Pengidap Hipertensi Butuh Olahraga Aman Ini
Halodoc, Jakarta – Berolahraga adalah hal yang baik dan harus dilakukan oleh setiap orang. Termasuk bagi penngidap hipertensi atau penyakit lainnya. Memiliki sakit bukan berarti menghambat kesempatan seseorang untuk berolahraga. Malahan olahraga jadi satu kegiatan yang direkomendasikan untuk menjaga tubuh tetap baik meski memiliki riwayat sakit.
Namun tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengidap hipertensi saat akan berolahraga. Alih-alih memberi manfaat, salah langkah malah bisa menyebabkan olahraga berdampak buruk bagi keseahatan. Biar kesehatan terjaga, cek beberapa jenis olahraga yang aman dan baik untuk dilakukan oleh orang hipertensi.
Para pengidap hipertensi lebih dianjurkan untuk melakukan olahraga kardoivaskular dengan intensitas sedang. Seperti olahraga bersepeda, berenang, jogging dan berjalan kaki. Pasalnya jenis olahraga ini cenderung lebih aman dan dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi.
Olahraga jenis kardio nyatanya baik untuk melatih kemampuan jantung, paru-paru dan pembuluh darah agar dapat berfungsi optimal. Salah satu yang terbaik dari olahraga kardio adalah aerobik. Rutin melakukan aerobik disebut dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi bahkan pada satu minggu awal setelah berolahraga.
Latihan kardio dapat meningkatkan daya serap tubuh terhadap oksigen. Hal ini baik untuk menjaga kesehatan paru-paru sehingga menghindari penyakit dan gangguan lainnya. Selain itu, kardio juga dapat membantu mengontrol kolesterol dalam darah.
Tak hanya jenis olahraga, waktu dan intensitas olahraga pada pengidap hipertensi pun tidak boleh sembarangan. Sejumlah ahli menyebut bahwa olahraga terbaik adalah yang tidak berlebihan alias dilakukan dengan intensitas sedang.
Orang dengan hipertensi dianjurkan untuk berolahraga tidak lebih dari 150 menit dalam satu pekan. Sebaiknya, olahraga yang dilakukan pun dibagi ke dalam tiga sesi, sehingga tidak membuat tubuh terlalu lelah. Kamu bisa menerapkan pola 50 menit setiap sesi olahraga. Bagilah ke dalam sepuluh menit pemanasan, 25 menit olahraga dan sisa waktunya digunakan untuk pendinginan.
Jika kamu menerapkan pola ini, artinya olahraga harus dilakukan sebanyak tiga hari dalam satu minggu. Namun jika dirasa terlalu berat, kamu bisa mencoba mengatur ulang jadwal, misalnya empat hari dalam satu minggu.
Tips Olahraga bagi Pengidap Hipertensi
Meskipun memiliki kondisi yang berbeda, namun efek dari berolahraga pada pengidap hipertensi tak berbeda jauh dengan orang biasa. Yaitu rasa lelah dan keluarnya keringat. Hal ini normal saja terjadi selama kamu berolahraga.
Namun pada orang dengan hipertensi biasanya akan ada efek lain seperti sulit bernapas dan dunyut jantung yang terasa lebih cepat. Hal itu pun sebenarnya masih cukup normal, namun kamu harus lebih waspada apabila gejala-gejala tersebut terasa semakin mengganggu dan tak kunjung hilang bahkan setelah berhenti berolahraga.
Jika hal ini terjadi, segeralah beristirahat dan tenangkan tubuh. Hentikan olahraga jika gejala ini disertai dengan munculnya nyeri pada dada, lemah, lemas, pusing dan berkunang-kunang. Gejala lain seperti tekanan atau nyeri pada leher, lengan, rahang, atau bahu juga harus diwaspadai.
Intinya, kamu harus mengetahui batas kekuatan tubuh dalam berolahraga. Selama tidak melewati batas, olahraga kardio yang dijalani seharusnya tidak akan membahayakan tubuh. Selain itu, untuk menjaga kebugaran, cek tekanan darah secara teratur. Saat menemukan masalah seputar kesehatan dan butuh saran dokter, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play. Kamu bisa bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, membeli obat serta merencanakan pemeriksaan laboratorium lewat Halodoc.