Perlu Tahu, Ini Efek Samping dari Diet Mayo

Halodoc, Jakarta – Pernah dengar diet mayo? Di antara banyaknya metode diet yang semakin populer, salah satu yang juga menjadi sorotan adalah diet mayo. Pada awalnya, metode diet ini diperkenalkan oleh Mayo Clinic yang terinspirasi dari pengalaman pengobatan klinis dan penelitian. Namun, apakah jenis diet ini aman untuk dijalani? Adakah efek samping diet mayo yang harus diwaspadai?
Sebenarnya, diet mayo diartikan sebagai metode untuk mengubah gaya hidup dalam jangka panjang. Sebab, konsumsi makanan sehat, seperti sayur-mayur dan buah-buahan serta aktivitas fisik menjadi dasar dalam menjalani diet. Selama diikuti sesuai dengan petunjuk, jenis diet ini sebenarnya disebut cukup aman untuk dilakukan oleh siapa saja.
Baca juga: Kenalan dengan Diet Mayo untuk Turunkan Berat Badan
Memahami Diet Mayo dan Dampaknya
Diet mayo tidak hanya berfokus pada pengaturan makan atau membatasi asupan nutrisi. Sebenarnya, diet mayo menekankan pada perubahan kebiasaan makan sehari-hari, sehingga lebih sehat. Diet yang dipopulerkan oleh Mayo Clinic ini dibagi ke dalam 2 fase, yaitu:
1.Lose it!
Fase awal saat memulai diet keto dikenal dengan istilah lose it!, biasanya berlangsung selama 2 minggu. Jika mengikuti petunjuk dengan tepat, pada fase ini kamu mungkin akan mengalami penurunan berat badan sekitar 2-4,5 kilogram. Kamu juga akan diminta untuk mengubah kebiasaan menjadi gaya hidup sehat. Pada tahap ini, kebiasaan makan berlemak dan camilan manis harus dihilangkan.
Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah, biji-bijian utuh dan lemak sehat, serta rutin berolahraga. Saran makan dan perubahan gaya hidup ini disusun dalam piramida yang merupakan panduan dalam menjalani diet mayo. Piramida tersebut menempatkan sayur dan buah sebagai konsumsi terbanyak, setelah itu diikuti dengan asupan karbohidrat, daging dan produk susu, serta lemak. Diet ini juga harus disertai dengan olahraga setidaknya 5-10 menit sehari, dan ditingkatkan secara bertahap.
2.Live it!
Setelah dua minggu menjalani fase lose it!, kamu akan masuk ke fase berikutnya yang disebut dengan Live it! Berbeda dengan tahap pertama yang lebih fokus pada pengaturan makan, fase kedua diet mayo menyarankan untuk lebih aktif berolahraga. Kendati begitu, pengaturan makanan dan ukuran porsi tetap harus dilakukan sesuai dengan piramida diet mayo. Fase ini juga bertujuan untuk membantu mempertahankan pola hidup yang sudah dijalani sebelumnya.
Baca juga: Cara Kerja Diet Mayo yang Efektif Turunkan Berat Badan
Terdengar aman dan mudah bukan? Meski begitu, ternyata metode diet ini tetap bisa menimbulkan beberapa efek samping, terutama pada masa-masa awal penerapan diet. Metode diet mayo bisa memicu terjadinya gangguan pencernaan. Hal ini terjadi pada orang yang sebelumnya jarang atau tidak pernah mengonsumsi sayur dan buah. Saat harus makan sayur dan buah pada diet mayo, gangguan pencernaan bisa muncul sebagai efek samping.
Diet mayo juga bisa menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula. Meski konsumsi makanan manis sangat dibatasi, kandungan gula dalam buah buah-buahan yang dimakan ternyata tetap berpengaruh. Risiko efek samping diet ini bisa tidak aman bagi pengidap diabetes. Maka dari itu, pastikan untuk selalu berbicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum memilih metode diet.
Baca juga: Ingin Memulai Diet, Pilih Mayo atau Keto?
Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter dan meminta saran dalam menyusun diet menu. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan saran diet sehat terbaik dari ahlinya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!