Advertisement

Perut Berdetak Seperti Jantung Padahal Tidak Hamil? Ini Sebabnya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   30 Mei 2025

Sensasi perut berdenyut seperti detak jantung bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan, hormonal, hingga kondisi serius seperti aneurisma aorta.

Perut Berdetak Seperti Jantung Padahal Tidak Hamil? Ini SebabnyaPerut Berdetak Seperti Jantung Padahal Tidak Hamil? Ini Sebabnya

DAFTAR ISI


Pernahkah merasakan sensasi perut berdenyut seperti detak jantung padahal sedang tidak hamil? Kondisi ini bisa membuat khawatir, tetapi penting untuk diketahui bahwa ada beberapa penyebab yang mungkin mendasarinya.

Sensasi ini bisa disebabkan oleh hal yang relatif tidak berbahaya hingga kondisi medis yang memerlukan perhatian. Yuk, ketahui berbagai penyebab perut berdenyut seperti jantung pada kondisi non-kehamilan.

Penyebab Umum Perut Berdenyut Seperti Jantung

Sensasi perut berdenyut seperti jantung, atau pulsasi di perut, dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Penting untuk memahami potensi penyebabnya agar dapat mengidentifikasi apakah kondisi ini memerlukan perhatian medis atau tidak.

1. Aneurisma Aorta Abdominalis

Salah satu penyebab yang perlu diwaspadai adalah aneurisma aorta abdominalis. Kondisi ini adalah pembesaran abnormal pada aorta, pembuluh darah utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, di bagian perut.

Pembesaran ini dapat menyebabkan dinding aorta menjadi lemah dan berisiko pecah, yang dapat menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa.

  • Gejalanya seringkali tidak terasa pada awalnya.
  • Sensasi berdenyut di perut, terutama di sekitar pusar, bisa menjadi salah satu tanda aneurisma.
  • Faktor risikonya meliputi usia lanjut, merokok, tekanan darah tinggi, dan riwayat keluarga dengan kondisi ini.

Ketahui lebih dalam mengenai Aneurisma Aorta – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya berikut ini.

2. Pergerakan Sistem Pencernaan

Setelah makan, otot-otot pada sistem pencernaan berkontraksi untuk mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Proses ini, yang disebut peristaltik, dapat terasa sebagai sensasi bergerak atau berdenyut di perut.

Sensasi ini biasanya lebih terasa setelah makan besar atau makanan yang sulit dicerna. Pergerakan usus yang aktif juga dapat menyebabkan perut terasa bergejolak atau berdenyut.

3. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit radang usus (IBD), atau intoleransi makanan dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas dan kontraksi otot di saluran pencernaan, yang dapat dirasakan sebagai sensasi berdenyut.

Kondisi ini seringkali disertai dengan gejala lain seperti sakit perut, kembung, diare, atau konstipasi. Reaksi alergi terhadap makanan juga dapat memicu sensasi perut bergerak atau berdenyut.

Alami gejala masalah pencernaan? Ini Dokter yang Bisa Bantu Atasi Gangguan Pencernaan untuk kamu hubungi.

4. Menstruasi dan Ovulasi

Perubahan hormonal yang terjadi selama menstruasi dan ovulasi dapat menyebabkan kram atau kontraksi otot di perut bagian bawah. Sensasi ini kadang-kadang dapat dirasakan sebagai denyutan.

Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti nyeri panggul, perubahan suasana hati, atau perubahan nafsu makan.

5. Gangguan Tiroid

Gangguan tiroid, baik hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif) maupun hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk detak jantung. Perubahan detak jantung ini dapat dirasakan sebagai sensasi berdenyut di perut.

Gejala lain dari gangguan tiroid meliputi perubahan berat badan, kelelahan, perubahan suasana hati, dan masalah tidur. Supaya lebih waspada, pahami lebih dalam tentang Penyakit Tiroid – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun sensasi perut berdenyut kadang-kadang normal, ada beberapa situasi di mana perlu berkonsultasi dengan dokter:

  • Denyutan terasa sangat kuat atau menyakitkan.
  • Jika denyutan disertai dengan gejala lain seperti sakit perut parah, mual, muntah, pusing, atau pingsan.
  • Apabila memiliki faktor risiko aneurisma, seperti usia lanjut, merokok, atau riwayat keluarga dengan aneurisma.
  • Jika memiliki riwayat gangguan pencernaan atau tiroid.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan tes tambahan, seperti USG perut atau CT scan, untuk menentukan penyebab denyutan dan memberikan penanganan yang tepat.

Jika mengalami sensasi perut berdenyut seperti detak jantung dan merasa khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Kamu dapat berbicara dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Halodoc untuk mendapatkan saran medis yang tepat dan terpercaya.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Aortic Aneurysm; Menstrual Cycle: What’s Normal, What’s Not.
WebMD. Diakses pada 2025. Thyroid Problems.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Digestive Disorders & Gastrointestinal Diseases.