Pola Asuh Anak Ala Timur dan Barat, Apa Bedanya?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Juli 2020
Pola Asuh Anak Ala Timur dan Barat, Apa Bedanya?Pola Asuh Anak Ala Timur dan Barat, Apa Bedanya?

Halodoc, Jakarta – Setiap perilaku anak pasti dipengaruhi oleh pola asuh orangtuanya. Cara mendidik yang berbeda menghasilkan karakter yang berbeda pula. Nah, pola asuh ini juga dipengaruhi oleh latar belakang budaya tempat tinggal. Jika diperhatikan, pola asuh orang-orang Asia pasti berbeda dengan pola asuh para orangtua di Eropa atau Amerika. 

Indonesia termasuk ke dalam wilayah Asia, maka rata-rata orangtua di Indonesia menerapkan pola asuh ala timur daripada ala barat. Lantas, sebenarnya apa perbedaan antara pola asuh ala timur dan ala barat? Berikut ini penjelasannya.

Baca juga: Cegah Sikap Berbohong pada Anak Melalui Pendekatan Emosional

Perbedaan Pola Asuh Ala Timur dan Barat

Melansir dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut perbedaan pola asuh ala barat dan ala timur.

1. Pola Asuh ala Timur

Menurut Heidi Keller Psikolog dari Universitas Osnabruck, pola asuh di Asia dikenal dengan istilah pola asuh Proksimal. Ciri dari pola asuh proksimal adalah kedekatan dan kontak fisik antara ibu dan anak yang dibangun dalam waktu yang cukup lama. Kalau ibu perhatikan, rata-rata orangtua di Asia, khususnya di Indonesia masih sering tidur bersama anak-anak mereka bahkan hingga usianya mencapai enam tahun. 

Selain itu, orangtua di Asia juga masih memandikan anak mereka dan menggendong-gendong bayinya saat bepergian atau sekedar menyuapi makanan. Namun, para orangtua di Asia cenderung lebih disiplin daripada orangtua di Eropa atau Amerika. Mereka selalu mengawasi perkembangan anak-anaknya hingga dewasa. Orangtua sering ikut andil dan memberikan arahan-arahan ketika sang anak memutuskan sesuatu. 

Anak-anak yang dididik dengan cara timur umumnya mampu mengontrol emosi, perilaku dan juga perhatian. Mereka juga lebih patuh dan dapat mengikuti instruksi dari orang dewasa. Anak-anak dengan pola asuh ala timur juga memiliki karakter yang cenderung tenang karena kedua orangtuanya selalu hadir di sisinya dan sangat memahami kebutuhan anak. 

Meski punya karakter yang lebih tenang dan patuh, anak-anak yang diasuh dengan cara timur rata-rata kurang pandai menyampaikan emosi, sehingga kerap meluapkannya dengan cara yang salah. Mereka juga cenderung kurang percaya diri, pasif, dan kurang mampu mengambil keputusan karena setiap keputusan yang diambil bergantung pada orangtuanya. 

Baca juga: Pentingnya Ajarkan Nilai Moral Suka Menolong pada Anak

2. Pola Asuh Ala Barat (Distal)

Kalau pola asuh timur dikenal dengan istilah proksimal, maka pola asuh ala barat kerap disebut istilah distal. Pola asuh ala barat ini mengutamakan kontak mata, menggunakan kata-kata dan ekspresi wajah. Para orangtua yang menerapkan pola asuh ala barat lebih membebaskan anak-anak mereka, sehingga anak-anak barat cenderung lebih mandiri. 

Saat menonton cuplikan film-film barat, ibu pasti sering melihat para orangtua di Amerika atau Eropa membiarkan anak-anaknya tidur di kamarnya sendiri sejak bayi. Orang-orang barat juga sering memberikan pujian dan jarang mengkritik sang anak untuk melindungi harga diri anak-anak. Intinya, para orangtua barat memperlakukan anak layaknya orang dewasa, 

Kelebihan dari pola asuh ini adalah mendorong anak untuk mengenali dirinya sendiri sejak kecil. Dengan cara ini, anak-anak sadar bahwa dirinya berpengaruh dan memiliki kontrol terhadap lingkungan di sekitarnya. Hal ini membuat anak-anak yang diasuh dengan cara barat punya sifat lebih percaya diri, lebih ekspresif, mandiri, serta berani mengatur dan berargumen.

Sayangnya, karena anak merasa punya kontrol, mereka bisa saja merasa seperti “penguasa” di lingkungannya. Anak-anak juga akan melakukan apa pun agar keinginannya terpenuhi, termasuk menangis atau melanggar aturan. 

Lantas, pola asuh manakah yang lebih baik? Kedua pola asuh ini sebenarnya sama-sama baik. Semuanya tergantung ayah dan ibu. Sebagai orangtua, ayah dan ibu tentu harus terus belajar untuk membentuk karakter anak yang sempurna. Orangtua bisa mengkombinasikan kedua jenis pola asuh di atas agar saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing pola asuh.

Baca juga: Orangtua Perlu Tahu Tahapan Tantrum pada Anak

Apabila ayah dan ibu punya kesulitan dalam mengasuh anak, ibu dapat bicara dengan dokter atau psikolog melalui aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi, ibu dapat menghubungi mereka kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi:
Sahabat Keluarga Kemendikbud. Diakses pada 2020. Tahukah Anda, Beda Pola Asuh di Asia dan Barat?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan