Pencegahan Hernia Scrotalis yang Dapat Dilakukan
“Hernia scrotalis bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan berserat. Makanan ini bisa menjaga berat badan ideal dan mencegah sembelit yang dapat memicu tekanan di tubuh bagian bawah.”
Halodoc, Jakarta – Hernia scrotalis terjadi ketika usus atau lemak di bagian perut menonjol melalui dinding perut bagian bawah ke daerah skrotum. Akibatnya, skrotum membesar dan muncul benjolan atau pembengkakan di selangkangan. Kondisi ini semakin terasa ketika pengidapnya batuk, membungkuk, atau mengangkat beban berat.
Seiring bertambahnya usia, otot perut menjadi lemah. Kondisi tersebut terjadi secara alamiah sehingga tak dapat dicegah. Meski begitu, menjaga berat badan ideal dan berhenti merokok bisa menurunkan risiko hernia scrotalis.
Cara Mencegah Hernia Scrotalis
Untuk menjaga berat badan tetap ideal, kamu perlu mengonsumsi makanan tinggi serat dan membatasi makanan berlemak. Selain itu, menghindari angkat berat termasuk langkah pencegahan kondisi ini.
Saat mengangkat beban, jongkok terlebih dahulu dan gunakan kaki untuk menahan. Pastikan tinggi beban tidak melebihi garis mata. Yang terbaik, jangan ragu untuk meminta bantuan jika kesulitan.
Tips lainnya adalah mencegah sembelit supaya kamu tidak mengejan terlalu keras ketika buang air besar. Pasalnya, proses mengejan bisa memperburuk hernia maupun memicunya kambuh.
Berbagai Faktor Penyebab Hernia Scrotalis
Selain usia, ada sederet faktor lain yang bisa menyebabkan hernia scrotalis:
1. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan bisa menambah tekanan di bagian perut. Tekanan ini lambat laun bisa berkembang menjadi hernia.
2. Batuk kronis
Tekanan terus menerus akibat batuk kronis bisa menyebabkan hernia. Itu sebabnya, hentikan merokok atau gaya hidup lain yang bisa menyebabkan batuk kronis.
3. Profesi tertentu
Pekerja yang diharuskan berdiri dalam jangka waktu lama atau mengangkat beban lebih rentan mengalami kondisi ini.
4. Bayi prematur
Normalnya, kanalis inguinalis bayi menutup sesaat sebelum atau setelah lahir. Kanalis inguinalis merupakan saluran berbentuk tabung yang merupakan tempat turunnya testis ke dalam skrotum.
Dalam beberapa kasus, kanal tidak sepenuhnya menutup. Biasanya, kondisi ini rentan dialami bayi yang lahir prematur.
5. Riwayat hernia sebelumnya dan riwayat keluarga
Seseorang yang punya riwayat hernia sebelumnya berisiko mengalaminya kembali. Kondisi genetik atau keturunan juga bisa menempatkan seseorang mengalami hernia scrotalis. Seseorang yang orangtuanya pernah mengidap kondisi ini lebih berisiko ketimbang orang lain.
6. Mengidap fibrosis kistik (cystic fibrosis)
Pengidap fibrosis kistik umumnya mengalami batuk berkepanjangan. Nah, batuk yang terjadi terus menerus bisa memicu tekanan pada perut sehingga menyebabkan hernia scrotalis.
Kenali Tanda dan Gejalanya
Tanda dan gejala hernia scrotalis yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Timbul tonjolan pada selangkangan.
- Tonjolan akan membesar ketika sedang batuk atau berdiri.
- Tonjolan bisa terasa nyeri ketika disentuh.
- Nyeri ketika batuk, berolahraga, atau membungkuk.
- Area selangkangan terasa lemah atau tertekan.
- Bagian selangkangan terasa berat atau seperti ada yang tertarik.
- Timbul rasa nyeri dan pembengkakan pada area sekitar testis, karena sebagian usus masuk ke dalam kantong skrotum.
- Nyeri, mual, dan muntah jika bagian usus yang keluar terjepit pada celah hernia dan tidak dapat dikembalikan.
Punya keluhan kesehatan? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Inguinal Hernia
Healthline. Diakses pada 2022. Inguinal Hernia Overview
Medical News Today. Diakses pada 2022. What is an inguinal hernia?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan