Orangtua, Begini Cara Memantau Pertumbuhan Anak dengan Baik

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   07 September 2020
Orangtua, Begini Cara Memantau Pertumbuhan Anak dengan BaikOrangtua, Begini Cara Memantau Pertumbuhan Anak dengan Baik

Halodoc, Jakarta – Setiap orangtua wajib memantau pertumbuhan anak secara rutin untuk memastikan Si Kecil tumbuh normal sesuai usianya. Melalui pemantauan ini, orangtua bisa tahu apakah Si Kecil tumbuh terlalu lambat atau terlalu cepat yang dapat mengindikasikan masalah nutrisi atau kesehatan lainnya. 

Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran tubuh selama periode waktu tertentu. Untuk menilai pertumbuhan, beberapa ukuran ukuran tubuh harus diukur secara akurat. Pertumbuhan paling baik dinilai dengan menentukan ukuran tubuh dibandingkan dengan anak-anak lain pada usia yang sama, kurva pertumbuhan dan pola pertumbuhan anak. 

Baca juga: 7 Ciri Anak Cerdas yang Perlu Diketahui Ibu

Cara Memantau Pertumbuhan Anak

Sebelum mencari tahu cara mengukur pertumbuhan anak, orangtua perlu tahu empat ukuran tubuh yang biasa digunakan untuk memantau pertumbuhan anak-anak, berikut ini:

  • Berat. Berat adalah pengukuran tubuh yang paling sering digunakan karena mudah dan akurat untuk menimbang anak.
  • Tinggi atau panjang. Sedangkan tinggi dan panjang adalah pengukuran tubuh yang biasanya digunakan untuk mengukur anak yang lebih besar. Namun, pengukuran ini cenderung kurang akurat dari pada mengukur menggunakan berat badan. Untuk anak yang lebih besar, anak harus berdiri untuk diukur tinggi badannya. Pada bayi, pengukuran dilakukan dengan posisi berbaring dan kemudian disebut panjang.
  • Lingkar kepala. Ini adalah pengukuran yang berguna untuk anak laki-laki tetapi harus diukur dengan benar.
  • Lingkar lengan atas tengah. Ini adalah metode pengukuran yang cepat dan sederhana. Metode ini sering digunakan di rumah atau klinik. Namun, pengukuran ini biasanya digunakan untuk anak yang mengalami malnutrisi.

Baca juga: Mengenali Tanda Speech Delay pada Anak

Setelah mengetahui empat cara pengukuran tubuh, berikut cara-cara yang bisa ibu lakukan untuk memantau pertumbuhan anak:

1. Cara Mengukur Berat Badan Anak

Menimbang bayi dengan menimbang anak yang sudah lebih besar tentu berbeda caranya. Untuk bayi, mereka biasanya ditimbang saat berbaring di timbangan. Sedangkan untuk anak yang lebih besar biasanya ditimbang dengan cara berdiri. Pastikan timbang anak tanpa mengenakan sepatu atau popok yang sudah basah. Sebelum menimbang anak, selalu periksa apakah timbangannya nol. Timbangan harus dikalibrasi setiap minggu.

2. Cara Mengukur Tinggi dan Panjang Anak

Tinggi badan diukur saat anak berdiri tanpa alas kaki. Jaga kedua tumit di lantai dengan punggung anak menempel ke dinding. Anak harus meregangkan tubuh setinggi mungkin dengan tangan di samping sambil melihat lurus ke depan. Idealnya, pengukuran tinggi badan menggunakan alat pengukur khusus atau dengan pita atau penggaris yang menempel di dinding agar tidak mudah bergeser.

Untuk mengukur anak dibawah 2 tahun, ibu bisa mengukurnya saat anak berbaring. Saat mengukur bayi, pastikan bayi dibaringkan telentang dengan kaki terentang penuh. Satu orang memegang kepala bayi di papan atas sementara orang lain dengan lembut meregangkan kaki bayi, menjaga lutut tetap rata dan menekan tumit kaki bayi ke papan bawah. 

3. Cara Mengukur Lingkar Kepala Anak

Mungkin sulit untuk mengukur lingkar kepala anak secara akurat. Ibu bisa menggunakan pita pengukur dan catat dengan ketelitian 1 milimeter. Ukur lingkar terbesar kepala (lingkar oksipito-frontal) dengan pita pengukur melintang di dahi dan keliling ke belakang kepala (oksiput).

4. Cara Mengukur Lingkar Lengan Atas

Lingkar lengan diukur pada titik tengah antara ujung bahu dan ujung siku lengan kiri atas dengan pita pengukur biasa atau pita pengukur khusus. Biarkan lengan menggantung dan rileks di samping saat melakukan pengukuran ke 1 mm terdekat. Jangan menarik pita pengukur terlalu kencang.

Seberapa Sering Pertumbuhan Anak Harus Dipantau?

Berat badan harus diukur dan dicatat setiap bulan pada bayi baru lahir. Sedangkan untuk anak yang mencapai usia dua tahun, anak harus dipantau pertumbuhannya setiap 2 bulan. Setelah mencapai usia 5 tahun, pertumbuhan anak perlu dipantau setiap 6 bulan. Agar lebih praktis, sebaiknya periksakan anak secara rutin agar dapat diukur pada setiap kunjungan ke klinik, rumah sakit atau dokter umum.

Panjang atau tinggi badan harus diukur setiap 6 bulan sampai usia 5 tahun. Kemudian, lingkar kepala harus diukur secara rutin sejak bayi lahir, 14 minggu dan 12 bulan. Ada sedikit peningkatan pada lingkar kepala setelah 36 bulan. Lingkar kepala tidak diukur pada setiap kunjungan klinik kecuali ada alasan yang kuat. Sedangkan pada anak yang mengalami malnutrisi, lingkar lengan atas tengah harus diukur setiap 3 bulan sampai usia 5 tahun.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Tanda Tumbuh Kembang Anak yang Ideal

Bila ibu punya pertanyaan lain mengenai pertumbuhan Si Kecil, hubungi dokter anak lewat aplikasi Halodoc saja. Tidak perlu pergi ke rumah sakit, lewat Halodoc ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi:
Bettercare Learning Programs. Diakses pada 2020. Growth and development.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan