Mitos seputar Kemoterapi dalam Mengobati Kanker

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Februari 2023

“Salah satu mitos mengenai kemoterapi adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut. Padahal, hal ini belum tentu benar, karena dengan cara tertentu kerontokan dapat dicegah.”

Mitos seputar Kemoterapi dalam Mengobati KankerMitos seputar Kemoterapi dalam Mengobati Kanker

Halodoc, Jakarta –  Kemoterapi adalah salah satu jenis pengobatan kanker yang digunakan untuk meringankan gejala kanker dengan membunuh sel-sel kanker. Meski begitu, kemoterapi juga dapat merusak beberapa sel sehat di tubuh, seperti sel darah, sel kulit, dan sel di lambung. 

Efek kemoterapi dapat menyebabkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan, seperti sering merasa lelah dan merasa sakit. Keberadaan efek samping inilah yang kerap membuat orang salah kaprah dan lebih memercayai mitos seputar kemoterapi. Yuk, baca fakta sebenarnya kemoterapi sebagai pengobatan kanker di sini!

Mitos Seputar Kemoterapi yang Salah Kaprah

Tadi sudah disebutkan kalau efek dari kemoterapi membuat orang kerap salah kaprah dengan pengobatan kanker ini, padahal hal tersebut belum tentu benar. Simak mitos seputar kemoterapi di sini!

1. Kemoterapi membuat sakit

Pengobatan kanker saat ini jauh lebih modern ketimbang dulu. Untuk efek samping kemoterapi yang membuat mual dan muntah dapat diminimalisir dengan minum obat khusus. 

Jadi, kemoterapi tidak selalu membuat sakit, dan pada akhirnya ini tergantung kepada kondisi dan daya tahan masing-masing penyintas kanker.

2. Kemoterapi menyebabkan kerontokan rambut

Tidak semua obat kemoterapi menyebabkan kerontokan rambut, dan beberapa hanya menyebabkan penipisan rambut. Itu semua tergantung pada jenis kemoterapi yang dijalani. 

Kebanyakan kemoterapi memengaruhi sel-sel yang membelah dengan cepat di dalam tubuh, seperti yang ada di folikel rambut. Namun terkadang, orang yang menjalani kemoterapi dapat meminum obat yang langsung ditargetkan untuk memengaruhi sel tertentu. Bila hal tersebut dilakukan, maka sangat jarang berdampak pada kerontokan rambut. 

Untuk penyintas kanker yang berisiko mengalami kerontokan rambut, pendinginan kulit kepala dapat membantu. Selama prosedur kemoterapi, orang tersebut akan mengenakan penutup dingin khusus yang mengurangi aliran darah ke kulit kepala. Informasi mengenai penutup kepala pada perawatan kemoterapi bisa ditanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc ya!

3. Kualitas hidup menurun sebagai akibat dari kemoterapi

Tidak selalu begitu. Sebab ada banyak orang juga yang pada akhirnya tetap menjalani aktivitas harian seperti biasa meski melakukan kemoterapi. Pastinya memang ada efek samping, tapi bila sampai sangat mengganggu kualitas hidup orang yang menjalani kemoterapi, belum tentu benar.

4. Tidak bisa punya anak setelah melakukan kemoterapi

Ada banyak orang, baik laki-laki maupun perempuan yang tetap bisa memiliki anak meski sudah melakukan kemoterapi. Dengan teknologi kedokteran saat ini, baik laki-laki maupun perempuan bisa membekukan sperma dan sel telurnya dan tetap bisa memiliki anak di masa depan.

5. Menjalani kemoterapi menandakan tingkat kankernya sudah parah

Perawatan kemoterapi diberikan karena berbagai alasan dan dilakoni sesuai dengan kebutuhan terkait kondisi. Tak jarang kemoterapi diberikan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi, mengendalikan penyakit supaya kesehatan tetap stabil, dan alasan medis lainnya.  

Dokter sudah pasti mempertimbangkan banyak faktor saat mengembangkan rencana perawatan pasien, dan setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Membandingkan satu kondisi dengan kondisi lainnya hanya akan membuat stres. 

Itulah mitos seputar kemoterapi dalam pengobatan kanker yang belum tentu benar. Kalau kamu butuh informasi terakurat terkait kanker dan pengobatannya bisa langsung konsultasi dokter dan lakukan janji medis melalui download aplikasi Halodoc  ya!

Referensi:
Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Diakses pada 2023. 6 Myths about Chemotherapy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Chemotherapy.
National Health Service. Diakses pada 2023. Chemotherapy.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan