Mitos atau Fakta Penyakit Sapi Gila Tidak Bisa Diobati

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Agustus 2020
Mitos atau Fakta Penyakit Sapi Gila Tidak Bisa DiobatiMitos atau Fakta Penyakit Sapi Gila Tidak Bisa Diobati

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar mengenai penyakit sapi gila? Penyakit sapi gila atau mad cow disease merupakan gangguan otak yang terjadi akibat pengonsumsian daging sapi yang terinfeksi. Ya, penyakit sapi gila nyatanya dapat ditularkan dari sapi ke manusia. Berbagai gejala akan dialami oleh pengidap penyakit sapi gila, mulai dari perubahan emosi dan perilaku, hingga alami kelumpuhan total pada tubuh.

Baca juga: Kenali Lebih Dekat Gejala Penyakit Sapi Gila

Meskipun penyakit ini cukup berbahaya, nyatanya penyakit ini tidak dapat diobati dengan optimal. Pengobatan yang dilakukan berguna untuk mengurangi risiko munculnya gejala dan meredakan gejala yang sudah terjadi. Namun jangan khawatir, nyatanya penyakit sapi gila ini dapat dicegah dengan melalui beberapa cara. Tidak ada salahnya simak ulasan berikut untuk penanganan gejala dan pencegahan penyakit sapi gila.

Kenali Gejala Penyakit Sapi Gila

Penyakit sapi gila dapat terjadi akibat protein pada otak sapi terinfeksi. Fatalnya, saat seseorang mengonsumsi jaringan saraf pada daging sapi yang mengalami penyakit sapi gila, penyakit ini dapat merusak jaringan otak dan sumsum tulang belakang secara perlahan.

Pada sapi sendiri, kondisi ini dikenal sebagai Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE). Namun, saat penyakit ini menular pada manusia, maka penyakit ini dikenal sebagai penyakit sapi gila dan dikenal juga sebagai variant creutzfeldt-jakob disease.

Ada beberapa cara penularan penyakit sapi gila dari sapi menuju manusia, misalnya mengonsumsi daging sapi yang memiliki penyakit BSE, menerima donor darah dari pengidap penyakit sapi gila, terluka akibat benda tajam atau alat bedah yang tidak disterilkan setelah digunakan pengidap penyakit sapi gila.

Penyakit sapi gila dapat menyebabkan beberapa gejala pada pengidapnya, seperti perubahan emosi dan juga perilaku pada pengidap penyakit sapi gila. Biasanya, pada tahap awal pengidap akan mengalami gangguan kecemasan, depresi, hingga alami gangguan tidur. Setelah tahap awal, biasanya beberapa bulan kemudian pengidap akan mengalami gangguan saraf sebagai gejala lanjutan.

Biasanya, kondisi ini menyebabkan pengidap mengalami gerakan otot yang tidak terkendali, demensia, hingga tremor. Saat kondisi tidak diatasi dengan tepat, gejala akan berkembang semakin parah, bahkan dapat mengakibatkan pengidap mengalami kelumpuhan total.

Segera gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai gejala yang kamu alami terkait dengan penyakit sapi gila. Penanganan lebih dini tentunya dapat menekan risiko penyakit sapi gila menjadi lebih parah.

Baca juga: Apakah Penyakit Sapi Gila Menular?

Tidak Dapat Disembuhkan, Lakukan Pencegahan Terhadap Penyakit Sapi Gila

Gangguan otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh penyakit sapi gila nyatanya belum bisa disembuhkan hingga saat ini. Gejala yang terkait dengan penyakit sapi gila tentunya perlu pemeriksaan lebih lanjut pada rumah sakit terdekat melalui pemeriksaan MRI pada otak, EEG untuk memastikan aktivitas listrik pada otak, biopsi amandel, serta pemeriksaan lumbal pungsi.

Jika terdeteksi mengalami penyakit sapi gila, ada beberapa prosedur pengobatan yang bisa dilakukan. Namun, pengobatan yang diberikan pada pengidap penyakit sapi gila digunakan untuk meredakan gejala dan menurunkan risiko gejala muncul lebih parah. Namun jangan khawatir, nyatanya ada beberapa cara pencegahan yang terbilang efektif untuk menghindari penyakit sapi gila, seperti:

  1. Hindari bepergian menuju daerah yang menjadi lokasi penyebaran penyakit sapi gila.
  2. Tidak menerima donor darah dari seseorang yang memiliki gejala penyakit sapi gila.
  3. Tidak mengonsumsi daging sapi yang berasal dari lokasi penyebaran penyakit sapi gila.

Baca juga: Ini Komplikasi Kesehatan Akibat Penyakit Sapi Gila

Nyatanya, penyakit sapi gila tidak dapat menular melalui kegiatan mencium, pelukan, atau berhubungan intim. Selain itu, penularan sapi gila juga tidak dapat terjadi akibat pengonsumsian susu yang berasal dari sapi yang memiliki penyakit ini.

Referensi:
Healthlink British Columbia. Diakses pada 2020. Mad Cow Disease.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Mad Cow Disease.
WebMD. Diakses pada 2020. The Basics of Mad Cow Disease.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan