Advertisement

Perlu Tahu, Ini Cara Mengobati Miss V yang Lecet dan Perih

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   24 November 2025

Adanya lecet maupun luka di miss V meski kecil dan tidak membahayakan, tetap saja membuat tidak nyaman karena rasa sakitnya.

Perlu Tahu, Ini Cara Mengobati Miss V yang Lecet dan PerihPerlu Tahu, Ini Cara Mengobati Miss V yang Lecet dan Perih

DAFTAR ISI


Bagi wanita yang aktif secara seksual, mengalami luka atau lecet di area vagina mungkin pernah kamu alami. Meski lecet atau luka tersebut biasanya tidak serius atau membahayakan, tetapi biasanya menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman dan perih. 

Kondisi tersebut membuat aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, seperti saat buang air kecil atau berhubungan intim. Adanya lecet pada vagina, bisa disebabkan oleh berbagai hal. Lalu, apa saja penyebabnya?

Penyebab Munculnya Luka dan Lecet di Vagina

Munculnya lecet dan luka pada vagina bisa terjadi karena banyak hal, seperti: 

1. Kurang Rangsangan dan Menopause

Ketika berada pada periode menopause, terjadi penurunan kadar hormon estrogen di dalam tubuh. Akibatnya, cairan vagina yang keluar turut berkurang.

Sayangnya, dinding vagina yang kering bisa memicu munculnya lecet dan luka karena gesekan dari penis berulang kali. 

Sementara itu, saat wanita sedang cukup terangsang, vagina akan secara alami memproduksi cairan yang berperan sebagai pelumas rongga selama berhubungan intim.

Jadi, cairan tersebut akan membantu mengurangi gesekan yang memicu lecet atau luka pada dinding vagina.

2. Melakukan Posisi Hubungan Intim yang Berisiko

Saat melakukan hubungan intim, ada beberapa posisi yang memang cenderung menyebabkan lecet atau luka di vagina. 

Artinya, sebaiknya kamu menghindari posisi tersebut sehingga hubungan intim tetap nyaman.

Misalnya, posisi woman on top yang memang lebih minim risiko vagina lecet atau luka. 

3. Vagina Gatal atau Mengalami Infeksi Jamur

Ketika area kemaluan terasa gatal, tak sedikit wanita yang memutuskan untuk menggaruk demi mengurangi rasa gatal tersebut.

Akan tetapi, menggaruk vagina sebenarnya tidak dianjurkan karena bisa memicu lecet dan luka. 

Biasanya, gatal terjadi karena infeksi jamur maupun bakteri. Sebaiknya, segera lakukan penanganan agar infeksi tidak menyebar ke bagian lainnya.

Gejala Miss V Lecet dan Perih

Gejala yang mungkin timbul saat miss V lecet dan perih antara lain:

  • Rasa perih atau terbakar pada vagina.
  • Gatal pada area genital.
  • Kemerahan atau bengkak pada vulva.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Keputihan yang tidak normal (berwarna, berbau, atau berjumlah banyak).
  • Perdarahan ringan setelah berhubungan intim.

Diagnosis Miss V Lecet dan Perih

Untuk mendiagnosis penyebab miss V lecet dan perih, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatanmu.

Pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan, seperti:

  • Pemeriksaan Panggul: Dokter akan memeriksa vulva, vagina, dan serviks untuk mencari tanda-tanda iritasi, infeksi, atau kelainan lainnya.
  • Tes Pap Smear: Tes ini dilakukan untuk mendeteksi adanya sel abnormal pada serviks yang dapat mengindikasikan infeksi atau kanker.
  • Pemeriksaan Cairan Vagina: Sampel cairan vagina akan diperiksa di laboratorium untuk mengidentifikasi adanya bakteri, jamur, atau parasit penyebab infeksi.
  • Tes Alergi: Jika diduga alergi sebagai penyebab iritasi, dokter dapat melakukan tes alergi untuk mengidentifikasi alergen yang memicu reaksi.

Cara Mengobati Vagina yang Lecet dan Perih

Lalu, bagaimana cara mengobati vagina yang lecet dan perih? Berikut di antaranya:

1. Hindari Melakukan Douche pada Vagina

Menyemprot vagina dengan cairan pembersih atau douche sangat tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan terganggunya keseimbangan bakteri alami di area tersebut.

Bakteri ini berperan sebagai pelindung selaput lendir sekaligus menjaga kesehatan vagina.

Sebenarnya, setiap vagina memiliki caranya sendiri untuk membersihkan diri. Jadi, kamu tidak perlu menyemprot cairan tertentu untuk membersihkannya. 

Cukup basuh atau bilas area vagina dengan air dan keringkan. Terlebih, douche sebenarnya tidak mampu menghilangkan bakteri maupun infeksi penyebab luka. 

2. Tidak Berhubungan Intim saat Vagina Lecet atau Luka

Saat vagina sedang lecet maupun luka, sebaiknya kamu tidak melakukan hubungan intim terlebih dahulu.

Pasalnya, gesekan dari penis akan membuat luka maupun lecet semakin lebar dan terasa semakin sakit. 

3. Tidak Memasukkan Benda Apa pun dan Menggaruk vagina

Memasukkan sesuatu, misalnya menstrual cup atau tampon yang bisa membuat lecet atau luka vagina semakin terbuka.

Sebaiknya, gantilah menggunakan pembalut untuk sementara. 

Selain itu, hindari pula menggaruk area vagina meski terasa gatal.

Mungkin kamu merasa gatal akan berkurang, tetapi bukan tidak akan terjadi lecet yang lebih buruk. 

4. Jaga Kebersihan Vagina

Vagina memang bisa membersihkan dirinya sendiri. Namun, bukan berarti kamu lantas tidak turut memperhatikan kebersihannya.

Kamu hanya perlu membersihkan area intim dengan air bersih dan mengeringkannya sebelum memakai pakaian dalam. 

Kalau kamu ingin memakai sabun, pilih produk yang memiliki kandungan hypoallergenic yang memang khusus untuk vagina.

Bersihkan hanya bagian luarnya, tidak perlu sampai ke bagian dalamnya. 

5. Lakukan Pemeriksaan Jika Muncul Gejala Tidak Biasa

Luka sekecil apa pun di bagian tubuh bisa menimbulkan nyeri dan tidak nyaman.

Apalagi jika terjadi pada bagian vagina, rasa nyerinya lebih parah. Guna membantu menghilangkan nyeri, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri atau analgesik. 

Apabila luka semakin memburuk, segera tanyakan penanganan yang tepat pada dokter.

Pakai aplikasi Halodoc supaya tanya jawab dengan dokter spesialis lebih mudah. Pastikan kamu download aplikasi Halodoc di ponselmu, ya!

Pencegahan Miss V Lecet dan Perih Setelah Berhubungan Intim

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah miss V lecet dan perih setelah berhubungan intim antara lain:

  • Gunakan Pelumas: Selalu gunakan pelumas yang cukup saat berhubungan intim.
  • Komunikasi dengan Pasangan: Bicarakan dengan pasangan mengenai preferensi dan batasan Anda selama berhubungan intim.
  • Hindari Produk Iritan: Hindari penggunaan sabun, losion, atau produk kewanitaan yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
  • Jaga Kebersihan: Jaga area genital tetap bersih dan kering.
  • Gunakan Kondom: Gunakan kondom untuk melindungi diri dari PMS dan infeksi lainnya.
  • Lakukan Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan panggul dan tes Pap smear secara rutin untuk mendeteksi dini adanya masalah kesehatan.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Lecet pada Vagina

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami lecet pada vagina, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis kulit dan kelamin di Halodoc.

Tujuannya agar kamu mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat. Sebab, lecet pada vagina menimbulkan rasa tidak nyaman dan berisiko menyebabkan terjadinya infeksi.

Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E

Pertama, kamu bisa menghubungi dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2007 dan 2015.

Saat ini, dokter Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E sedang menjalani praktik di Manado, Sulawesi Utara. Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7121602320110894.

Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 16 tahun, dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar cara mengatasi vagina yang lecet dan perih.

Bukan cuma itu, ia juga dapat memberikan konsultasi seputar kulit sensitif, ruam kulit dan gigitan serangga, estetika, kulit anak dan bayi, serta masalah jerawat. 

Chat dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E dari Rp 75.000,- di Halodoc.

2. dr. Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E

Kamu juga bisa menghubungi dokter Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2012 dan Universitas Udayana pada 2020. 

Ia kini berpraktik di Surabaya, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 5121602320139615.

Berbekal pengalaman selama 11 tahun, dr. Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar perawatan vagina agar tidak lecet.

Chat dr. Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter spesialis kulit dan kelamin yang bisa kamu hubungi untuk bantu obati vagina yang lecet dan perih.

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tenang saja, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc.Tunggu apa lagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah KV2-Chat-Dokter-5-1024x161.jpg
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Treatment Vaginal Cervical.
WebMD. Diakses pada 2022. Vaginal Problem Prevention.
Med-Health. Diakses pada 2022. Vaginal Tear Treatment.