Penyebab Depresi Anak Perempuan yang Harus Dipahami Orangtua

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Oktober 2020
Penyebab Depresi Anak Perempuan yang Harus Dipahami OrangtuaPenyebab Depresi Anak Perempuan yang Harus Dipahami Orangtua

Halodoc, Jakarta – Depresi dapat dialami oleh siapa saja. Tidak hanya orang dewasa, kondisi ini juga rentan dialami oleh anak-anak. Depresi pada anak yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan gangguan pada proses tumbuh kembang anak secara optimal. Depresi sendiri merupakan kondisi gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan suasana hati. Pengidap depresi dapat mengalami sedih yang sangat mendalam sehingga menyebabkan rasa tidak peduli terhadap lingkungan di sekitarnya.

Baca juga: Tips Mengatasi Depresi pada Anak

Umumnya, depresi lebih sering dialami oleh perempuan. Hal ini disebabkan adanya perubahan hormonal yang dapat tingkatkan risiko depresi. Begitu juga pada anak-anak, selain perubahan hormonal, berbagai pemicu lain dapat tingkatkan risiko gangguan kesehatan mental ini. Untuk itu, tidak ada salahnya para orangtua mengetahui lebih banyak faktor pemicu depresi pada anak perempuan. Hal ini dilakukan agar orangtua dapat memberikan dukungan secara optimal dan membantu anak untuk mengatasi masalah mental yang dihadapinya.

Kenali Penyebab Depresi pada Anak Perempuan

Ada berbagai pemicu mengapa anak perempuan lebih rentan mengalami depresi dibandingkan anak laki-laki. Anak perempuan yang telah memasuki masa pubertas, akan mengalami perubahan hormon estrogen dan progesteron. Kondisi ini dapat memengaruhi sistem saraf yang dapat berperan pada suasana hati. Hal ini juga sangat rentan menyebabkan gangguan kesehatan mental, seperti stres dan depresi.

Tidak hanya perubahan hormonal, melansir Mayo Clinic, ada banyak faktor yang dapat memicu anak perempuan alami depresi, seperti adanya kejadian yang menyebabkan trauma, suasana negatif dari keluarga maupun lingkungan terdekat, memiliki masalah yang memengaruhi rasa percaya diri, memiliki gangguan kesehatan mental lain, penyalahgunaan narkoba atau alkohol, hingga adanya riwayat keluarga dengan kondisi yang serupa.

Tidak ada salahnya orangtua mengenali beberapa gejala yang dialami oleh anak dengan kondisi depresi sehingga kondisi ini dapat diatasi dengan tepat.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui tentang Depresi pada Remaja Perempuan

Inilah Gejala Depresi pada Anak

Sangat normal saat anak merasakan kesedihan akibat kehilangan sesuatu atau keinginannya belum dapat terwujud. Namun, perhatikan kondisi anak ketika mengalami kesedihan yang tidak hilang selama beberapa minggu sehingga menyebabkan gangguan aktivitas hingga gangguan fisik, seperti penurunan berat badan. 

Melansir Anxiety and Depression Association of America, selain penurunan berat badan, anak dengan kondisi depresi dapat mengalami nyeri otot dan sendi yang disertai kelelahan terus-menerus. Anak juga akan lebih sulit berpisah dari kedua orangtuanya dan bertemu dengan orang yang baru.

Selain itu, dapat menyebabkan gejala lain, seperti:

  1. Hilangnya minat pada beberapa aktivitas yang biasanya dijalani.
  2. Menarik diri dari hubungan sosial atau kegiatan yang biasanya dijalankan.
  3. Kesulitan untuk fokus dan juga berkonsentrasi sehingga dapat mengganggu hasil akademik di sekolah.
  4. Anak dengan kondisi stres juga dapat mengalami gangguan tidur. Melansir The National Sleep Foundation, kondisi insomnia nyatanya sangat rentan dialami oleh seseorang yang mengidap kondisi depresi.
  5. Kondisi depresi dapat memengaruhi perubahan suasana hati anak. Anak dengan kondisi depresi akan terlihat lebih mudah marah, tersinggung, dan memiliki perilaku yang kurang baik.
  6. Lebih sering menangis dan berteriak.
  7. Selalu merasa tidak berguna dan tidak memiliki harapan.
  8. Sering menyakiti dirinya sendiri dengan terlihat banyak luka pada tubuh.

Itulah beberapa tanda yang perlu ibu waspadai terkait dengan kondisi depresi pada anak. Jangan ragu untuk bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika anak menunjukkan beberapa gejala awal dari kondisi depresi. Dengan begitu, ibu dapat mengatasi kondisi kesehatan mental anak dengan lebih cepat dan tepat.

Baca juga: Nilai Menurun di Sekolah, Hati-Hati Anak Bisa Depresi

Lebih memahami penyebab anak mengalami kondisi ini tentunya membuat ibu lebih mudah untuk membantu anak mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Untuk mendukung pemulihan anak, berikan dukungan dengan mendengarkan keluh kesah yang dirasakan anak serta memberikan perhatian dan kasih sayang pada anak.

Referensi:
The National Sleep Foundation. Diakses pada 2020. Depression and Sleep.
Anxiety and Depression Association of America. Diakses pada 2020. Childhood Depression.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Teen Depression.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan