Mudah Muncul Memar, Bisa Jadi Gejala Trombositopenia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 September 2020
Mudah Muncul Memar, Bisa Jadi Gejala TrombositopeniaMudah Muncul Memar, Bisa Jadi Gejala Trombositopenia

Halodoc, Jakarta - Darah dalam tubuh terdiri dari beberapa jenis sel, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan juga trombosit. Trombosit, atau yang dikenal dengan sel keping darah merupakan sel darah yang dibentuk di dalam sumsum tulang belakang. 

Sel keping darah ini berfungsi untuk menghentikan pendarahan, dengan membantu proses pembekuan darah. Selain itu, trombosit juga berfungsi untuk menutupi pembuluh darah yang rusak.

Jumlah trombosit normal pada tubuh berada di angka 150.000–450.000 trombosit per mikroliter. Jika trombosit kurang dari angka 150.000, maka kondisi tersebut yang disebut dengan trombositopenia. Kondisi ini dapat terjadi pada orang dari segala macam usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. 

Kondisi ini umumnya ditandai dengan gejala tubuh yang mudah memar. Bukan itu saja, berikut gejala trombositopenia lainnya yang perlu kamu waspadai!

Baca juga: Apa Komplikasi yang Bisa Disebabkan Trombositopenia?

Memar pada Tubuh Jadi Salah Satu Gejala Trombositopenia

Trombositopenia umumnya terjadi dengan sendirinya pada beberapa kasus, salah satunya disebabkan oleh kehamilan. Jika terjadi pada ibu hamil, trombositopenia tidak akan menimbulkan gejala apapun, dan akan sembuh dengan sendirinya setelah persalinan. Salah satu gejala utama yang tampak pada pengidap kondisi ini adalah mudah memar atau memar secara berlebihan.

Memar sendiri merupakan kondisi yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit. Bercak memar ini akan tampak keunguan dan akan berubah menjadi warna merah, hijau, coklat, atau kuning seiring dengan berjalannya waktu. Hal lain yang dapat menyertai timbulnya memar adalah pembengkakan dan rasa nyeri pada area tersebut.

Memar memang menjadi salah satu gejala khas pada pengidap trombositopenia. Meski demikian, memar bukan menjadi satu-satunya gejala yang muncul. Berikut ini beberapa gejala lain yang menyertai:

  • Bintik-bintik keunguan atau kemerahan, karena pendarahan pada kulit.
  • Saat mengalami luka, pendarahan susah dihentikan.
  • Terjadi pendarahan pada gusi atau hidung.
  • Adanya kandungan darah dalam urine.
  • Merasa sangat kelelahan.
  • Saat menstruasi, volume darah sangat banyak.

Dalam kasus yang parah tanpa penanganan yang tepat, pendarahan di otak dapat menyebabkan nyawa pengidap terancam. Meski dinilai sangat fatal, kondisi tersebut jarang sekali terjadi. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat kamu mengalami gejala trombositopenia yang lebih serius, seperti adanya darah pada urin atau feses, pendarahan anus, serta muntah darah.

Baca juga: Yang Terjadi Jika Trombosit Darah di Tubuh Rendah

Bagaimana Langkah Mencegah Trombositopenia?

Jika gejala masih dalam intensitas yang ringan, dokter hanya akan melakukan pemantauan. Gejala ringan biasanya akan membaik dengan sendirinya. Untuk mencegah penyakit semakin bertambah parah, sebaiknya kamu melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Mengurangi aktivitas fisik berat.
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
  • Berhenti mengonsumsi obat yang dapat memicu pendarahan.

Jika dokter menilai jumlah trombosit yang kamu miliki terlalu sedikit, maka dokter akan melakukan sejumlah langkah pengobatan berikut ini:

  • Prosedur transfusi darah atau trombosit.
  • Berhenti mengonsumsi obat tertentu.
  • Mengonsumsi obat yang dapat memperlambat proses kerusakan trombosit.
  • Prosedur pembedahan untuk mengangkat limpa pada pengidap ITP (Idiopatik Trombositopenia Purpura).

Baca juga: Darah Berlebihan saat Menstruasi, Benarkah Gejala Trombositopenia?

Langkah pengobatan yang dilakukan akan tergantung pada penyebab yang mendasari. Tujuannya sendiri adalah untuk mencegah kematian pada pengidap yang disebabkan oleh pendarahan yang luar biasa. Jadi, jangan sepelekan gejalanya dan atasi dengan segera, ya!

Referensi:
NIH. Diakses pada 2020. Thrombocytopenia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Thrombocytopenia (Low Platelet Count).
Patient. Diakses pada 2020. Thrombocytopenia and Platelet Function Disorders.
WebMD. Diakses pada 2020. Thrombocytopenia.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan