untuk diterapkan pada anak.
Namun sayangnya, saat ini baru terdapat beberapa kota saja di Indonesia yang bisa menyelenggarakan sekolah Waldorf, yaitu Jakarta, Bandung, dan Bali. Itu juga masih dalam tahap Taman Kanak-Kanak (TK). Mungkin ke depannya, para penggerak Waldorf akan berupaya untuk melegalisasi yayasan dan juga membangun sekolah dasar (SD) dengan sistem ini.
Namun, jika kamu masih memiliki pertanyaan mengenai gaya belajar yang baik untuk anak, tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan psikolog di Halodoc terkait hal ini. Kamu bisa meminta solusi mengenai gaya pembelajaran yang mungkin cocok berdasarkan karakter anak dan berbagai tips-tips pengasuhan anak lainnya. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!


