Orangtua Perlu Tahu Pengaruh Diabetes pada Pertumbuhan Anak

“Diabetes pada anak paling sering dialami adalah diabetes tipe 1. Selain bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, gula darah yang tidak terkendali juga bisa memengaruhi pertumbuhan anak. Penyakit kronis ini bisa memengaruhi pertumbuhan tulang dan mengakibatkan anak bertubuh pendek, menunda pubertas, dan memengaruhi perkembangan otak anak.”
Halodoc, Jakarta – Diabetes mellitus adalah kondisi medis kronis yang terjadi ketika tubuh tidak mampu mengubah makanan, terutama gula (karbohidrat), menjadi bahan bakar bagi tubuh. Hal itu menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi yang akhirnya bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
Diabetes bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Dari dua bentuk diabetes yang paling umum, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2, anak-anak paling sering didiagnosis dengan diabetes tipe 1. Bila kadar glukosa darah dikontrol dengan baik, anak dengan diabetes bisa bertumbuh dan berkembang secara normal. Namun, bila anak memiliki gula darah tinggi yang dibiarkan saja tidak terkendali, hal itu bisa menyebabkan dampak serius pada tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, jangan sepelekan diabetes pada anak. Penting bagi orangtua untuk menjaga kadar gula darah anak yang diabetes tetap normal agar penyakit tersebut tidak mengganggu tumbuh kembangnya.
Mengenal Diabetes pada Anak
Sampai saat ini, jenis diabetes yang umum pada anak-anak dan remaja adalah tipe 1, sehingga sering disebut juga dengan diabetes juvenile. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup. Insulin adalah hormon yang berperan untuk membantu glukosa atau gula masuk ke dalam sel untuk memberi tubuh energi. Tanpa insulin, gula bisa menumpuk di aliran darah.
Namun, sekarang, diabetes tipe 2 juga sudah mulai dialami oleh orang-orang yang lebih muda. Dulu, diabetes tipe 2 disebut sebagai diabetes orang dewasa, tetapi sekarang penyakit tersebut menjadi lebih umum pada anak-anak dan remaja. Hal itu karena semakin banyak anak yang mengalami obesitas.
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak bisa membuat atau menggunakan insulin dengan baik. Anak-anak berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 bila mereka mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, memiliki riwayat keluarga diabetes, atau tidak aktif bergerak.
Pengaruhnya pada Pertumbuhan Anak
Selain bisa merusak berbagai organ dalam tubuh, diabetes juga bisa memengaruhi pertumbuhan anak. Berikut ini beberapa dampak diabetes pada tumbuh kembang anak:
- Memiliki Tinggi Badan yang Lebih Pendek
Anak-anak dan remaja yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, bisa mengalami gangguan pertumbuhan. Salah satunya adalah pertumbuhan tinggi badan terhambat.
Selama masa kanak-kanak dan remaja, pertumbuhan longitudinal tulang merupakan salah satu perubahan yang paling signifikan dari komposisi tubuh. Tingkat pertumbuhan tulang yang dialami tiap anak berbeda-beda dan hal itu merupakan hasil dari mekanisme kompleks yang melibatkan banyak hormon pengatur. Pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh interaksi faktor genetik dan lingkungan.
Status gizi anak juga merupakan salah satu faktor yang berperan besar dalam memengaruhi interaksi tersebut. Namun, beberapa faktor lain, terutama penyakit kronis, juga bisa memengaruhi proses kompleks ini. Faktanya, penyakit kronis bisa secara langsung atau tidak langsung bisa memengaruhi pertumbuhan dan tinggi akhir anak selama masa kanak-kanak dan remaja. Beberapa bukti dengan jelas menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja dengan diabetes tipe 1 sering mengalami gangguan pertumbuhan.
Diabetes bisa memperlambat pertumbuhan dan mengakibatkan anak berakhir dengan tinggi badan yang lebih pendek, daripada anak-anak pada umumnya.
- Pubertas Tertunda
Diabetes juga bisa menyebabkan anak terlambat mengalami pubertas. Hal itu bisa terjadi bila kondisi diabetesnya tidak terkendali dan Si Kecil tidak mendapatkan cukup insulin. Pada anak laki-laki, diabetes mungkin bisa menyebabkan ia tidak mengalami pertumbuhan atau kenaikan berat badan secepat anak lain seusia mereka. Sementara pada anak perempuan, diabetes bisa menyebabkan mereka mengalami menstruasi pertama yang lebih lambat dan siklus menstruasi mungkin tidak teratur.
- Mengganggu Perkembangan Otak
Menurut penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Diabetes Association, anak-anak dengan diabetes tipe 1 dan kontrol glikemik yang buruk mengalami pertumbuhan yang lebih lambat di area otak yang terkait dengan defisit kognitif ringan, dibandingkan dengan anak-anak tanpa diabetes. Meskipun sekarang ini teknologi yang ada dan insulin yang lebih baru bisa membantu pengidap diabetes untuk mengontrol glikemiknya dengan lebih baik, tetapi bukti yang berkembang menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 1 berisiko mengalami disfungsi kognitif.
Tips Membantu Anak Mengelola Diabetes
Meskipun diabetes tidak bisa disembuhkan, tetapi anak-anak dengan penyakit ini masih bisa mengalami tumbuh kembang yang normal dan menjalani kehidupan yang normal bila kadar gula darah mereka tetap terkendali. Jadi, penting bagi orangtua untuk membantu anak yang mengidap diabetes untuk mengelola kondisinya tersebut.
Cara mengelola diabetes meliputi pemantauan gula darah, pengobatan seperti terapi insulin yang bisa diberikan melalui suntikan beberapa kali sehari atau melalui pompa insulin, dan menjaga pola makan yang sehat. Selain pola makan sehat, berolahraga setidaknya 30 menit sehari juga bisa membantu anak-anak mengelola diabetes.
Itulah pengaruh diabetes terhadap pertumbuhan anak yang perlu diketahui orangtua. Bila anak mengalami gejala kesehatan tertentu akibat gula darah tidak terkendali, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Ibu bisa membawa anak berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga untuk membantu ibu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.
