Advertisement

Penyebab Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   11 November 2025

Gangguan sistem pencernaan bisa dicegah dan diobati dengan pola makan sehat, manajemen stres, dan gaya hidup seimbang.

Penyebab Gangguan Sistem Pencernaan pada ManusiaPenyebab Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia

DAFTAR ISI


Sistem pencernaan adalah salah satu sistem yang paling penting dalam tubuh. Ia bekerja membantu mencerna makanan, memecah nutrisi, dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh agar kamu bisa tetap hidup. 

Sistem pencernaan juga berfungsi untuk mengumpulkan dan menghilangkan limbah secara efisien. Dengan begini, sistem pencernaan pun menjaga keseimbangan alami dari semua fungsi lain dari tubuh. Nah, ketidakseimbangan pada proses kerjanya dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. 

Pemicu Gangguan Sistem Pencernaan

Kamu harus memahami bagaimana sistem pencernaan bekerja dan berbagai jenis masalah yang mungkin terjadi. Dengan begini, kamu bisa menyeimbangkan kembali sistem pencernaan.

Gangguan pencernaan bisa disebabkan oleh banyak hal. Bisa karena makanan yang dimakan ataupun mengidap penyakit tertentu.

Lantas, apa saja penyebab gangguan sistem pencernaan? Ini jenisnya:

1. Makan Makanan yang Rendah Serat

Asupan serat makanan yang rendah dikaitkan dengan penurunan motilitas lambung, usus, dan pengosongan lambung yang tertunda. Ini dapat berkontribusi pada risiko refluks gastroesofagus.

Serat dikenal sebagai makronutrien utama yang dapat membantu memecah karbohidrat. Kekurangan serat dapat membuat kamu berisiko mengalami sembelit. Sembelit bisa berdampak pada masalah kesehatan lain, misalnya wasir.

2. Tidak Cukup Berolahraga

Mempertahankan berat badan yang sehat adalah cara yang baik untuk mengurangi atau meredakan gangguan sistem pencernaan.

Berat badan berlebih akan mendorong perut dan memengaruhi sfingter esofagus bagian bawah. Hal ini dapat membuat gejala refluks asam lebih buruk.

Diet dan olahraga yang sehat dapat meredakan gejala gangguan pencernaan dan mengurangi kemungkinan komplikasi terkait GERD. Sejatinya pendekatan ini dapat meningkatkan kesehatan dan juga kualitas hidup.

3. Stres

Stres dapat mengaktifkan respons lari di sistem saraf pusat yang pada akhirnya dapat memengaruhi sistem pencernaan.

Alhasil, ini bisa menyebabkan kerongkongan menjadi kejang, meningkatkan asam di perut, mual, diare dan sembelit, serta menurunkan aliran darah dari oksigen ke perut.

4. Mengonsumsi Terlalu Banyak Produk Susu 

Susu dan produk susu tinggi lemak cenderung memperburuk mulas. Ketika kamu memiliki gejala GERD seperti mulas, makan produk susu tinggi lemak seperti keju dapat memperburuk gejala gangguan pencernaan.

Selain itu, produk susu dingin seperti es krim benar-benar dapat membuat mati rasa dan menghambat fungsi sfingter esofagus bagian bawah.

5. Konsumsi Obat Tertentu

Beberapa jenis obat tertentu bisa memicu gangguan pencernaan. Contohnya seperti antibiotik, antidepresan, antasida, penghambat pompa proton seperti omeprazole dan lansoprazole, serta obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kanker (kemoterapi).

6. Mengidap Penyakit Tertentu

Mengidap penyakit tertentu juga bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Gangguan pencernaan yang umum termasuk penyakit refluks gastroesofagus, kanker, sindrom iritasi usus besar, intoleransi laktosa, dan hernia hiatus. 

Gejala yang paling umum dari gangguan pencernaan termasuk pendarahan, kembung, sembelit, diare, mulas, nyeri, mual dan muntah.

Jika mengalami gejala yang tidak bisas, berikut Ini Dokter yang Bisa Bantu Atasi Gangguan Pencernaan untuk kamu hubungi.

Cara Mengobati Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan sistem pencernaan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti pola makan tidak sehat, stres, infeksi, atau kurangnya asupan cairan.

Untuk mengobatinya, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali penyebab dan gejala yang muncul, seperti kembung, nyeri perut, sembelit, atau diare.

Berikut beberapa cara mengobati gangguan sistem pencernaan yang bisa kamu lakukan:

  • Perbanyak minum air putih. Cairan membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit dengan melunakkan feses.
  • Konsumsi makanan tinggi serat. Buah, sayur, dan biji-bijian seperti oatmeal atau chia seed membantu menjaga pergerakan usus tetap teratur.
  • Hindari makanan pemicu. Kurangi konsumsi makanan pedas, berlemak, atau tinggi gula yang bisa memperburuk gejala.
  • Konsumsi probiotik. Makanan fermentasi seperti yoghurt, tempe, dan kimchi membantu menyeimbangkan bakteri baik dalam usus.
  • Gunakan obat sesuai anjuran dokter. Jika gejalanya berat atau menetap, dokter bisa meresepkan obat seperti antasida, antispasmodik, atau antibiotik tergantung penyebabnya.

Selain itu, penting juga untuk mengelola stres karena sistem pencernaan sangat sensitif terhadap kondisi emosional.

Meditasi ringan, yoga, atau istirahat cukup bisa membantu proses pemulihan pencernaan menjadi lebih optimal.

Yuk, ketahui info lain tentang Makanan Sehat- Jenis, Manfaat & Khasiatnya di sini.

Cara Mencegah Gangguan Sistem Pencernaan

Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati, terutama untuk gangguan sistem pencernaan yang sering kambuh akibat gaya hidup tidak sehat.

Kamu bisa menjaga kesehatan pencernaan dengan menerapkan langkah-langkah sederhana berikut:

  • Makan secara teratur dan perlahan. Mengunyah makanan dengan baik membantu sistem pencernaan bekerja lebih efisien dan mencegah kembung.
  • Batasi konsumsi kafein dan alkohol. Keduanya bisa memicu iritasi lambung dan memperlambat pencernaan.
  • Cukupi asupan serat harian. Idealnya, orang dewasa membutuhkan sekitar 25–30 gram serat per hari dari sayur, buah, dan biji-bijian.
  • Jaga kebersihan makanan. Cuci tangan sebelum makan dan pastikan makanan dimasak hingga matang untuk mencegah infeksi pencernaan akibat bakteri atau parasit.
  • Aktif bergerak setiap hari. Aktivitas fisik seperti jalan kaki 30 menit dapat membantu memperlancar pergerakan usus dan mencegah sembelit.
  • Tidur cukup dan kelola stres. Kurang tidur dan stres kronis dapat mengganggu keseimbangan hormon pencernaan dan memperburuk gejalanya.

Dengan menerapkan kebiasaan ini secara konsisten, kamu dapat menjaga fungsi organ pencernaan tetap sehat dan mencegah munculnya gangguan seperti maag, diare, atau sembelit.

Simak juga informasi lain seputar Gangguan Pencernaan – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.

Bila gejala gangguan pencernaan muncul terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Gangguan Pencernaan

Jika kamu mengalami gejala gangguan pencernaan yang tak kunjung membaik, sebaiknya periksakan pada dokter spesialis di Halodoc.

Dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc telah berpengalaman selama bertahun-tahun serta memperoleh ulasan positif dari pasien sebelumnya.

Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:

  • dr. Puguh Krisnadi Sandjojo, Sp.PD: Pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Hang Tuah Surabaya (2012) dan Universitas Sam Ratulangi (2020). Berpraktik di Cikarang, Jawa Barat, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.
  • dr. Maya Puspita Sari, Sp.PD, AIFO-K: Pengalaman 9 tahun, lulusan Universitas Sriwijaya (2015) dan Universitas Hasanuddin (2023). Berpraktik di Lampung Tengah, Lampung, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.
  • dr. Vera Bahar, Sp.PD: Pengalaman 15 tahun, lulusan Universitas Muslim Indonesia (2008) dan Universitas Hasanuddin (2021). Berpraktik di Wajo, Sulawesi Selatan, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.

Itulah dokter yang mampu membantu kamu atasi gangguan pencernaan dengan aman dan tepat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Aaptiv.com. Diakses pada 2025. 6 Signs That You’re Not Eating Enough Fiber.
Healthline. Diakses pada 2025. Can Exercise Help My Acid Reflux?
Everyday Health. Diakses pada 2025. How Stress Affects Digestion.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Relationship between dairy and acid reflux.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Gastrointestinal Diseases.