Penyebab Terjadinya Glioblastoma atau Tumor Otak Ganas
"Glioblastoma terjadi ketika sel pada bagian otak bermutasi. Proses mutasi ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari paparan radiasi dan paparan bahan kimia."
Halodoc, Jakarta – Glioblastoma adalah kanker ganas yang menyasar bagian otak dan sumsum tulang belakang. Kanker terbentuk ketika sel astrosit yang mendukung fungsi saraf mengalami mutasi gen. Alhasil, sel-sel lama yang seharusnya mati terus hidup dan berkembang biak.
Pertambahan yang tidak terkontrol ini kemudian menjadi sel kanker. Hingga kini belum tahu pasti pemicu utama mutasi gen tersebut. Namun, ada sejumlah faktor yang meningkatkan potensinya.
Faktor Penyebab Glioblastoma
Sejumlah faktor yang meningkatkan risiko glioblastoma, meliputi:
1. Pernah Terpapar Radiasi
Individu yang pernah menjalani terapi radiasi sebelumnya berisiko terserang glioblastoma. Selain itu, kanker yang berada di bagian tubuh lain juga bisa menyebar ke bagian kepala dan menyebabkan glioblastoma.
2. Penyakit genetik
Seseorang yang punya kelainan genetik lebih rentan mengalami kanker, misalnya seperti:
- Sindrom Turcot.
- Neurofibromatosis tipe 1.
- Sindrom Li-Fraumeni.
3. Terpapar bahan kimia
Paparan bahan kimia, seperti pestisida, minyak bumi, karet sintetis dan vinil klorida, juga bisa memicu mutasi genetik pada sel DNA.
4. Usia dan jenis kelamin
Kanker ini lebih rentan menyasar wanita berusia 50 tahun ke atas. Selain itu, pria lebih berisiko mengalaminya ketimbang wanita.
5. Ras
Penyakit ini lebih sering menimpa orang kulit putih daripada kelompok berkulit gelap.
Kenali Tanda-Tandanya
Perkembangan kanker ini amat cepat. Salah satu ciri-cirinya yaitu munculnya tekanan pada otak. Gejala lainnya, yaitu:
- Sakit kepala terus menerus.
- Kejang.
- Muntah.
- Kesulitan berpikir.
- Perubahan suasana hati atau kepribadian.
- Penglihatan ganda atau kabur.
- Kesulitan berbicara.
Opsi Pengobatan Glioblastoma
Fokus pengobatannya untuk memperlambat pertumbuhan tumor otak dan meningkatkan kualitas hidup pengidapnya. Opsi pengobatannya meliputi:
1. Operasi
Operasi adalah pengobatan lini pertama untuk glioblastoma. Dokter mengangkat tumor sebanyak mungkin. Meski begitu, seringkali seluruh tumor tidak terangkat seluruhnya jika berada di area otak yang paling vital.
2. Terapi Radiasi
Pengobatan ini kerap dilakukan sebelum dan setelah operasi. Terapi sebelum operasi bertujuan untuk mengecilkan tumor. Sedangkan jika dilakukan sesudahnya, bertujuan untuk membunuh sisa sel tumor. Prosedur ini juga bisa memperlambat pertumbuhan tumor yang tidak bisa diangkat dengan operasi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan tumor menggunakan obat melalui infus. Temozolomide adalah obat kemoterapi yang paling umum untuk mengatasi glioblastoma. Carmustine (BCNU) dan lomustine (CCNU) juga bisa menjadi obat alternatif temozolomide.
4. Terapi tumor treating fields (TTF)
Jenis terapi ini menggunakan medan listrik untuk menghambat perkembangbiakan sel tumor. TTF bisa dikombinasikan dengan kemoterapi dan kerap direkomendasikan setelah terapi radiasi.
5. Terapi obat yang ditargetkan
Terapi target berfungsi menangani kelainan spesifik pada sel kanker. Kelainan ini yang membuat sel tumor tumbuh dan berkembang. Obat-obatan kemudian menyerang kelainan tersebut untuk mematikan sel kanker.
6. Perawatan paliatif
Perawatan ini untuk mengatasi rasa sakit dan perubahan emosi, serta gejala lain dari kanker. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pengidap.
Punya keluhan kesehatan? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Glioblastoma.
WebMD. Diakses pada 2022. What Is Glioblastoma?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Glioblastoma (GBM)
Cedars Sinai. Diakses pada 2022. Glioblastoma Multiforme.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan