Pemeriksaan TORCH sebelum Hamil, Ini yang Perlu Ibu Perhatikan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Mei 2023

“Pemeriksaan TORCH penting untuk dilakukan sebelum hamil untuk mendeteksi sekelompok infeksi yang bisa berbahaya bagi janin. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti risiko, prosedur, dan hasil pemeriksaannya.”

Pemeriksaan TORCH sebelum Hamil, Ini yang Perlu Ibu PerhatikanPemeriksaan TORCH sebelum Hamil, Ini yang Perlu Ibu Perhatikan

Halodoc, Jakarta – Bagi ibu yang sedang berencana untuk hamil, memeriksakan kesehatan sangat penting agar penyakit bisa terdeteksi dan mendapat penanganan sedini mungkin, sehingga tidak membahayakan janin di kemudian hari. Nah, salah satu pemeriksaan yang perlu ibu lakukan sebelum hamil adalah pemeriksaan TORCH.

Ini adalah prosedur untuk membantu mendiagnosis beberapa infeksi yang bisa membahayakan bayi selama kehamilan. TORCH sendiri merupakan singkatan dari lima infeksi, yaitu Toksoplasmosis, Other (infeksi lain termasuk sifilis), Rubella, Cytomegalovirus (CMV), Herpes simplex virus (HSV). Yuk, simak apa saja yang perlu ibu perhatikan saat melakukan tes tersebut melalui ulasan berikut!

Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Pemeriksaan Torch

TORCH adalah sekelompok infeksi bawaan yang bisa menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, saat melahirkan, atau setelah melahirkan. Infeksi ini bisa menyebabkan keguguran, lahir mati, atau intrauterine growth restriction (kondisi yang menyebabkan pertumbuhan janin terhambat). Itulah mengapa penting bagi ibu untuk menjalani pemeriksaan TORCH untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat. 

Berikut yang perlu ibu perhatikan tentang pemeriksaan ini sebelum hamil:

1. Penyakit yang bisa terdeteksi

Ada lima jenis infeksi yang bisa terdeteksi oleh pemeriksaan TORCH, yaitu:

  • Toxoplasmosis. Penyakit ini muncul ketika parasit bernama T. gondii masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Parasit tersebut bisa kamu temukan di kotoran kucing, dan juga daging yang tidak dimasak sampai matang, dan telur mentah. Janin yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun baik di dalam rahim atau selama tahun pertama setelah lahir. Gejala biasanya akan muncul belakangan, yang bisa berupa kejang, tuli, kehilangan penglihatan, dan keterbelakangan mental.
  • Other. Kategori ini terdiri dari beberapa penyakit menular seperti gondongan, campak, HIV, Epstein-Barr, dan cacar air.
  • Rubella. Nama lain dari penyakit ini adalah campak Jerman, yang merupakan infeksi virus yang ditandai oleh ruam dan memiliki efek samping ringan pada anak-anak. Namun, janin yang terinfeksi rentan mengalami cacat lahir yang serius seperti keterlambatan perkembangan, cacat jantung, dan masalah penglihatan.
  • Cytomegalovirus. Ini adalah virus yang masih satu keluarga dengan herpes. Infeksi ini tidak menyebabkan gejala yang berarti pada orang dewasa. Namun, pada janin yang sedang berkembang, CMV bisa menyebabkan cacat intelektual, gangguan pendengaran, dan epilepsi bila terinfeksi.
  • Herpes simpleks. Virus ini bisa menyerang bayi saat dalam kandungan atau saat melahirkan. Bayi yang terkena menunjukkan gangguan serius seperti kejang, masalah pernapasan, dan kerusakan otak dengan gejala yang menonjol selama minggu kedua kehidupan bayi.

Nah, beberapa infeksi di atas bisa menimbulkan gejala. Simak Ini Gejala Torch yang Wajib Bumil Ketahui.

2. Risiko pemeriksaan TORCH

Pemeriksaan TORCH merupakan tes darah sederhana yang berisiko rendah. Hal ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan ringan, seperti kemerahan, memar, atau nyeri di sekitar area yang disuntik. Pada kasus yang jarang terjadi, luka suntikkan bisa mengalami infeksi.

3. Persiapan dan prosedurnya

Tidak ada persiapan khusus yang perlu ibu lakukan untuk menjalani pemeriksaan ini. Namun, beritahu dokter bila ibu yakin sudah pernah terinfeksi salah satu virus yang tercakup dalam pemeriksaan TORCH.

Ibu juga perlu menyebutkan obat resep atau bebas yang sedang ibu konsumsi. Dokter mungkin akan memberitahu ibu untuk berhenti minum obat tertentu atau menghindari makan dan minum sebelum pemeriksaan.

Pemeriksaannya sendiri melibatkan pengambilan sampel darah kecil. Darah biasanya diambil dari vena yang ada di lengan. Petugas kesehatan akan membersihkan area tersebut dan menusukkan jarum untuk mengambil darah.

Ibu mungkin akan merasakan sensasi menyengat. Darah kemudian akan petugas kumpulkan dalam tabung untuk kemudian menjalani pemeriksaan. Petugas kesehatan akan menempelkan kapas kecil di atas area suntikan setelah selesai.

4. Arti hasil pemeriksaan TORCH

Hasil pemeriksaan TORCH menunjukkan apakah ibu saat ini terinfeksi atau pernah terinfeksi oleh salah satu virus di masa lalu. Hasil positif untuk antibodi IgG atau IgM berarti ibu membawa infeksi, baru saja terinfeksi, atau sudah melakukan vaksinasi sebelumnya.

Agar bisa memahami hasilnya lebih jelas, bicarakanlah pada dokter. Bila ibu terinfeksi, dokter spesialis kandungan bisa membuat rencana perawatan yang lebih komprehensif agar kehamilan tidak terpengaruh. Sedangkan hasil negatif menunjukkan bahwa tidak ada antibodi dan tidak ada infeksi.

Itulah penjelasan mengenai pemeriksaan TORCH. Bila ibu ingin bertanya lebih lanjut seputar pemeriksaan ini atau hal lain mengenai kehamilan, gunakan saja aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Accu Health Diagnostics. Diakses pada 2023. Top Things to Know About Torch Screen Test for Pregnant Women.
Healthline. Diakses pada 2023. TORCH Screen.
Osmosis. Diakses pada 2023. TORCH Infection.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan