Advertisement

Methylprednisolone vs Prednisone: Apa Bedanya Sih?

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Juni 2025

Keduanya merupakan jenis obat kortikosteroid untuk meredakan peradangan di tubuh.

Methylprednisolone vs Prednisone: Apa Bedanya Sih?Methylprednisolone vs Prednisone: Apa Bedanya Sih?

Daftar Isi:

  1. Apa Itu Methylprednisolone dan Prednisone?
  2. Persamaan Methylprednisolone dan Prednisone
  3. Perbedaan Utama Methylprednisolone dan Prednisone
  4. Kondisi Medis yang Diobati
  5. Interaksi Obat dan Kontraindikasi
  6. Pertanyaan Umum (FAQ)
  7. Kapan Harus ke Dokter?

Methylprednisolone dan prednisone adalah dua jenis obat kortikosteroid yang umum diresepkan. Keduanya efektif dalam mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Meskipun memiliki banyak kesamaan, penting untuk memahami perbedaan utama antara keduanya agar penggunaan obat lebih tepat dan efektif.

Ketahui selengkapnya mengenai persamaan, perbedaan, efek samping, serta kondisi medis yang umumnya ditangani oleh kedua obat ini.

Apa Itu Methylprednisolone dan Prednisone?

Methylprednisolone dan prednisone adalah kortikosteroid sintetis yang meniru efek hormon kortisol yang diproduksi secara alami oleh tubuh.

Kortisol berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk respons peradangan, metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh.

Obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi produksi zat-zat kimia yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.

Persamaan Methylprednisolone dan Prednisone

Kedua obat ini memiliki mekanisme kerja yang serupa, yaitu mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, keduanya sering digunakan untuk mengobati kondisi medis yang sama.

Beberapa persamaan lainnya meliputi:

  • Sama-sama merupakan kortikosteroid.
  • Efektif dalam mengurangi peradangan.
  • Dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi autoimun dan alergi.
  • Memiliki potensi efek samping yang serupa.

Perbedaan Utama Methylprednisolone dan Prednisone

Meskipun memiliki banyak kesamaan, terdapat beberapa perbedaan penting antara methylprednisolone dan prednisone yang perlu diperhatikan:

  • Potensi dan Dosis

Methylprednisolone memiliki potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan prednisone. Methylprednisolone lima kali lebih kuat dari kortisol, sedangkan prednisone empat kali lebih kuat.

Ini berarti, dosis methylprednisolone yang lebih rendah diperlukan untuk mencapai efek yang sama dengan prednisone. Penyesuaian dosis penting untuk meminimalkan risiko efek samping.

  • Bentuk sediaan

Methylprednisolone tersedia dalam bentuk oral dan injeksi, termasuk injeksi intraartikular yang memungkinkan pemberian obat langsung ke sendi untuk mengurangi nyeri dan peradangan lokal.

Sementara itu, prednisone umumnya tersedia dalam bentuk tablet oral dan larutan oral. Pilihan bentuk sediaan dapat bergantung pada kondisi yang diobati dan preferensi pasien.

  • Efek samping

Kedua obat ini dapat menyebabkan efek samping yang serupa, seperti gangguan pencernaan, peningkatan tekanan darah, dan peningkatan risiko infeksi.

Namun, The Lancet melaporkan bahwa methylprednisolone mungkin lebih cenderung menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang memerlukan pengobatan insulin pada beberapa pasien.

Kondisi Medis yang Diobati

Baik methylprednisolone maupun prednisone digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis yang melibatkan peradangan dan gangguan sistem kekebalan tubuh, termasuk:

Kamu alami radang sendi? Cari tahu selengkapnya, Ini Daftar Obat Radang Sendi yang Ampuh Redakan Gejala Nyeri.

Interaksi Obat dan Kontraindikasi

Kortikosteroid seperti methylprednisolone dan prednisone dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat lain.

Penting untuk memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk obat resep, obat bebas, dan suplemen herbal.

Beberapa interaksi obat yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Obat pengencer darah (antikoagulan).
  • Obat diabetes.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
  • Diuretik.

Kortikosteroid juga memiliki kontraindikasi tertentu. Kondisi seperti infeksi jamur sistemik, tukak lambung, dan osteoporosis berat memerlukan pertimbangan khusus sebelum memulai pengobatan dengan obat ini.

Pertanyaan Umum (FAQ)

  • Apakah Methylprednisolone lebih kuat dari Prednisone?

Ya, methylprednisolone umumnya dianggap lebih kuat daripada prednisone. Ini berarti dosis yang lebih kecil dari methylprednisolone dapat memberikan efek yang sama dengan dosis prednisone yang lebih besar.

  • Bisakah mengganti Prednisone dengan Methylprednisolone?

Penggantian antara prednisone dan methylprednisolone harus dilakukan hanya di bawah pengawasan dokter. Dosis perlu disesuaikan karena perbedaan potensi antara kedua obat ini.

  • Apa yang harus diperhatikan saat mengonsumsi obat ini?

Ikuti dosis yang diresepkan oleh dokter. Jangan berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena dapat menyebabkan gejala penarikan. Perhatikan efek samping yang mungkin timbul dan laporkan kepada dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami efek samping yang parah atau tidak membaik setelah mengonsumsi methylprednisolone atau prednisone.

Penting juga untuk berkonsultasi sebelum menghentikan pengobatan.

Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. 

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2025. Prednisone – Uses, Side Effects, and More.
Drugs. Diakses pada 2025. Prednisone.
WebMD. Diakses pada 2025. Methylprednisolone.
Medline Plus. Diakses pada 2025. Methylprednisolone.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Methylprednisolone, oral tablet.
The Lancet. Diakses pada 2025. Adjunct prednisone therapy for patients with community-acquired pneumonia: a multicentre, double-blind, randomised, placebo-controlled trial.