Mengidap Tardive Dyskinesia, Kapan Harus ke Dokter?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Desember 2022

“Tardive dyskinesia dapat terjadi karena obat-obatan tertentu. Jika semakin mengganggu aktivitas, kamu perlu segera menemui dokter.”

Mengidap Tardive Dyskinesia, Kapan Harus ke Dokter?Mengidap Tardive Dyskinesia, Kapan Harus ke Dokter?

Halodoc, Jakarta – Terkadang, obat untuk mengobati kondisi serius dapat menyebabkan masalah kesehatan lain. Itulah yang terjadi pada tardive dyskinesia. Ini adalah kelainan yang memiliki gejala berupa munculnya gerakan otot yang acak dan tidak disengaja yang biasanya terjadi pada wajah, lidah, bibir, atau rahang.

Kondisi ini biasanya terjadi akibat penggunaan obat antipsikotik jangka panjang yang memblokir reseptor dopamin. Obat antipsikotik adalah pengobatan untuk sejumlah penyakit mental dan gangguan suasana hati, termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi.

Kapan Harus ke Dokter saat Mengidap Tardive Dyskinesia?

Tardive dyskinesia dapat menyebabkan gerakan tak sadar pada wajah, lidah, bibir, atau rahang, berupa:

  • Mengecup, mengerutkan, atau mengerucutkan bibir.
  • Menjulurkan lidah.
  • Meringis.
  • Gerakan mengunyah berulang.
  • Mata berkedip cepat.

Kamu harus segera ke dokter jika mengalami:

  • Kesulitan mengunyah, menelan atau berbicara.
  • Perubahan wajah, seperti kelopak mata terkulai atau tics.
  • Gerakan wajah atau tubuh yang tidak disengaja.

Ketahui Penyebab dan Faktor Risikonya

Tardive dyskinesia paling sering terjadi sebagai efek samping dari obat neuroleptik, atau antipsikotik. Obat ini adalah pengobatan untuk skizofrenia, gangguan bipolar, dan kondisi kesehatan mental lainnya. 

Risiko untuk mengembangkan kondisi meningkat semakin lama kamu minum obat ini. Orang yang menggunakan versi lama dari obat ini (antipsikotik generasi pertama) lebih mungkin mengembangkan tardive dyskinesia daripada orang yang menggunakan obat yang lebih baru.

Obat-obatan yang dapat menyebabkan kondisi ini meliputi:

  • Klorpromazin. Obat untuk gejala skizofrenia.
  • Fluphenazine. Obat untuk gejala skizofrenia dan psikosis, termasuk halusinasi.
  • Haloperidol. Obat untuk gangguan psikotik, sindrom Tourette, dan gangguan perilaku.
  • Metoclopramide. Obat unuk mengobati masalah pencernaan, termasuk mulas, tukak, dan luka di kerongkongan.
  • Perphenazine. Obat untuk mengobati gejala skizofrenia, serta mual dan muntah yang parah pada orang dewasa.
  • Proklorperazin (Kompro). Obat untuk mengobati mual dan muntah yang parah, serta kecemasan dan skizofrenia.
  • Tioridazin. Obat untuk mengobati skizofrenia.
  • Trifluoperazin. Untuk mengobati skizofrenia dan kecemasan.
  • Obat antidepresan. Untuk berbagai gangguan psikologis, seperti depresi.

Selain itu, obat anti kejang juga bisa menyebabkan kondisi ini.  Namun, tidak semua orang yang mengonsumsi satu atau lebih obat ini seumur hidupnya akan mengalami tardive dyskinesia. Beberapa orang yang mengalami kondisi ini mungkin mengalami gejala bahkan setelah mereka berhenti minum obat.

Pada beberapa kasus, gejala dapat membaik setelah menghentikan atau mengurangi pengobatan. Namun, tidak jelas mengapa beberapa orang mengalami peningkatan gejala dan yang lainnya tidak.

Jika kamu mulai mengalami gejala tardive dyskinesia dan sedang menjalani pengobatan neuroleptik, segera beri tahu dokter. Mereka mungkin memutuskan untuk mengurangi dosis atau beralih ke obat lain untuk mencoba dan menghentikan gejalanya.

Adakah Komplikasi dari Kondisi Ini?

Tardive dyskinesia dapat membuat seseorang menarik diri dari orang-orang. Hal ini dapat menyebabkan atau memperburuk depresi atau kecemasan. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan untuk bekerja, dan mengganggu hubungan dengan orang yang dicintai.

Pada beberapa kasus yang jarang, mungkin ada gejala parah yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Selain itu, beberapa komplikasi lain yang dapat terjadi adalah:

  • Masalah pernapasan.
  • Masalah gigi.
  • Kesulitan menelan .
  • Perubahan wajah yang tidak dapat diubah, seperti kelopak mata atau mulut yang terkulai.
  • Kesulitan bicara.

Itulah pembahasan mengenai tardive dyskinesia, kapan harus ke dokter, penyebab, dan komplikasinya. Jika kamu mengalami kondisi ini, download Halodoc saja untuk berbicara pada dokter melalui chat.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Tardive Dyskinesia.
Everyday Health. Diakses pada 2022. What Is Tardive Dyskinesia? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.
Healthline. Diakses pada 2022. Everything to Know About Tardive Dyskinesia.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan