Paracetamol Vs Ibuprofen: Apa Bedanya?
Ibuprofen memiliki efek antiinflamasi, sementara parasetamol tidak.

Daftar Isi:
- Apa Itu Parasetamol dan Ibuprofen?
- Persamaan Parasetamol dan Ibuprofen
- Perbedaan Parasetamol dan Ibuprofen
- Dosis dan Cara Penggunaan
- Efek Samping dan Kontraindikasi
- Kapan Harus ke Dokter?
- Rekomendasi Halodoc
Parasetamol dan ibuprofen adalah dua jenis obat yang umum digunakan untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
Meskipun keduanya memiliki fungsi yang serupa, terdapat perbedaan penting dalam mekanisme kerja, penggunaan, dan efek sampingnya.
Memahami perbedaan ini dapat membantu dalam memilih obat yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu.
Apa Itu Parasetamol dan Ibuprofen?
Parasetamol juga dikenal sebagai acetaminophen adalah analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin di otak, yang berperan dalam menyebabkan nyeri dan demam.
- Ibuprofen
Ibuprofen termasuk dalam kelas obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX), yang terlibat dalam produksi prostaglandin di seluruh tubuh.
Dengan menghambat produksi prostaglandin, ibuprofen dapat mengurangi nyeri, demam, dan peradangan.
Persamaan Parasetamol dan Ibuprofen
Parasetamol dan ibuprofen memiliki beberapa persamaan, di antaranya:
- Meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri haid.
- Menurunkan demam.
- Tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, sirup, dan suppositoria.
- Dapat dibeli bebas di apotek.
Perbedaan Parasetamol dan Ibuprofen
Berikut adalah perbedaan utama antara parasetamol dan ibuprofen:
- Mekanisme kerja: Parasetamol bekerja terutama di otak, sedangkan ibuprofen bekerja di seluruh tubuh.
- Efek antiinflamasi: Ibuprofen memiliki efek antiinflamasi, sementara parasetamol tidak.
- Penggunaan: Ibuprofen sering digunakan untuk kondisi yang melibatkan peradangan, seperti arthritis dan cedera olahraga.
- Efek samping: Ibuprofen dapat menyebabkan masalah pencernaan dan meningkatkan risiko masalah kardiovaskular pada beberapa orang, sedangkan parasetamol lebih berisiko menyebabkan kerusakan hati jika digunakan dalam dosis tinggi.
Dosis dan Cara Penggunaan
Dosis parasetamol dan ibuprofen bervariasi tergantung pada usia, berat badan, dan kondisi medis individu.
Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan obat atau anjuran dokter.
- Parasetamol
Dosis umum untuk dewasa adalah 500-1000 mg setiap 4-6 jam, tidak melebihi 4000 mg dalam 24 jam. Pada anak-anak, dosisnya dihitung berdasarkan berat badan.
- Ibuprofen
Dosis umum untuk dewasa adalah 200-400 mg setiap 4-6 jam, tidak melebihi 1200 mg dalam 24 jam. Pada anak-anak, dosisnya juga dihitung berdasarkan berat badan.
Kamu sedang mencari obat penurun demam? Simak selengkapnya, ini Pilihan Obat Penurun Demam yang Ampuh untuk Orang Dewasa.
Efek Samping dan Kontraindikasi
Seperti semua obat, parasetamol dan ibuprofen dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum meliputi:
- Parasetamol
Mual, sakit perut, dan kerusakan hati (pada dosis tinggi).
- Ibuprofen
Sakit perut, mulas, mual, muntah, diare, konstipasi, dan peningkatan risiko masalah kardiovaskular pada beberapa orang.
Ibuprofen sebaiknya dihindari oleh orang dengan riwayat tukak lambung, penyakit ginjal, atau alergi terhadap OAINS. Sementara itu, obat parasetamol harus digunakan dengan hati-hati oleh orang dengan penyakit hati.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami efek samping yang serius setelah mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen, seperti:
- Reaksi alergi (ruam, gatal-gatal, kesulitan bernapas).
- Nyeri dada.
- BAB berdarah atau berwarna hitam.
- Muntah darah.
- Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki.
Jika nyeri atau demam tidak membaik setelah beberapa hari penggunaan obat, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc bisa membantu memberikan rekomendasi obat yang tepat, sesuai dengan kondisi tubuhmu. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Ibu sedang cari obat demam untuk anak? Yuk, cari tahu rekomendasinya pada artikel berikut ini: 7 Rekomendasi Obat Penurun Panas Anak.
Kesimpulan
Parasetamol dan ibuprofen adalah obat yang efektif untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam. Pilihan antara keduanya tergantung pada kondisi medis individu dan potensi efek samping.
Jika membutuhkan saran medis lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc. Dapatkan informasi yang akurat dan terpercaya untuk membantu memilih pengobatan yang tepat.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


