Obat Cair Dilarang, Ini 5 Pengobatan saat Anak Demam

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Oktober 2022

“Obat cair atau sirup penurun panas belakangan ini dilarang beredar oleh Kemenkes. Oleh karena itu, ibu harus tahu beberapa cara pengobatan anak demam lain untuk cegah gagal ginjal akut pada anak.”

Obat Cair Dilarang, Ini 5 Pengobatan saat Anak DemamObat Cair Dilarang, Ini 5 Pengobatan saat Anak Demam

Halodoc, Jakarta – Meningkatnya kasus gagal ginjal akut pada anak yang diduga berasal dari obat cair membuat Kementerian Kesehatan RI melarang tenaga kesehatan atau apotek untuk meresepkan dan menjual obat cair. Hal ini dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan, atau sampai hasil penelitian penyebab penyakit ini ditemukan. 

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, sempat mengumumkan data terbaru terkait kasus ini. Angkanya mengalami peningkatan pada Agustus dan September 2022, yaitu 206 kasus dari 22 provinsi. Bahkan, angka kematiannya telah mencapai 99 kasus. Hingga saat ini mayoritas pengidapnya berada dalam rentang usia 5-18 tahun.

Tentunya kondisi ini membuat orang tua khawatir mengenai kondisi kesehatan anak. Namun, jika anak mengalami demam, pastikan ibu mengetahui beberapa pengobatan lain yang bisa dilakukan.

Pengobatan saat Anak Demam

Kemenkes RI melalui juru bicaranya menegaskan bahwa obat cair untuk semua jenis obat berbentuk cair atau sirup dan bukan hanya parasetamol kini dilarang. Artinya, ada berbagai obat-obatan yang ikut dilarang, seperti obat yang mengandung parasetamol, obat lambung cair, dan bahkan vitamin cair.

Ia kembali menjelaskan bahwa yang dikhawatirkan menjadi penyebabnya adalah komponen lain yang memicu keracunan, bukan dari kandungan obat atau parasetamolnya saja.

Beliau juga mengingatkan pemerintah daerah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak di bawah usia enam tahun, untuk mengetahui cara lain meredakan demam pada anak. Hal ini dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus dari gagal ginjal akut pada anak.

Saat anak demam, sebaiknya ibu tetap tenang dan lakukan beberapa cara ini untuk menurunkan demam pada anak:

1. Melakukan Kompres pada Anak

Hal pertama yang bisa ibu lakukan saat anak mengalami demam dengan melakukan kompres pada anak. Gunakan air dengan suhu ruang agar anak tetap nyaman.

Gunakan kain atau handuk lembut yang basah untuk mengompres bagian dahi, ketiak, atau leher. Namun, perlu diingat bahwa metode ini hanya menurunkan demam untuk sementara.

2. Gunakan Pakaian yang Nyaman pada Anak

Pastikan ibu memberikan anak pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal. Menggunakan pakaian yang terlalu tebal dapat meningkatkan suhu tubuh.

3. Penuhi Kebutuhan Istirahat

Biarkan anak beristirahat untuk mengoptimalkan imun tubuhnya. Dengan begitu, tubuh bisa melawan bakteri atau kuman penyebab demam yang dialami. Ibu pastikan membuat anak nyaman dan lingkungan tidur yang baik agar istirahat anak berkualitas.

4. Penuhi Kebutuhan Cairan

Demam dapat memicu dehidrasi pada anak. Untuk itu, pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap hari. Selain air putih, ibu bisa memberikan anak jus buah tanpa gula tambahan, kuah kaldu, atau berbagai buah yang memiliki kandungan air cukup tinggi.

5. Obat yang Disarankan oleh Dokter

Ibu bisa mengunjungi dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan agar anak mendapat obat-obatan yang sesuai untuk kondisi kesehatannya.

Kemenkes juga menyarankan untuk menggunakan obat penurun panas lainnya yang bisa dikonsumsi anak, seperti obat tablet yang digerus hingga obat yang dimasukkan melalui anus. Namun, penggunaannya tetap harus sesuai dengan saran dan anjuran dokter. 

Waspada Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak

Orang tua sebaiknya tetap tenang dalam menghadapi kasus ini. Jangan lupa untuk selalu waspada terhadap keluhan kesehatan yang dialami anak agar mendapatkan penanganan yang sesuai. 

Sebaiknya kenali beberapa gejala awal yang dialami anak ketika mengalami gagal ginjal akut, seperti:

  • Demam.
  • Diare.
  • Batuk.
  • Muntah.

Jika kondisi ini tidak segera diatasi, gejala dapat memburuk dan menyebabkan gejala yang lebih buruk, seperti:

  • Jumlah urine yang berkurang.
  • Frekuensi buang air kecil menurun.
  • Badan mengalami pembengkakan.
  • Penurunan kesadaran.
  • Mengalami sesak napas.

Segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit jika anak mengalami gejala tersebut. Buatlah janji pemeriksaan menggunakan Halodoc agar pemeriksaan yang dilakukan berjalan dengan lancar. Tunggu apa lagi? Segera download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.

Ibu pun bisa melakukan berbagai pencegahan untuk menghindari penyakit ini. Caranya dengan membiasakan hidup bersih dan sehat, mengajak anak untuk aktif bergerak, memberikan asupan makanan sehat, dan memenuhi kebutuhan istirahat anak.

Referensi:
Kumparan. Diakses pada 2022. Ralat: IDAI Rekomendasikan Hindari Dulu Parasetamol Cair untuk Obat Anak.
Kumparan. Diakses pada 2022. Mengkhawatirkan, 99 Anak Indonesia Meninggal karena Gagal Ginjal Misterius.
Detik Health. Diakses pada 2022. Obat Sirup Setop Sementara, Pakai Apa Jika Anak Demam? Ini Saran Kemenkes.
Sehat Negeriku. Diakses pada 2022. Kemenkes Ambil Kebijakan Antisipatif Untuk Cegah Gangguan Ginjal Pada Anak.
Healthline. Diakses pada 2022. How to Treat a Viral Fever at Home.
Stanford Medicine. Diakses pada 2022. Fever in Children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan