Penyebab Anak-Anak Rentan Mengalami Giardiasis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Agustus 2020
Penyebab Anak-Anak Rentan Mengalami Giardiasis Penyebab Anak-Anak Rentan Mengalami Giardiasis

Halodoc, Jakarta – Giardiasis mungkin masih asing ditelinga kamu. Ini merupakan penyakit yang memengaruhi saluran pencernaan, lebih tepatnya lambung dan usus. Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang sangat kecil, Giardia lamblia. Ketika masuk ke dalam tubuh, parasit ini menempel pada lapisan usus kecil yang kemudian mengganggu penyerapan lemak dan karbohidrat yang diperoleh dari makanan.

Parasit penyebab giardiasis umumnya menyebar melalui air yang terkontaminasi. Parasit ini bahkan dapat bertahan hidup dalam air yang mengandung klorin, bahan kimia yang sering digunakan untuk memurnikan air. Selain itu, giardia lamblia juga mampu bertahan hidup lebih dari 2 bulan dalam air dingin. Dibandingkan orang dewasa, anak-anak ternyata lebih rentan terserang giardiasis. Ini penjelasannya. 

Baca juga: Ketahui Dampak Parasit Protozoa Bagi Tubuh

Alasan Anak-Anak Lebih Rentan Mengalami Giardiasis

Dikutip dari laman Kids Health, giardiasis banyak menyerang anak-anak, bahkan hingga menjadi epidemi di negara-negara berkembang. Meski begitu, orang-orang yang tinggal di negara maju juga bisa terinfeksi parasit ini, terutama anak-anak di bawah 5 tahun. Anak-anak kecil lebih rentan mengalami giardiasis daripada orang dewasa. 

Tubuh manusia secara bertahap mengembangkan beberapa bentuk kekebalan terhadap parasit seiring bertambahnya usia. Itu mengapa penyakit giardiasis lebih rentan menyerang anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum berkembang sempurna. 

Tanda dan Gejala Giardiasis pada Anak-Anak

Tidak semua pengidap giardiasis mengalami tanda-tanda atau gejala penyakit, meskipun parasit tersebut telah hidup di usus. Ketika parasit menyebabkan gejala, penyakit biasanya dimulai dengan diare berair yang parah. Selain itu, giardiasis memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap lemak dari makanan, sehingga diare mengandung lemak yang tidak diserap. Itu artinya diare mungkin sangat encer dan baunya sangat busuk. Gejala lainnya termasuk:

  • Kram perut.
  • Kurang energi (malaise).
  • Usus bergas.
  • Perut membesar akibat gas.
  • Kehilangan selera makan.
  • Mual dan muntah.
  • Demam ringan.

Baca juga: 6 Fakta Penting Diare pada Anak yang Mesti Ibu Tahu

Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama 5-7 hari atau bahkan lebih lama. Jika gejala bertahan lebih lama, berat badan anak mungkin akan menurun atau menunjukkan tanda-tanda gizi buruk lainnya. Kadang-kadang, setelah gejala giardiasis akut berlalu, penyakit ini akan memulai fase kronis. Gejala giardiasis kronis meliputi:

  • Usus bergas.
  • Sakit perut di daerah atas pusar.
  • Buang air besar dengan tinja yang sangat lembek.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelelahan ekstrem.

Apabila ibu melihat tanda-tanda di atas pada Si Kecil, segera hubungi dokter di Halodoc untuk dipastikan lebih lanjut. Lewat aplikasi Halodoc, ibu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Giardiasis biasanya dirawat dengan obat-obatan untuk membunuh parasit yang diresepkan oleh dokter. Perawatan bisa memakan waktu sekitar 5 hingga 7 hari dan obat yang diberikan umumnya berbentuk cairan. Beberapa obat-obatan ini mungkin memiliki efek samping, jadi dokter biasanya akan memberi tahu apa yang harus diperhatikan.

Baca juga: Diare Anak Enggak Kunjung Sembuh, Waspada Rotavirus

Jika Si Kecil mengidap giardiasis, pastikan untuk memberikan semua dosis sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter. Ini akan membantu anak pulih lebih cepat dan membunuh parasit yang dapat menginfeksi orang lain di rumah. Dorong semua anggota keluarga untuk mencuci tangan dengan baik dan sesering mungkin, terutama setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Giardiasis.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Giardiasis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan