Advertisement

Perut Terasa Penuh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   03 November 2025

Perut yang terasa penuh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan makan hingga masalah kesehatan tertentu.

Perut Terasa Penuh? Ini Penyebab dan Cara MengatasinyaPerut Terasa Penuh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

DAFTAR ISI

  1. Gejala Perut Terasa Penuh yang Perlu Diwaspadai
  2. Penyebab Umum Perut Terasa Penuh
  3. Cara Mengatasi Perut Terasa Penuh
  4. Kapan Harus ke Dokter?
  5. Pencegahan Perut Terasa Penuh

Perut terasa penuh adalah sensasi tidak nyaman di perut yang membuat kamu merasa kembung, begah, atau seolah-olah ada tekanan.

Kondisi ini seringkali disertai dengan peningkatan gas dalam perut. Sensasi ini bisa muncul tiba-tiba atau bertahap, dan intensitasnya pun bervariasi.

Gejala Perut Terasa Penuh yang Perlu Diwaspadai

Selain sensasi begah, perut terasa penuh juga bisa disertai gejala lain, seperti:

  • Kembung
  • Sendawa berlebihan
  • Nyeri perut
  • Mual
  • Muntah
  • Buang gas berlebihan

Kenapa perut terasa kencang sering kali berkaitan dengan penumpukan gas atau makanan yang belum tercerna sempurna di saluran pencernaan.

Dalam kondisi ini, tekanan dari dalam perut meningkat sehingga menyebabkan rasa begah dan tidak nyaman.

Jika kenapa perut terasa kencang terjadi berulang, bisa jadi menandakan gangguan pencernaan seperti dispepsia atau intoleransi makanan tertentu.

Jika perut terasa penuh disertai gejala seperti penurunan berat badan tanpa sebab jelas, tinja berdarah, atau kesulitan menelan, segera konsultasikan dengan dokter.

Penyebab Umum Perut Terasa Penuh

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan perut terasa penuh, di antaranya:

1. Pola Hidup yang Tidak Sehat

Gaya hidup yang tidak sehat berpengaruh pada kondisi tubuh.

Gastritis bisa menyerang jika kamu terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, minuman bersoda, atau makan makanan yang tinggi akan gas, sehingga memicu perut menjadi kembung.

2. Faktor Usia

Semakin bertambah usia, lapisan mukus pada lambung menjadi tipis dan semakin melemah.

Ini alasan gastritis lebih sering menyerang orang-orang berusia di atas 50 tahun dibandingkan dengan remaja dan dewasa.

3. Infeksi Bakteri

Gastritis lebih sering terjadi karena infeksi bakteri, terlebih jika kamu hidup di lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya.

Ada banyak jenis bakteri yang bisa menyebabkan gastritis, tetapi Helicobacter pylori adalah yang paling banyak ditemukan.

4. Gas Berlebihan

Produksi gas yang berlebihan di saluran pencernaan bisa menimbulkan rasa kembung, nyeri, dan perut terasa penuh.

Kondisi ini biasanya dipicu oleh konsumsi makanan tertentu seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, minuman bersoda, serta makanan tinggi serat yang tidak dicerna dengan sempurna di usus kecil.

Gas juga dapat terbentuk akibat menelan udara saat makan terlalu cepat, mengunyah permen karet, atau minum melalui sedotan.

Selain itu, gangguan pencernaan seperti dispepsia fungsional atau pertumbuhan bakteri berlebih di usus kecil (SIBO) juga bisa meningkatkan produksi gas.

Ketahui lebih lanjut soal Perut Kembung – Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan berikut ini agar bisa menghindarinya di kemudian hari.

5. Sembelit

Sembelit adalah kondisi di mana frekuensi buang air besar menjadi jarang atau tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Akibatnya, tinja menumpuk di dalam usus besar dan menyebabkan perut terasa penuh, begah, bahkan nyeri.

Sembelit bisa disebabkan oleh pola makan rendah serat, kurang minum air, jarang berolahraga, atau efek samping dari obat-obatan tertentu.

Bila berlangsung lama, sembelit juga bisa menyebabkan komplikasi seperti wasir atau fisura ani.

6. Intoleransi Makanan

Intoleransi makanan terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna komponen tertentu dalam makanan, seperti laktosa dalam produk susu atau gluten dalam gandum.

Hal ini menyebabkan gejala seperti perut kembung, diare, nyeri perut, dan rasa penuh setelah makan. Tidak seperti alergi makanan yang melibatkan sistem kekebalan tubuh, intoleransi lebih berfokus pada gangguan enzim atau sensitivitas usus.

Contohnya, pada intoleransi laktosa, tubuh kekurangan enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna gula dalam susu.

7. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa gangguan medis kronis dapat menyebabkan perasaan penuh atau kembung di perut, antara lain:

  • Irritable Bowel Syndrome (IBS): Gangguan pada fungsi usus yang memengaruhi gerakan usus, sering menyebabkan nyeri perut, kembung, sembelit, atau diare.
  • Penyakit Crohn: Peradangan kronis pada saluran pencernaan yang dapat mengganggu penyerapan makanan dan memicu gejala seperti perut terasa penuh, nyeri, dan penurunan berat badan.
  • Gastritis: Peradangan pada lapisan lambung akibat infeksi bakteri (seperti H. pylori), konsumsi obat tertentu (NSAID), atau alkohol, yang menimbulkan sensasi penuh di perut bagian atas, mual, dan gangguan makan.

Simak juga informasi lain seputar Gangguan Pencernaan – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.

Cara Mengatasi Perut Terasa Penuh

Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi perut terasa penuh:

  • Perbaiki Pola Makan: Makan secara perlahan, hindari makan terlalu banyak sekaligus, dan kurangi konsumsi makanan berlemak. Ketahui juga informasi lain mengenai, Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh – Informasi Lengkapnya berikut ini.
  • Hindari Makanan Pemicu Gas: Beberapa makanan, seperti kacang-kacangan, kubis, dan minuman bersoda, dapat menghasilkan gas berlebihan dalam perut. Kurangi atau hindari konsumsi makanan tersebut.
  • Minum Air Putih yang Cukup: Air membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
  • Olahraga Ringan: Aktivitas fisik ringan dapat membantu merangsang gerakan usus dan mengurangi kembung.
  • Konsumsi Obat-obatan: Jika perut terasa penuh disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi kondisi tersebut. Contohnya, antasida untuk meredakan gejala gastritis.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika perut terasa penuh disertai gejala berikut:

  • Nyeri perut yang parah
  • Muntah terus-menerus
  • Tinja berdarah atau berwarna hitam
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Kesulitan menelan

Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius dan memerlukan penanganan segera.

Pencegahan Perut Terasa Penuh

Beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk menghindari perut terasa penuh:

  • Makan dengan Perlahan: Beri waktu bagi tubuh untuk memproses makanan.
  • Hindari Makanan Pemicu: Kenali makanan yang cenderung membuat perutmu kembung dan hindari konsumsinya.
  • Kelola Stres: Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan. Cari cara untuk mengelola stres, seperti yoga atau meditasi.
  • Berhenti Merokok: Merokok dapat mengiritasi saluran pencernaan dan memperburuk gejala perut kembung.
  • Rutin Berolahraga: Olahraga teratur dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Itulah penjelasan seputar perut terasa penuh yang perlu kamu ketahui. Jika kamu memiliki keluhan pada pencernaan yang tak kunjung membaik, jangan ragu menghubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Gastritis.
World Health Organization. Diakses pada 2025. Healthy diet.