Pengidap Diabetes dengan Gula Darah Normal Boleh Berhenti Minum Obat?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 April 2021
Pengidap Diabetes dengan Gula Darah Normal Boleh Berhenti Minum Obat?Pengidap Diabetes dengan Gula Darah Normal Boleh Berhenti Minum Obat?

Halodoc, Jakarta - Diabetes boleh dibilang sebagai penyakit “sejuta umat”. menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 422 juta masyarakat global mengidap diabetes. Hal yang bikin khawatir, sebanyak 1,6 juta orang meninggal akibat diabetes setiap tahunnya. 

Hidup dengan penyakit diabetes memang tak mudah. Pengidapnya diharuskan konsisten menerapkan pola hidup sehat, dan mengonsumsi obat-obatan secara rutin. 

Namun, bagaimana bila kadar gula darahnya normal? Apakah pengidap diabetes boleh berhenti berobat atau mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter? 

Baca juga: Diabetes Tipe 1 dan 2, Lebih Bahaya Mana?

Hanya Remisi, Bukan Sembuh

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, sudah tahu kan ukuran gula darah normal dalam tubuh? Kadar gula darah normal sebelum makan berkisar 70-130 mg/dL, dan dua jam setelah makan kurang dari 140 mg/dL. Sementara itu, kadar gula darah normal menjelang tidur sekitar 100-140 mg/dL. 

Nah, kembali ke pertanyaan di atas bolehkan pengidap diabetes berhenti mengonsumsi obat bila kadar gula darahnya normal? 

Tak sedikit pengidap diabetes yang bertanya-tanya, apakah mereka bisa berhenti mengonsumsi obat-obatan diabetes? Beberapa ahli mengatakan bahwa pengidap diabetes harus mengonsumsi obat diabetes secara rutin seumur hidupnya. Meski kadar gula darahnya normal atau mencapai target, bukan berarti mereka sembuh dan dapat lepas dari obat-obatan.

Bahkan jika seseorang dapat mempertahankan kadar gula darah normal selama 20 tahun, dokter akan tetap menganggap diabetes mereka dalam remisi daripada sembuh.

Pasalnya, progresivitas dari komplikasi diabetes ini setiap hari selalu berjalan. Namun, dengan pengobatan dan pola hidup yang sehat, komplikasi diabetes tersebut dapat dicegah dan dihambat. Pengidap diabetes juga perlu melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter. Tujuannya, untuk mengevaluasi kadar gula darah setiap bulannya. 

Baca juga: Waspadai 9 Gejala Diabetes yang Menyerang Tubuh

Berhenti Mengonsumsi Obat?

Namun, bagaimana bila pengidap diabetes benar-benar ingin berhenti mengonsumsi obat diabetes? Langkah pertama, yaitu memberitahukan keputusan tersebut pada dokter. Ada beberapa ahli yang beranggapan kalau konsumsi obat-obatan diabetes mungkin bisa saja diberhentikan, tapi dengan beberapa catatan. 

Mereka yang ingin berhenti mengonsumsi obat-obatan diabetes wajib mendapatkan gula darah normal (sesuai target) dan berkomitmen mengadopsi gaya hidup sehat.

Tak cuma itu saja, dokter akan memberikan beragam pertanyaan, mengenai alasan pengidap diabetes ingin menghentikan pengobatannya. Beberapa pertanyaannya antara lain:

  • Apakah terlalu sulit bagi kamu untuk terus minum obat?
  • Apakah efek sampingnya menurunkan kualitas hidup?
  • Apakah obatnya terlalu mahal?

Setelah itu, kamu dan dokter harus sepakat tentang apa saja yang harus dilakukan untuk mengendalikan gula darah. 

“Menghentikan pengobatan (diabetes) membutuhkan diskusi mendalam. Anda harus berkomitmen untuk mengendalikan diabetes Anda." ujar Gregg Faiman, ahli endokrinologi dari University Hospitals Case Medical Center in Cleveland, AS. 

Baca juga: 12 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus

Harus Diiringi Pola Hidup Sehat

Untuk mengendalikan gula darah atau mencapai gula darah normal pada pengidap diabetes, mengonsumsi obat-obatan harus dibarengi dengan pola hidup sehat. Lalu, bagaimana dengan mereka yang ingin berhenti mengonsumsi obat-obatan? Dengan kata lain, mereka harus lebih disiplin untuk menerapkan pola hidup sehat, agar gula darah tak kembali meroket. 

Pola hidup sehat untuk pengidap diabetes berkaitan dengan tiga hal, yaitu asupan gizi seimbang, aktivitas fisik, dan durasi tidur yang cukup. Ketiganya sangat membantu pengidap diabetes untuk mengelola kadar gula darah. 

Pengidap diabetes tak boleh asal-asalan dalam memilih makanan. Konsumsilah makanan bergizi seimbang yang karbohidrat baik dengan indeks glikemik rendah, tinggi serat, vitamin, dan mineral. Hindari makanan makanan tinggi kalori, garam, gula, dan lemak jenuh. 

Jangan pula lupa untuk rutin beraktivitas fisik. Olahraga dapat menurunkan kadar glukosa darah, melawan resistensi insulin, dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Rutinlah berolahraga setidaknya selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu.

Selain itu, dapatkanlah istirahat yang cukup setiap harinya. Pasalnya, kekurangan tidur bisa memengaruhi kadar gula darah. Sedangkan tidur yang cukup, justru dapat meningkatkan sensitivitas insulin, dan membantu tubuh untuk mengendalikan kadar gula darah. 

Nah, singkat cerita, bagi kamu yang ingin berhenti mengonsumsi obat-obatan diabetes, harus memberitahukan dokter terlebih dahulu. Kamu juga bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. A review of therapies and lifestyle changes for diabetes
Web MD. Diakses pada 2021. Can You Stop Diabetes Meds?
WHO. Diakses pada 2021. Diabetes
American Diabetes Association - Diabetes Forecast. Diakses pada 2021. Can I Stop My Diabetes Medications?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan