Mukbang, Apakah Tren atau Gejala Binge Eating Disorder?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 September 2020
Mukbang, Apakah Tren atau Gejala Binge Eating Disorder?Mukbang, Apakah Tren atau Gejala Binge Eating Disorder?

Halodoc, Jakarta – Mukbang adalah fenomena merekam seseorang makan dalam jumlah besar yang kemudian dipublikasikan melalui platform video online. Tren ini berasal dari Korea Selatan yang dimulai sekitar tahun 2014 baru kemudian menjadi tren global. 

Kalau sebelum-sebelumnya orang kerap merasa malu karena makan dalam porsi besar, tetapi mukbang seakan mendukung orang-orang untuk pesta makan. Mukbang juga kerap menonjolkan suara saat makan seperti menghirup, menelan, dan mengunyah yang menggugah penonton untuk melakukan hal yang sama. 

Mukbang dan Kaitannya dengan Binge Eating Disorder

Data kesehatan yang dipublikasikan oleh Psychologs menyebutkan sekitar 70 persen pelaku mukbang mengalami Binge Eating Disorder (BED). Ini adalah kondisi ketika orang dengan gangguan makan berlebihan kehilangan kendali atas makannya. Mereka makan makanan dalam porsi besar dan sering kali mengalami obesitas dan kelebihan berat badan.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Binge Eating Disorder dan Bulimia

Orang dengan binge eating disorder tidak memiliki jumlah makanan yang tetap. Mereka makan sampai kenyang. Mereka cenderung menelan makanan tanpa mengunyahnya. Ketika kamu tidak mengunyah makanan dengan benar, sistem pencernaan tidak akan dapat mencernanya. 

Ketika sistem pencernaan tidak dapat mencerna makanan akibatnya:

1. Produksi asam lambung yang berlebihan.

2. Kembung.

3. Memperlambatnya sistem pencernaan.

Gejala binge eating disorder menyerupai mukbang yaitu: 

1. Makan makanan dengan porsi besar dalam waktu tertentu.

2. Makan meski sudah kenyang.

3. Makan dengan cepat.

4. Makan sampai kenyang sekali.

Sejatinya tren mukbang haruslah dipandang sebagai perkembangan terkini bagaimana dunia internet memengaruhi pola makan orang dan seolah “mendukung” gangguan makan. Penting bagi untuk menyadari kalau mukbang dapat memengaruhi orang yang sedang berjuang dari gangguan makan. Kalau menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Research Gate disebutkan kalau mukbang memang memberikan bermacam efek.

Baca juga: 4 Terapi Pengobatan untuk Atasi Binge Eating Disorder

Mulai dari memotivasi orang yang malas makan, sampai mengurangi kesepian, di satu sisi praktik mukbang justru menciptakan masalah buat orang dengan binge eating disorder. Menonton mukbang bisa membuat pengidap gangguan makan untuk mengonsumsi makanan tanpa batas atau memicu kambuhnya pola makan yang hilang kendali.

Penyebab Binge Eating Disorder

Berbeda dengan mukbang yang motivasinya adalah untuk mendapatkan jumlah penonton dan atensi sebanyak-banyaknya, binge eating disorder sendiri dipicu oleh beberapa kondisi. Seseorang bisa mengalami gangguan makan jika:

1. Anggota keluarga memiliki riwayat gangguan makan, depresi, atau kecanduan alkohol atau obat-obatan.

2. Mendapatkan kritik karena kebiasaan makan, bentuk tubuh, atau berat badanmu.

3. Terlalu mengkhawatirkan menjadi langsing, terutama jika sebelumnya merasakan tekanan dari masyarakat atau lingkungan pekerjaan. Misalnya untuk profesi penari, model, atau atlet.

4. Memiliki kecemasan, harga diri rendah, kepribadian obsesif atau perfeksionis.

5. Mengalami pelecehan secara seksual.

Baca juga: Terus Makan Meski Kenyang, Awas Gejala Binge Eating Disorder

Tidak setiap tren harus selalu diikuti. Terkadang menjadi pengamat kemudian menciptakan filtermu sendiri untuk hal-hal yang baik ataupun tidak untuk dilakukan itu penting. Kalau kamu mengalami gangguan makan tertentu dan ingin menggali informasi lebih banyak mengenai pola makan sehat, cari tahu langsung di Halodoc.    

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:
Springer Link.com. Diakses pada 2020. Mukbang and Disordered Eating: A Netnographic Analysis of Online Eating Broadcasts.
Psychologs.com. Diakses pada 2020. The new fad: Mukbang.
Research Gate.net. Diakses pada 2020. Mukbang and Disordered Eating: A Netnographic Analysis of Online Eating Broadcasts.
Harvard.edu. Diakses pada 2020. Extreme Eating: Are "Mukbangs" Helpful or Hurtful to Those With Eating Disorders?
National Health Service. Diakses pada 2020. Binge Eating Disorder.

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan