Pola Asuh Bisa Sebabkan Vulnerable Child Syndrome pada Anak

Halodoc, Jakarta – Sangat wajar jika orangtua mengkhawatirkan perkembangan dan pertumbuhan anak, terutama dalam hal kesehatan. Biasanya, rasa khawatir berlebih seperti ini menyerang orangtua yang melahirkan anak dengan risiko kesehatan tertentu, seperti lahir prematur, gangguan persalinan, atau memiliki faktor risiko penyakit. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah vulnerable child syndrome alias sindrom anak rentan. Sindrom ini membuat orangtua merasa selalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan anak, sekalipun Si Kecil tumbuh dengan baik dan sehat.
Selain pada orangtua, vulnerable child syndrome juga memengaruhi anak. Sebab, rasa khawatir yang berlebihan pada akhirnya akan membentuk pola asuh tertentu. Dalam hal ini, anak terbiasa “terlalu dilindungi”, sehingga bisa saja menjadi benar-benar rentan. Lantas, pola asuh seperti apa yang biasanya diterapkan orangtua dan bisa meningkatkan risiko terjadinya vulnerable child syndrome?
Baca juga: Jenis Pola Asuh Anak yang Perlu Dipertimbangkan Orangtua
Pola Asuh yang Menyebabkan Vulnerable Child Syndrome
Melahirkan anak yang rentan terhadap gangguan kesehatan membuat orangtua menjadi khawatir. Alhasil, ayah dan ibu seringkali menjadi orangtua yang selalu ingin melindungi sang buah hati, sayangnya dengan cara yang berlebihan. Tahukah ibu, hal itu ternyata bisa menyebabkan Si Kecil mengalami kondisi yang disebut dengan vulnerable child syndrome. Apa itu?
Secara umum, kondisi ini diartikan sebagai sindrom anak rentan. Sindrom tersebut muncul akibat kekhawatiran orangtua karena anak dilahirkan dengan kondisi yang rentan, seperti lahir secara prematur atau memiliki riwayat penyakit tersebut. Orangtua terus saja merasa khawatir, bahkan setelah anak tumbuh dengan baik dan sehat.
Baca juga: Ini Pola Asuh yang Bisa Sebabkan Peter Pan Syndrome
Kabar buruknya, hal ini kemudian bisa menyebabkan Si Kecil malah menjadi rentan mengalami penyakit akibat vulnerable child syndrome. Ada beberapa pola asuh orangtua yang bisa meningkatkan risiko vulnerable child syndrome, di antaranya:
- Orangtua selalu merasa khawatir tentang kesehatan anak dan terlalu mempercayai bahwa ada bahaya yang selalu mengintai.
- Terlalu sering membawa anak ke dokter, bahkan saat Si Kecil hanya mengalami keluhan kecil. Hal itu dilakukan karena orangtua merasa bahwa ada hal yang salah dengan kesehatan anak.
- Tidak mengijinkan anak berada di sekitar orang lain atau di lingkungan ramai. Sebab, orangtua khawatir Si Kecil akan terserang penyakit atau virus jika berada di keramaian.
- Melarang anak bermain atau melakukan aktivitas dengan teman-temannya karena khawatir terhadap penularan penyakit. Hal ini juga dilakukan karena orangtua khawatir anak akan terluka saat bermain.
- Tidak membiarkan anak dirawat atau sekadar digendong orang lain. Sebab, orangtua tidak yakin dan menganggap orang tersebut tidak bisa menjaga dan melindungi anak dengan cara yang benar atau sesuai keinginannya.
- Tidak bisa tegas dan mendisiplinkan anak. Sebab, orangtua merasa bahwa hal tersebut akan membuat anak kecewa dan menjadi sakit.
Sebenarnya, boleh saja jika ayah dan ibu mengkhawatirkan kesehatan dan kondisi anak. Namun, jika Si Kecil menunjukkan hal yang baik dan kesehatannya stabil dalam beberapa bulan, orangtua sebaiknya berhenti terlalu khawatir dan mulailah memperlakukan anak seperti “anak biasa” yang sehat.
Baca juga: Mengenal RIE Parenting, Pola Asuh Anak Kekinian
Meski begitu, kewaspadaan terhadap kesehatan anak tetap dibutuhkan. Jika Si Kecil sakit atau menunjukkan gejala yang parah, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit. Biar lebih mudah, pakai aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat dan sesuai kebutuhan. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!



