Mitos dan Fakta seputar Diet Mayo yang Perlu Dipahami

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Februari 2023

“Ada beberapa mitos dan fakta yang perlu dipahami sebelum mencoba diet mayo. Diet ini bertujuan untuk perubahan gaya hidup jangka panjang.”

Mitos dan Fakta seputar Diet Mayo yang Perlu DipahamiMitos dan Fakta seputar Diet Mayo yang Perlu Dipahami

Halodoc, Jakarta – Sebelum mencoba diet mayo, penting untuk tahu apa saja mitos dan fakta mengenai metode penurunan berat badan ini. Diet ini merupakan diet yang dirancang oleh Mayo Clinic, organisasi kesehatan asal Amerika Serikat.

Diet ini didasarkan pada buku Mayo Clinic Diet, yang pertama kali terbit pada 1949 silam dan terakhir diperbarui pada 2017 lalu. Program diet ini mencakup perubahan pola makan, olahraga, dan kebiasaan yang lebih sehat. 

Mitos dan Fakta seputar Diet Mayo

Seperti metode diet lainnya, diet mayo juga tak terlepas dari berbagai mitos yang mungkin sebenarnya keliru. Berikut ini beberapa mitos dan fakta mengenai diet ini:

Mitos: Diet Mayo Tidak Efektif Menurunkan Berat Badan

Faktanya, diet ini dapat membantu kamu menurunkan berat badan karena beberapa alasan. Ini mendorong olahraga bersama diet kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, yang semuanya dapat membantu menurunkan berat badan.

Penelitian mengenai efektivitas diet mayo dalam menurunkan berat badan masih sangat terbatas. Namun, mengonsumsi makanan tinggi serat dapat meningkatkan penurunan berat badan, dengan mengurangi rasa lapar dan membuat kamu merasa kenyang lebih lama.

Selain itu, fakta lain yang membuat mitos ini keliru adalah diet ini mengharuskan pengikutnya untuk berolahraga rutin. Hal ini akan membantu berat badan turun, dengan membakar kalori yang masuk. 

Selain itu, diet dan olahraga secara bersamaan membantu mempertahankan lebih banyak massa otot. Hal ini dapat meningkatkan penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme.

Mitos: Diet Mayo Bisa Sangat Menyiksa dan Ketat

Faktanya, diet ini dirancang untuk dijalani jangka panjang, sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Oleh karena itu, diet ini tidaklah ketat ataupun menyiksa, daripada diet ekstrem lainnya.

Namun, diet ini memiliki dua fase, yaitu Lose It! dan Live It! Fase 1 atau Lose It! mungkin akan terasa berat. Apalagi bagi yang belum terbiasa menjaga pola makan sehat ataupun berolahraga rutin. 

Fase 1 ini berlangsung selama 2 minggu. Kamu harus fokus untuk menukar lima kebiasaan tidak sehat dengan kebiasaan yang lebih sehat, dan juga menambahkan lima perilaku sehat tambahan. 

Beberapa kebiasaan yang perlu kamu lakukan adalah:

  • Hindari makan gula tambahan.
  • Tidak boleh ngemil selain buah dan sayur.
  • Batasi konsumsi daging atau susu penuh lemak.
  • Tidak mengonsumsi alkohol.
  • Hindari makan di depan TV.
  • Tidak makan di luar.

Lalu, pada fase 2 diet mayo atau Live It!, kamu perlu menjalaninya seumur hidup. Di fase ini, fokusnya adalah pada perubahan gaya hidup permanen. Kamu perlu belajar tentang pilihan makanan yang lebih baik dalam porsi yang tepat, meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana mempertahankan kebiasaan sehat itu dalam jangka panjang.

Apa pun kebiasaan sehat yang kamu jalani atau kebiasaan kurang sehat yang kamu tinggalkan di fase 1 akan berlanjut ke fase kedua. Hanya saja, fase 2 lebih longgar. Kamu masih bisa mengonsumsi makanan favorit yang kurang sehat, asalkan dalam jumlah sedikit, dan mengimbanginya dengan kebiasaan sehat lain. 

Mitos: Diet Mayo Tidak Aman untuk Kesehatan

Faktanya, diet ini cukup minim risiko efek samping, sehingga umumnya aman bagi banyak orang. Karena mendorong makan sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, diet ini dapat membantu mencegah penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi. 

Orang yang sudah memiliki penyakit jantung juga akan mendapat manfaat, karena jenis diet ini dapat membantu menyehatkan jantung. Namun, jika kamu sudah memiliki masalah kesehatan, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai diet apa pun, termasuk diet mayo.

Itulah beberapa mitos dan fakta mengenai diet mayo. Jika ada yang masih belum jelas, kamu bisa download Halodoc untuk bertanya pada dokter mengenai diet ini, melalui chat.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. The Mayo Clinic Diet Review 2022: Does It Work for Weight Loss?
Nourish by WebMD. Diakses pada 2023. The Mayo Clinic Diet.
Prevention. Diakses pada 2023. The Mayo Clinic Diet: How It Works and What You Should Know.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan